Ancaman Kesehatan yang Tersembunyi dari Penderita Obesitas

Obesitas menjadi salah satu masalah kesehatan yang sedang meningkat di dunia, tak terkecuali di Indonesia. Obesitas tidak hanya mengenai penampilan, tetapi ancaman kesehatan yang menyertai yang jauh lebih serius dan sering kali tersembunyi. Maka dari itu, kita harus mengetahui dan menyadari bahaya yang mengintai dari kondisi ini.

Apa Itu Obesitas dan Penyebabnya?

Obesitas adalah suatu kondisi di mana seseorang memiliki kelebihan lemak tubuh yang dapat berdampak buruk bagi kesehatannya. Obesitas biasanya diukur dengan indeks massa tubuh (IMT), suatu indikator untuk mengatahui keseimbangan proporsi antara berat dan tinggi badan seseorang. Orang dengan IMT di atas 30 dianggap mengalami obesitas.

Penyebab utama obesitas biasanya adalah  pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, serta kombinasi faktor genetik dan lingkungan.  Mengonsumsi makanan berkalori tinggi  seperti fast food, dessert, dan minuman berkarbonasi sering kali tanpa disadari menyebabkan penambahan berat badan. Kurangnya aktivitas fisik juga memperburuk keadaan. Di era teknologi ini, banyak orang, terutama remaja, yang menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar komputer atau ponsel tanpa banyak bergerak. Selain itu, faktor genetik dan hormonal juga dapat mempengaruhi kemampuan tubuh dalam mengolah lemak dan mengontrol nafsu makan sehingga membuat seseorang lebih rentan mengalami obesitas.

Ancaman Kesehatan yang Tersembunyi

Obesitas lebih dari sekedar masalah estetika. Dibalik penampilan berlebihan, terdapat berbagai ancaman serius yang dapat memengaruhi kesehatan tubuh. Berikut beberapa penyakit dan gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh obesitas:

  • Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah

Orang yang kelebihan berat badan memiliki risiko lebih tinggi menderita penyakit jantung koroner, serangan jantung, dan stroke. Kelebihan lemak, terutama di area perut, dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri dan memengaruhi aliran darah ke jantung dan otak. Akibatnya, pasien obesitas berisiko lebih tinggi terkena tekanan darah tinggi (hipertensi) dan kolesterol tinggi, dua faktor utama penyebab penyakit jantung.

  • Diabetes Tipe 2

Obesitas merupakan salah satu faktor risiko terbesar terjadinya Diabetes Tipe 2. Terlalu banyak lemak di tubuh,  terutama di area perut, membuat insulin (hormon yang membantu  mengatur kadar gula darah tubuh) menjadi kurang efektif. Kondisi ini disebut  resistensi insulin sehingga membuat tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan baik dan menyebabkan kadar gula darah meningkat dengan cepat. Jika tidak diobati, diabetes tipe 2 dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kerusakan saraf, masalah penglihatan, dan bahkan amputasi.

  • Penyakit Pernapasan

Banyak orang yang kelebihan berat badan menderita masalah pernapasan seperti sleep apnea, suatu kondisi dimana pernapasan berhenti sementara saat tidur. Lemak yang menumpuk di sekitar leher dapat menekan saluran  udara dan menyulitkan udara masuk dan keluar dari paru-paru. Sleep apnea sering kali tidak disadari, tetapi dapat menyebabkan masalah serius, seperti gangguan tidur, kelelahan ekstrem, dan peningkatan risiko penyakit jantung.

  • Gangguan Sendi dan Mobilitas

Berat badan berlebih memberi tekanan tambahan pada persendian, terutama  lutut, pinggul, dan punggung. Hal ini dapat menyebabkan osteoartritis, yang menyebabkan nyeri dan kaku pada persendian. Bagi penderita obesitas, aktivitas sehari-hari seperti berjalan atau berdiri dalam jangka waktu lama bisa  sangat menyakitkan yang pada akhirnya memengaruhi kualitas hidup mereka.

Cara Menghindari dan Mengatasi Obesitas

Mengubah kebiasaan sehari-hari dapat menjadi langkah pertama dalam mencegah dan mengatasi obesitas. Kebiasaan yang dapat dilakukan diantaranya:

  • Mulai dengan Pola Makan Sehat

Penting untuk memperhatikan apa yang kita makan. Hindari makanan olahan dan cepat saji yang tinggi kalori dan lemak jenuh. Makan dengan porsi yang wajar dan tidak berlebihan juga sangat penting.

  • Aktif Bergerak

Aktivitas fisik adalah kunci utama dalam menjaga berat badan dan kesehatan secara keseluruhan. Tidak harus olahraga yang berat, tetapi cukup dengan aktif bergerak setiap hari. Misalnya, jalan kaki selama 30 menit, naik tangga alih-alih menggunakan lift, atau mengikuti kelas olahraga seperti yoga atau zumba. Remaja bisa mulai mengurangi waktu di depan layar dan lebih banyak berpartisipasi dalam kegiatan fisik di luar rumah.

  • Cukup Istirahat dan Kelola Stres

Kurang tidur dapat memengaruhi hormon yang mengatur rasa lapar, membuat seseorang lebih cenderung makan berlebihan. Oleh karena itu, tidur yang cukup, yaitu 7–9 jam setiap malam, sangat penting untuk menjaga berat badan ideal. Selain itu, manajemen stres juga diperlukan karena stres sering kali membuat seseorang mengalami emotional eating.

Mencegah obesitas bukan hanya tentang menjaga berat badan ideal, tetapi juga tentang menjaga kualitas hidup dan mencegah penyakit serius yang dapat muncul di kemudian hari. Mulailah dengan perubahan kecil dan konsisten di dalam kebiasaan sehari-hari dan jadikan hidup sehat sebagai prioritas.

Referensi:


Artikel Edukasi ini sudah direview oleh :

Iis Fitriyati, S.K.M
Petugas Promkes Puskesmas Sukaratu

Puskesmas Sukaratu
Jl. Raya Kudang No 58 Sukaratu- Tasikmalaya 46415
Telepon : (0265) 7541866

Yuk Share Postingan Ini:
Meltina Ratu Eka Maharani
Meltina Ratu Eka Maharani

Editor Kesmas-ID

Articles: 29

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *