Balikpapan – 8/9, saya bersama rekan-rekan dari Puskesmas Klandasan Ilir mengadakan kegiatan Posyandu Bayi Balita yang berintegrasi dengan Posyandu Lansia.
Kegiatan Posyandu kali ini berlokasi di RT 50 Kelurahan Klandasan Ilir, Kota Balikpapan, dengan peserta 43 bayi dan balita dan 7 orang lansia.
Kegiatan kali ini saya didampingi oleh dr. Rifiana Susanti, rekan perawat saya Siti Masmurah, rekan apoteker saya Hana Steven.
Dalam pertemuan Posyandu kali ini juga dilakukan penyuluhan Penyakit Campak.
Campak adalah infeksi virus yang ditandai dengan munculnya ruam di seluruh tubuh dan sangat menular. Campak bisa sangat mengganggu dan mengarah pada komplikasi yang lebih serius. Gejala campak mulai muncul sekitar satu hingga dua minggu setelah virus masuk ke dalam tubuh. Gejala tersebut di antaranya adalah:
- Mata merah.
- Mata menjadi sensitif terhadap cahaya.
- Tanda-tanda seperti pilek (misalnya radang tenggorokan, hidung beringus, atau hidung tersumbat).
- Demam.
Menurut data Departemen Kesehatan tahun 2015, Indonesia memiliki cakupan imunisasi campak kategori sedang di Asia Tenggara, yakni 84%. Indonesia berkomitmen untuk mencapai angka cakupan imunisasi campak sebesar 95% pada akhir tahun 2020. Hal ini dikarenakan campak termasuk dalam 10 besar penyebab kematian terbanyak pada balita di Indonesia. (Dikutip dari Alodokter.com).
Meski acara ini berlangsung singkat, sekitar 45 menit, namun antusias warga sangatlah besar.
Mendukung Program Germas, sajian menu di Posyandu kali ini juga Non Gorengan, seperti pisang dan singkong rebus.
Harapan kami sebagai tenaga kesehatan dari Pihak Puskesmas maupun sebagai pribadi, agar kegiatan ini dapat memperkuat penemuan kasus campak dan pengidentifikasian oleh Kader Campak Peduli (Kecapi), mengingat RT 50 adalah Slum Area (Daerah kumuh), di pesisir pantai. Sehingga daerah ini sangat mudah menjadi Port Entri penyakit bebasis virus.
Jumlah bayi dan balita yang banyak serta kepadatan penduduk yang padat menjadi alasan diperlukan pengawasan ketat agar sistem kewaspadaan dini KLB Campak terbangun didaerah tersebut.
Begitu pula harapan yang disampaikan oleh dari dr. Rifiana, semoga kegiatan yang berlangsung saat ini dapat berintegrasi dengan program puskesmas lainnya, sehingga terwujud kegiatan Posyandu terintegrasi.
Kedepan, tim akan merencanakan membentuk pos PTM di RT tersebut.