Puskesmas Pancatengah Berikan PMT Pada Bayi Balita

Dukung program pemerintah, Puskesmas Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya berikan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) bagi bayi dan balita.

Masalah gizi pada balita di Indonesia masih cukup tinggi. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 prevalensi balita underweight sebesar 17,1%, wasting sebesar 7,7% dan 21,6% balita mengalami stunting. Masalah gizi tersebut dapat berdampak serius pada kesehatan dan tumbuh kembang balita.

Masalah gizi pada bayi dan balita dapat disebabkan oleh beberapa kondisi diantaranya kekurangan makanan yang bergizi dan sering terjadi infeksi penyakit. Kedua hal tersebut  merupakan penyebab langsung terjadinya masalah gizi. Selain itu, kondisi lain yang mempengaruhi masalah gizi ialah pola asuh yang kurang tepat, kurangnya pengetahuan, sulitnya akses ke pelayanan kesehatan, kondisi sosial ekonomi juga berpengaruh secara tidak langsung terhadap akses makanan bergizi dan layanan kesehatan.

Salah satu program pemerintah sebagai upaya pencegahan dan penanganan masalah kurang gizi yang masih banyak terjadi pada bayi dan balita ialah Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dibagi menjadi dua macam yaitu Pemberian Makanan Tambahan (PMT) penyuluhan dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pemulihan. Dari dua macam PMT tersebut memiliki tujuan yang sama yaitu untuk meningkatkan status gizi bayi dan balita serta memastikan tumbuh kembang bayi dan balita sesuai umurnya.

Menurut Kementerian Kesehatan RI, kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) tidak hanya memberikan makanan tambahan saja, tetapi juga harus disertai dengan edukasi, penyuluhan, konseling gizi dan kesehatan agar dapat mempercepat proses perubahan perilaku ibu dan keluarga dalam pemberian makan yang tepat sesuai umur, penyiapan makanan secara baik dan benar serta pemilihan bahan makanan yang aman.

Guna mendukung program pemerintah. Puskesmas Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya telah melaksanakan penyuluhan kelas ibu balita dengan topik pembahasan yaitu Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi bayi dan balita. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 5 Februari 2024 yang berlokasi di Posyandu Babakan Desa Mekarasari. Kegiatan yang diikuti oleh 15 orang ibu balita dengan narasumber dari Promkes Puskesmas Pancatengah yaitu Sri Nur Wahyuni, S.KM berjalan dengan lancar dan interaktif. Pada kegiatan penyuluhan yang berlangsung selama 30 menit, ibu – ibu balita mendapatkan informasi tentang pemberian makanan tambahan (PMT) bagi bayi dan balita yang baik dan benar.

Dalam Pemberian makanan tambahan pada bayi dan balita terdapat pedoman secara umum yang harus di fahami oleh orang tua bayi dan balita atau pengasuhnya. Berikut ini pedoman umum yang dapat membantu orang tua atau pengasuh bayi dan balita memberikan PMT dengan tepat :

  1. Kapan Mulai Pemberian PMT

PMT dimulai ketika bayi mencapai usia sekitar 6 bulan. Pada usia ini, ASI atau susu formula sudah tidak lagi mencukupi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang semakin kompleks. Memulai PMT terlalu dini sebelum usia 6 bulan dapat meningkatkan risiko alergi dan masalah pencernaan pada bayi.

  • Jenis Makanan
  • Bubur Saring : Bubur saring dari beras, sereal, atau umbi-umbian seperti singkong atau jagung adalah pilihan yang baik karena mudah dicerna oleh bayi.
  • Puree Buah dan Sayuran : Buah-buahan seperti pisang, apel, atau pear, serta sayuran seperti wortel, kentang, atau labu direbus hingga lunak dan dihaluskan menjadi puree yang lembut.
  • Protein: Mulai memperkenalkan protein dari sumber seperti daging tanpa lemak, ayam, ikan, telur atau tahu yang dihaluskan atau dimasak hingga lembut.
  • Frekuensi dan Jumlah

PMT dapat diberikan 1-2 kali sehari pada awalnya, kemudian bertahap ditingkatkan hingga 3 kali sehari seiring dengan pertumbuhan bayi. Jumlah makanan disesuaikan dengan respons bayi terhadap makanan baru dan tingkat kegiatannya.

  • Tekstur  Makanan

Pada awalnya, makanan harus sangat halus untuk menghindari risiko tersedak. Seiring waktu, konsistensi makanan dapat ditingkatkan menjadi lebih kasar sesuai dengan kemampuan bayi dan balita untuk mengunyah.

  • Pemberian makanan yang sesuai dengan pedoman Gizi Seimbang

Pastikan makanan yang diberikan mencakup protein, lemak sehat, karbohidrat kompleks, serta vitamin dan mineral yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita.

  • Memperkenalkan Berbagai Jenis Makanan

Penting untuk memperkenalkan berbagai jenis makanan untuk mengembangkan selera makan bayi dan balita serta memastikan asupan gizi yang beragam.

  • Perhatikan Keamanan Makanan
  • Pastikan kebersihan makanan dan alat makan. Cuci tangan sebelum menyiapkan makanan bayi dan balita serta pastikan alat-alat makan yang digunakan bersih.
  • Hindari memberikan makanan yang berpotensi menyebabkan tersedak atau alergi seperti madu, kacang-kacangan, atau makanan yang mengandung garam berlebih.

Pemberian PMT yang tepat adalah langkah penting perjalanan gizi anak. Dengan dilaksanakannya kegiatan penyuluhan kelas ibu balita, diharapkan ibu-ibu bayi dan balita dapat menerapkan pedoman umum pemberian PMT pada bayi dan balita dengan baik dan benar.

Yuk Share Postingan Ini:
Ninis Lestiarini
Ninis Lestiarini
Articles: 5

One comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *