Ibu hamil membutuhkan tambahan energi, protein, vitamin, dan mineral untuk mendukung perkembangan janin dan proses metabolisme tubuh. Namun, ibu hamil sering kali tidak menyadari adanya peningkatan kebutuhan gizi pada masa kehamilan. Oleh sebab itu, penting untuk menyediakan kebutuhan gizi yang baik selama kehamilan agar ibu hamil dapat mempertahankan status gizi yang optimal.
Status gizi ibu hamil menjadi salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur status gizi masyarakat. Jika asupan gizi tidak sesuai dengan kebutuhan pada saat kehamilan, kemungkinan besar untuk mengalami kurang gizi sangat besar. Kekurangan gizi dan rendahnya derajat kesehatan ibu hamil masih sangat rawan, hal ini ditandai dengan masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) yang disebabkan oleh perdarahan akibat anemia dan KEK selama masa kehamilan.
Apabila kebutuhan gizi selama masa kehamilan tidak terpenuhi, dapat menimbulkan masalah gizi pada ibu hamil yang dapat mengganggu kesehatan ibu dan janin. Berdasarkan data Kemenkes RI, masih banyak ibu hamil yang mengalami masalah gizi selama kehamilan, khususnya gizi kurang seperti Kurang Energi Kronik (KEK) dan anemia. Beberapa ibu hamil juga diketahui mengalami Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY).
Masalah Gizi selama Kehamilan
Kemenkes RI menjabarkan beberapa masalah gizi kurang yang masih banyak ditemukan pada ibu hamil di Indonesia, antara lain:
- Kurang Energi Kronis (KEK)
KEK merupakan keadaan saat seseorang mengalami ketidak seimbangan asupan gizi seperti kalori dan protein yang berlangsung menahun (dalam jangka panjang). KEK yang terjadi dalam waktu lama sebelum masa kehamilan dan masih berlanjut selama masa kehamilan, akan menyebabkan ibu melahirkan bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).
Selain memiliki risiko lebih besar untuk melahirkan bayi BBLR, ibu dengan KEK juga berisiko lebih besar untuk mengalami kematian saat persalinan, perdarahan, dan pasca persalinan yang sulit karena ibu lemah dan mudah mengalami gangguan kesehatan.
Beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab terjadinya KEK pada ibu hamil yaitu karena kurangnya pengetahuan ibu mengenai kebutuhan gizinya, kurangnya asupan energi pada masa kehamilan, beban kerja ibu hamil, status ekonomi keluarga, dan riwayat penyakit infeksi.
- Anemia
Anemia merupakan keadaan defisiensi zat besi dalam darah atau suatu kondisi ibu hamil dengan kadar hemoglobin rendah (Hb < 11 g/dl). Ibu yang mengalami anemia selama masa kehamilan berisiko lebih besar untuk mengalami keguguran, persalinan prematur, dan terhambatnya perkembangan janin di dalam rahim.
Selain berdampak pada ibu hamil, anemia yang terjadi selama masa kehamilan juga dapat berdampak pada janin, seperti terjadinya asfiksia pada saat bayi lahir yang dapat menyebabkan kematian, BBLR, kelahiran dengan anemia, cacat bawaan, bayi rentan terkena infeksi, dan IQ rendah.
Terdapat beberapa jenis anemia yang dapat terjadi selama masa kehamilan, yaitu anemia karena perdarahan yang dapat terjadi pada masa kehamilan dan masa nifas; anemia defisiensi besi; anemia defisiensi asam folat, vitamin B12 dan B6; anemia akibat proses inflamasi karena penyakit infeksi; dan anemia karena penyakit ginjal pada ibu hamil.
- Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)
Gangguan akibat kekurangan yodium merupakan suatu kondisi yang sering terjadi pada ibu menyusui dan anak-anak, terjadi ketika tubuh kekurangan yodium sehingga produksi hormon tiroid tubuh menjadi terganggu. Hormon tiroid merupakan hormon yang memiliki peran peting untuk mendukung terjadinya proses metabolisme serta fungsi tubuh lainnya.
Pada ibu hamil, hormon tiroid diperlukan untuk mendukung perkembangan dan pertumbuhan tulang serta otak janin. Selain itu, hormon tiroid juga berfungsi untuk menjaga detak jantung, suhu tubuh, tekanan darah, dan kecepatan tubuh dalam mengelola makanan agar tetap stabil.
Kurangnya asupan yodium pada ibu hamil dapat menghambat pertumbuhan janin, sehingga kemungkinan bayi untuk lahir dengan berat badan rendah (BBLR) atau kelahiran prematur semakin besar. Gangguan pada otak janin juga menjadi akibat dari kurangnya asupan yodium pada ibu hamil, pertumbuhan otak bayi mengalami gangguan sehingga tumbuh kembang bayi terhambat, termasuk kemampuan kognitif dan motoriknya.
Pencegahan Masalah Gizi selama Kehamilan
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya masalah gizi pada masa kehamilan antara lain:
- Memberikan edukasi kepada calon ibu mengenai gizi seimbang, dengan tujuan menambah pengetahuan dan meningkatkan kesadaran calon ibu hamil mengenai kebutuhan gizi sebelum, selama, dan setelah masa kehamilan.
- Mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang sehingga asupan gizi pada saat kehamilan dapat terpenuhi, antara lain mengonsumsi protein hewani; konsumsi makan yang mengandung asam folat seperti bayam, buncis, hati sapi, telur, selada; konsumsi vitamin C untuk meningkatkan penyerapan zat besi; konsumsi makanan sumber vitamin B12; dan perbanyak konsumsi sayuran hijau.
- Rutin mengonsumsi tablet tambah darah.
- Konsumsi garam beryodium untuk mencegah terjadinya GAKY.
Sumber:
https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/gangguan-akibat-kekurangan-yodium
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1132/anemia-dalam-kehamilan
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1935/gaky-gangguan-akibat-kekurangan-yodium-sebuah-endemi-yang-terabaikan
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2918/anemia-pada-kehamilan
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/3398/kurang-energi-kronis-pada-ibu-hamil
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1464/pengaruh-masalah-gizi-pada-ibu-hamil#:~:text=Masalah%20gizi%20yang%20timbul%20pada,adalah%20gangguan%20akibat%20kekurangan%20yodium
Artikel ini telah direview oleh:
Ari Sriyanti, S.KM.
Petugas Promkes UPTD Puskesmas Culamega Tasikmalaya
UPTD Puskesmas Culamega Tasikmalaya
Jl. Gubernur Sewaka No. 2, Desa Cintabodas, Kecamatan Culamega, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. 46188
02657584