Berapa Sih Harusnya Kenaikan Berat Badan Ibu Selama Hamil? Begini Cara Hitungnya!

Pemantauan berat badan selama kehamilan sangat diperlukan untuk memastikan kondisi bayi dalam kandungan dalam keadaan sehat atau mengalami gangguan.

Penulis:
Nur Asmi, SKM., M.Kes.
Pengajar di Universitas Megarezky Makassar


Berat badan ibu pra-kehamilan sangat menentukan berapa berat badan yang harus dicapai selama kehamilan dari trimester I sampai trimester III.

Pemantauan berat badan selama kehamilan sangat diperlukan untuk memastikan kondisi bayi dalam kandungan dalam keadaan sehat atau mengalami gangguan. Agar anak kelak tumbuh menjadi anak sehat dan produktif maka disarankan untuk memperbaiki gizi ibu selama kehamilan.

Ibu yang mengalami gizi kurang berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT=BB/TB2) dan ukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) yang kurang dari 23,5 cm pada pra kehamilan dan selama kehamilan maka akan menyebabkan anak lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR).

Kondisi ini akan berdampak negatif pada keturunannya hingga 100 tahun ke depan, karena anak yang dilahirkan berpotensi untuk mengalami kasus yang sama dengan yang dilamami oleh ibunya apalagi jika anaknya adalah perempuan. Sehingga sangat penting untuk perbaikan gizi prahamil dan mengetahui berapa pertambahan berat badan seharusnya yang harus dicapai selama kehamilan dengan kondisi berat badan prahamil apakah termasuk gizi kurang, gizi normal, gizi lebih ataukah obesitas dengan menghitung IMT nya.

Adapun kenaikan berat badan yang dianjurkan selama kehamilan berdasarkan IMT pra-hamil (IOM 2009 dalam M. Iqbal dan Desty, EP):

a. Kenaikan BB pada kondisi Underweight:
Underweight adalah konsisi dimana BB berdasarkan IMT =<18,5kg/m2.
Total kenaikan BB yang dianjurkan adalah 12,5-18 kg.

b. Kenaikan BBpada kondisi Normal / Ideal:
BB Normal jika IMT = 18,5-24,9 kg/m2
Total kenaikan BB yang dianjurkan adalah 11,5-16,0 kg

c. Kenaikan BB pada kondisi Overweight:
Overweight adalah kondisi dimana BB berdasarkan IMT = 25,0-29,9 kg/m2
Total kenaikan BB yang dianjurkan adalah 7,11-11,5 kg.

d. Kenaikan BB pada kondisi Obesitas:
Obesitas adalah kondisi dimana BB berdasarkan IMT = ≥ 30 kg/m2
Total kenaikan BB yang dianjurkan hanya 5-9 kg.

Adapun cara perhitungan BB yang harus dicapai selama kehamilan dengan mengetahui BB Ideal, sebagai berikut (berlaku bagi kondisi Underweight dan Normal) :

1. Menentukan BB Ideal (kg) dengan rumus:

BB Ideal (kg):
TB-110 (TB ≥ 160 cm)
TB-105 (TB ≤ 160 cm)
Sumber : Almatsier, 2005 dalam Dr.Sandra Fikawati,dkk

2. Menentukan kenaikan BB Optimal, dengan rumus: 20% x BBI (kg)
3. Menentukan selisih kekurangan BB ibu dengan BBI, dengan rumus: BBI – BB aktual (kg).
4. Menambahkan kenaikan BB optimal dengan selisih kekurangan BB ibu: poin (2) + (3)

Contoh :
Seorang ibu denga karakteristik berumur 29 tahun, memiliki TB 155 cm dan BB 46 kg. Berapa kenaikan BB yang harus dicapai untuk mendapatkan BB yang optimal selama kehamilan?
Jawab :
(1) Berat Badan Ideal (BBI) = 155 kg -105 kg = 50 kg
(2) Kenaikan BB Optimal = 20% x 50 kg = 10 kg
(3) Kekurangan BB ibu = 50 kg – 46 kg = 4 kg
(4) Total kenaikan BB yang harus dicapai = 10 kg + 4 kg = 14 kg


Daftar Pustaka:
Fikawati, S., dkk. 2015. Gizi Ibu dan Bayi. Ed. 1- Cet.2. Rajawali Pers. Jakarta.
Iqbal, M dan Desti, EP. 2018. Penilaian Status Gizi ABCD. Salemba Medika. Jakarta.

Yuk Share Postingan Ini:
Nur Asmi, SKM., M.Kes.
Nur Asmi, SKM., M.Kes.
Articles: 4

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *