Cara Efektif Mencegah Anemia pada Ibu Hamil

Membayangkan seorang ibu hamil yang berseri-seri, penuh energi, dan siap menyambut kelahiran buah hatinya adalah gambaran yang indah, bukan? Sayangnya, realita tidak selalu seindah itu. Banyak ibu hamil yang harus berjuang melawan kelelahan ekstrem, pusing, dan berbagai gejala lain akibat anemia. Ya, anemia pada ibu hamil adalah masalah kesehatan yang serius namun sering terabaikan.

Bayangkan tubuh kamu sebagai pabrik yang sedang bekerja lembur. Selama kehamilan, tubuh ibu bekerja ekstra keras untuk mendukung pertumbuhan janin. Kebutuhan darah meningkat hingga 50%! Nah, di sinilah peran zat besi menjadi sangat crucial. Zat besi adalah bahan baku utama untuk memproduksi hemoglobin, komponen dalam sel darah merah yang bertugas mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.

Prevalensi Anemia di Dunia dan Indonesia

Anemia pada ibu hamil merupakan masalah kesehatan global yang signifikan. Menurut data terbaru, prevalensi anemia di seluruh dunia mencapai 43,9%, dengan angka yang lebih tinggi di kawasan Asia (49,4%) dan Afrika (59,1%). Di Indonesia, prevalensi anemia pada ibu hamil dilaporkan sebesar 48,9% berdasarkan Riskesdas 2018, dengan proporsi tertinggi terjadi di wilayah pedesaan. Ibu hamil dengan kadar hemoglobin (Hb) kurang dari 10 g/dl memiliki risiko 2,25 kali lebih tinggi untuk melahirkan bayi dengan BBLR dibandingkan dengan ibu yang tidak mengalami anemia.

Meski ada tren penurunan, angka ini masih terbilang tinggi. Hampir setengah dari ibu hamil di Indonesia masih mengalami anemia. Ini adalah wake-up call bagi kita semua untuk lebih memperhatikan nutrisi ibu hamil.  

Dampak Anemia pada Ibu dan Janin

Ketika seorang ibu hamil mengalami anemia, artinya “pabrik” tubuhnya kekurangan bahan baku zat besi. Akibatnya? Produksi hemoglobin menurun, dan pasokan oksigen ke seluruh tubuh – termasuk ke janin – menjadi tidak optimal. Inilah mengapa anemia pada ibu hamil bisa berdampak serius, tidak hanya bagi kesehatan ibu, tapi juga bagi perkembangan janin.

Gejala Anemia yang Perlu Diperhatikan

Lalu, bagaimana kita tahu seorang ibu hamil mengalami anemia? Gejala-gejalanya bisa beragam, namun yang paling umum adalah kelelahan yang luar biasa. Jika kamu merasa lelah bahkan setelah tidur cukup, itu bisa jadi tanda anemia. Gejala lain termasuk kulit pucat, sesak napas (terutama saat beraktivitas), pusing, detak jantung cepat, dan bahkan keinginan untuk memakan benda-benda non-makanan (pica).

Kabar baiknya, anemia pada ibu hamil bisa dicegah dan diatasi dengan langkah-langkah yang relatif sederhana. Kuncinya adalah perbanyak mengonsumsi makanan kaya zat besi, tidak melupakan Vitamin C, hindari “pengganggu” penyerapan zat besi (seperti teh dan kopi) mengonsumsi suplemen zat besi, dan rutin check up.

Peran Konsultasi Medis dan Pemeriksaan Rutin

Ingat, setiap kehamilan adalah unik. Apa yang berhasil untuk satu ibu mungkin perlu penyesuaian untuk ibu lain. Selalu konsultasikan dengan dokter atau bidan kamu sebelum memulai program nutrisi atau olahraga baru. Mencegah anemia selama kehamilan bukan hanya tentang menjaga kesehatan ibu. Ini adalah investasi untuk kesehatan dan masa depan si kecil. Bayi yang lahir dari ibu yang bebas anemia cenderung memiliki berat badan lahir yang normal dan sistem kekebalan tubuh yang lebih baik.

Jadi, para ibu hamil dan calon ibu, jangan remehkan pentingnya mencegah anemia. Dengan nutrisi yang tepat, gaya hidup sehat, dan pemeriksaan rutin, kamu bisa menikmati kehamilan yang sehat dan energik. Ingat, ibu yang sehat adalah awal yang terbaik bagi si kecil untuk memulai kehidupannya. Mari bersama-sama mewujudkan generasi Indonesia yang sehat dan cerdas, dimulai dari kandungan!

Referensi

  • Asmin, E., Salulinggi, A., Titaley, C. R., & Bension, J. (2021). Hubungan Pengetahuan Dan Kepatuhan Ibu Hamil Konsumsi Tablet Tambah Darah Dengan Kejadian Anemia Di Kecamatan Leitimur Selatan Dan Teluk Ambon. Jurnal Epidemiologi Kesehatan Komunitas, 0, 229–236. https://doi.org/10.14710/jekk.v6i1.10180
  • Malinowski, A. K., & Murji, A. (2021). Iron deficiency and iron deficiency anemia in pregnancy. Canadian Medical Association Journal, 193(29), E1137–E1138. https://doi.org/10.1503/cmaj.210007
  • Piskin, E., Cianciosi, D., Gulec, S., Tomas, M., & Capanoglu, E. (2022). Iron Absorption: Factors, Limitations, and Improvement Methods. ACS Omega, 7(24), 20441–20456. https://doi.org/10.1021/acsomega.2c01833
  • Yanti, V. D., Nia Risa Dewi, & Senja Atika Sari. (2022). Penerapan Pendidikan Kesehatan Tentang Anemia Untuk Meningkatkan Pengetahuan Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Purwosari Metro Tahun 2022. Jurnal Cendikia Muda, 3(4), 603–609. https://jurnal.akperdharmawacana.ac.id/index.php/JWC/article/view/510

Artikel ini telah direview oleh:
Mamat Rahmat, Amd. Kep
Programer Promkes Puskesmas Kadipaten
UPTD PUSKESMAS KADIPATEN
Jl. Perjuangan Desa Pamoyanan Kecamatan Kadipaten
Telepon (0265) 457815
Email: pkmkadipaten@gmail.com

Instagram: @puskesmaskadipatentasikmalaya

Yuk Share Postingan Ini:
Fitri Nur Fadhillah
Fitri Nur Fadhillah
Articles: 12

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *