Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit serius yang dapat berakibat fatal bagi penderitanya. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti, yang berkembang biak di wilayah tropis, seperti Indonesia, dan subtropis. Demam berdarah merupakan salah satu penyakit berbahaya yang akan mengancam nyawa bila tidak segera ditangani. Selain itu, Kementerian Kesehatan juga mencatat Jawa Barat sebagai provinsi dengan kasus demam berdarah tertinggi di Indonesia dengan 19.328 kasus.
Gejala DBD
Gejala DBD biasanya muncul 4–10 hari setelah terinfeksi, meliputi:
– Demam tinggi hingga mencapai 40°C.
– Sakit kepala.
– Nyeri otot dan sendi.
– Sakit di belakang mata.
– Ruam atau bintik merah di kulit.
Penyebab Demam Berdarah
Demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang disebarkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Proses penularannya dimulai saat nyamuk ini menghisap darah dari orang yang sudah terinfeksi virus dengue, kemudian nyamuk tersebut menggigit orang lain yang sehat. Pada saat inilah virus dengue ditularkan sehingga orang yang sebelumnya sehat dapat tertular penyakit ini.
Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena demam berdarah, antara lain:
– Tinggal di daerah tropis.
– Lingkungan tempat tinggal yang kotor.
– Hidup di wilayah padat penduduk dan kumuh.
– Daya tahan tubuh yang lemah.
Cegah DBD dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus
1. Menguras
Membersihkan dan menguras tempat penampungan air seperti bak mandi, toren, atau wadah lain yang berpotensi menjadi sarang jentik nyamuk. Pastikan untuk menyikat dinding bak hingga bersih, terutama di musim hujan, karena telur dan jentik nyamuk bisa bertahan di tempat kering hingga 6 bulan.
2. Menutup
Menutup rapat semua tempat penyimpanan air dan mengubur barang bekas yang bisa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.
3. Mendaur ulang
Menggunakan kembali barang bekas yang masih bernilai guna. Barang bekas yang tidak didaur ulang bisa menjadi tempat nyamuk berkembang biak.
Plus, tindakan tambahan pencegahan DBD meliputi:
– Menebar ikan pemakan jentik, seperti ikan guppy.
– Memasang kawat kasa di ventilasi dan jendela.
– Bergotong royong menjaga kebersihan lingkungan.
– Memeriksa tempat penampungan air secara berkala.
– Menyimpan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup.
– Menaburkan larvasida di tempat penampungan air yang sulit dibersihkan.
– Memperbaiki saluran air yang tersumbat.
– Menanam tanaman pengusir nyamuk seperti lavender.
Mencegah DBD dari Diri Sendiri
Selain menjaga kebersihan lingkungan, langkah utama dalam pencegahan DBD harus dimulai dari diri sendiri dengan menerapkan beberapa cara berikut:
1. Memasang kelambu
2. Mengoleskan losion anti nyamuk
3. Memakai pakaian tertutup
4. Meningkatkan daya tahan tubuh
5. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
Sumber:
Ayo Sehat Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2024. Cara Mencegah DBD dengan Menjaga Lingkungan dan Diri Sendiri
Ayo Sehat Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2019. Upaya Pencegahan DBD dengan 3M Plus
RS Mitra Keluarga. 2024. Mengenal Gejala Demam Berdarah (DBD) dan Pengobatannya yang Tepat
Artikel Edukasi Pencegahan DBD ini sudah direview oleh:
Hendra Koswara, S.K.M
Programer Promkes Puskesmas Taraju
UPTD Puskesmas Taraju
Jl. Raya Taraju No.149, Rt.16 Rw.1, Taraju, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat 46474