Pencegahan anemia pada remaja putri perlu dilakukan mengingat berbagai dampak negatif untuk kesehatan, prestasi, dan produktivitas. Sepertiga dari semua perempuan usia produktif menderita anemia. Bagaimana kiat untuk mencegah anemia? Simak lebih lanjut di artikel ini.
Anemia adalah suatu kondisi yang ditandai dengan rendahnya kadar hemoglobin (Hb) dalam darah. Hemoglobin berfungsi mengikat oksigen dan menghantarkannya ke seluruh sel tubuh. Jika hal ini terjadi tubuh akan mulai memperlihatkan gejala anemia yang biasanya terjadi secara perlahan dan tidak terlalu dirasakan oleh penderitanya sampai menjadi cukup berat. Gejala anemia termasuk mudah merasa lelah, letih, lesu ketika beraktivitas, jantung terasa berdebar-debar, sesak nafas, nyeri dada, pucat, dan gangguan fungsi organ lainnya.
Edukasi kesehatan penting dilakukan guna mencegah anemia di kalangan remaja putri. Mengurangi angka kejadian anemia merupakan faktor penting dalam meningkatkan kesehatan perempuan, kesehatan anak, prestasi sekolah, produktivitas kerja perempuan, kehamilan yang lebih sehat, status kesehatan antargenerasi yang lebih baik, serta meningkatkan pembangunan ekonomi dan komunitas.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memiliki beberapa program upaya pencegahan anemia melalui penerapan konsumsi makanan bergizi seimbang, konsumsi tablet tambah darah (TTD), fortifikasi, dan pengobatan penyakit infeksi.
Langkah pertama memotivasi remaja putri memakan makanan bergizi seimbang yang berarti mengonsumsi aneka ragam pangan sumber zat besi yang berperan membentuk hemoglobin. Zat besi bisa didapatkan dari sumber hewani maupun nabati, seperti kerang, tiram, hati ayam, telur, bayam, brokoli, daun singkong, dan kacang-kacangan.
Langkah kedua adalah membiasakan hidup bersih karena penyakit infeksi adalah salah satu penyebab gizi kurang seperti anemia. Tubuh yang terinfeksi akan membutuhkan lebih banyak asupan energi dan gizi untuk melawan penyakit. Cara menghindari infeksi bisa dimulai dengan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menutup makanan dan minuman dengan tudung saji, menutup hidung dan mulut apabila batuk atau bersin, menggunakan alas kaki serta potong kuku secara teratur. Melakukan aktivitas fisik dan olah raga secara rutin juga merupakan salah satu cara membina hidup sehat. Remaja putri sebaiknya berolahraga minimal 3 kali seminggu dengan variasi aerobik serta penguatan otot dan tulang. Selain itu, alangkah lebih baik apabila diikuti dengan pemantauan berat badan secara teratur sebulan sekali.

Langkah ketiga adalah meminum tablet tambah darah (TTD) sebagai suplementasi gizi. TTD diberikan kepada semua remaja putri kelas 7-12 atau usia 12-18 tahun. Untuk memastikan remaja putri mengonsumsi TTD, dilaksanakanlah Aksi Bergizi secara rutin seminggu sekali. TTD dikonsumsi di sekolah setelah melakukan senam dan sarapan bersama. Tablet ini berguna untuk mencegah anemia dengan menambah cadangan zat besi di tubuh. Cara lain yang sudah dilakukan Pemerintah untuk menambah zat besi yang dikonsumsi masyarakat melalui fortifikasi zat besi pada tepung terigu.
Langkah terakhir yang tak kalah penting adalah melakukan pengobatan penyakit penyebab/penyerta termasuk infeksi seperti kecacingan, malaria, dan TBC. Pengobatan dapat dilakukan di Puskesmas atau RS oleh dokter.
Mari bersama-sama lawan anemia pada remaja putri demi kualitas hidup masa depan yang lebih baik. Sukseskan program Pemerintah mencegah anemia sejak dini dengan rajin mengikuti program Aksi Bergizi. Segera periksakan diri ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat apabila Anda atau keluarga menderita gejala anemia.
Referensi
Kementerian Kesehatan RI. (2023). ‘Buku Saku Pencegahan Anemia pada Ibu Hamil dan Remaja Putri’, Tersedia di: https://repository.kemkes.go.id/book/841 (Diakses 5 Oktober 2024).
Sari, P., Herawati, D., Dhamayanti, M., & Hilmanto, D. (2022). ‘Anemia among Adolescent Girls in West Java, Indonesia: Related Factors and Consequences on the Quality of Life’, Nutrients, 14(18), pp. 3777. Tersedia di: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9503484/.
Artikel edukasi Anemia ini sudah di-review oleh:
Annisa Lihusnihina Amalia, S.KM
Programer Promkes Puskesmas Cisaruni
Puskesmas Cisaruni
Alamat: Jalan Cisinga Bantarpayung, Desa Cisaruni, Kecamatan Padakembang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat 46466