Kanker serviks adalah kanker yang muncul pada leher rahim wanita. Leher rahim sendiri berfungsi sebagai pintu masuk menuju rahim dari vagina. Semua wanita dari berbagai usia berisiko menderita kanker serviks. Tapi, penyakit ini cenderung memengaruhi wanita yang aktif secara seksual.
“Untuk penderita kanker serviks, jumlahnya juga sangat tinggi. Setiap tahun tidak kurang dari 15.000 kasus kanker serviks terjadi di Indonesia. Itu membuat kanker serviks disebut sebagai penyakit pembunuh wanita nomor 1 di Indonesia,” Prof.DR.dr. Aru Wicaksono, Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI)
Berikut adalah hal-hal yang perlu wanita ketahui tentang kanker serviks :
- Pernikahan Dini Picu Kanker Serviks
Pada usia tersebut leher rahim belum cukup matang karena itu hubungan seks di usia muda rentan menimbulkan infeksi HIV dan memicu kanker. Kondisi ini diperparah jika daya tahan tubuh lemah. Di usia tersebut leher rahim belum matang. Selain itu, selaput dara juga bisa menahan infeksi virus lewat hubungan seksual. - Toilet Kotor Bisa Sebarkan Virus Kanker Serviks
Kaum wanita harus ekstra waspada, sebab ternyata penyebab kanker serviks juga bisa akibat penggunaan fasilitas umum seperti toilet. Kita tidak pernah tahu virus dan kuman jenis apa yang ada di fasilitas umum. Jadi, harus berhati-hati jika menggunakan toilet yang mungkin sudah digunakan penderita kanker mulut rahim ini sebelumnya. - Perokok Aktif
Tembakau mengandung banyak bahan kimia yang dapat membahayakan tubuh. Wanita yang merokok dua kali lipat lebih beresiko terkena kanker serviks daripada wanita yang tidak merokok. - Diet Rendah Buah-Buahan dan Sayuran
Wanita yang dietnya tidak terdiri dari cukup buah-buahan dan sayuran diketahui memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena kanker serviks. - Penggunaan Pil KB dan Intrauterine Jangka Panjang
Ada bukti bahwa penggunaan kontrasepsi oral berkelanjutan dalam waktu lama meningkatkan resiko kanker serviks. Sebuah studi terbaru menemukan bahwa wanita yang belum pernah menggunakan perangkat intrauterine (IUD, perangkat kontrasepsi yang ditanamkan ke dalam rahim untuk mencegah kehamilan) berisiko untuk terkena kanker serviks.
Pada tahap awal, kanker serviks biasanya tidak memiliki gejala. Gejala kanker serviks yang paling umum adalah pendarahan pada vagina yang terjadi setelah berhubungan seks, di luar masa menstruasi, atau setelah menopause. Meski terjadi pendarahan, belum berarti menderita kanker serviks. Jika dicurigai terdapat kanker serviks, sebaiknya menemui dokter spesialis.
*Diolah dari berbagai sumber.