Wanita dua kali lebih besar berpotensi menderita depresi. Hal ini karena beban kerja perempuan yang lebih banyak dibanding laki-laki.
Hal tersebut dikemukakan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Pembayun Setyaningastutie, di sela senam bersama sebagai peringatan Hari Kesehatan Dunia, di Depan Kantor Kedaulatan Rakyat, Jl Mangkubumi, Yogyakarta, Minggu (30/4) 2017.
“Diprediksikan pada 2020 depresi akan menjadi kasus terbesar ke-2 setelah jantung. Dapat dibayangkan jika banyak masyarakat yang mengalami depresi, maka aktifitas dan kondisi fisik mereka akan terganggu,” Pembayun Setyaningastutie.
Menurut Pembayun, senam bersama yang mengusung tema ‘Depresi Lets Stop’ merupakan bentuk sosialisasi untuk mengajak masyarakat melakukan pola hidup sehat. Acara yang memeragakan senam sehat anti depresi, senam stroke, dan senam aerobik ini juga upaya pemicu agar masyakarat mau diajak meminimalisir kasus Depresi mulai dari sekarang.
Lebih lanjut Pembayun mengatakan, jargon yang mereka gunakan untuk sosialiasi hidup sehat yaitu ‘CERDIK’. Kependekan dari Cek kesehatan fisik secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rutin melakukan akttivitas fisik, Diet yang seimbang, Istirahat yang cukup, Kelola stres dengan baik.
Bejo Surya (53) dari Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta mengatakan Partisipasi masyarakat sudah bagus, banyak yang ikut melakukan senam saat pelaksanaan. Peserta juga berasal dari berbagai Dinas di DIY. Pelaksanaan kegiatan berjalan dengan lancar dengan didukungnya cuaca yang cerah.
Dalam kegiatan kali ini juga disediakannya ruang cek konsultasi Depresi, fisik, dan kesehatan lainnya seperti tensi, gula darah. Selain itu pagi peserta yang menghadiri acara tersebut disediakan minuman sehat seperti jamu beras kencur dan kunir asem dan beberapa snack berisikan makanan sehat.