- Diseminasi Pengukuran Stunting & Evaluasi Aksi Konvergensi Sebagai Komitmen Cegah Stunting di Kabupaten Bangka - December 16, 2020
- Pos Penting Sehat Mapan, Inovasi Cegah Stunting Kab Bangka Kembali Digelar - November 26, 2020
- Dinkes Bangka Laksanakan Pengukuran & Publikasi Angka Stunting - October 13, 2020
Salah satu inovasi pelayanan public di masa Pandemikk Covid-19 menuju persiapan Adaptasi Tatanan Normal Baru atau New Normal dan dalam rangka menurunkan angka Stunting di Kabupaten Bangka serta mewujudkan Kabupaten Bangka bebas stunting, Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka menggelar Kampanye Germas di 9 Desa Lokus Stunting yang ada di Kabupaten Bangka.
Berdasarkan data Prevalensi Stunting pada Baduta di Kabupaten Bangka Tahun 2018 terdapat 9 Desa yang masih tinggi kasus Stunting (Prevalensi diatas 20%) yaitu Desa Penagan, Kota Kapur, Rukam, Mendo, Kemuja, Cengkong Abang, Kace, Kace Timur dan Jurung.
Kampanye Germas mengusung tema “Cegah Stunting di Masa Pandemik Covid-19 dengan Germas dan PHBS di Desa Lokus Stunting”, kegiatan kampanye Germas dan PHBS di Desa Lokus Stunting pada Pandemik Covid-19 ini dilaksanakan karena ada tantangan munculnya kekhawatiran akan timbul lagi masalah gizi dan kasus stunting baru pada masa pandemik Covid-19 akibat banyak balita yang tidak terpantau pertumbuhannya serta ibu hamil dan remaja puteri yang terdampak tidak mendapat pelayanan gizi seperti mendapat tablet tambah darah (TTD) dan pemberian makanan tambahan (PMT) penyuluhan dikarenakan harus tinggal di rumah saja, selain masalah ekonomi karena menurunnya akses pangan dan daya beli masyarakat terhadap pemenuhan pangan yang bergizi.
Hal ini jika berlangsung lama akan meningkatkan terjadinya masalah gizi akut, bahkan masalah gizi kronis (stunting). Karena itu Program Gizi dan Program Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka melihat peluang untuk mulai bergerak di akhir Juni dengan memulai kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat dalam memotivasi dan memberikan edukasi agar kembali melaksanakan upaya pencegahan terhadap terjadinya masalah gizi utamanya gizi buruk dan stunting yang ada di desa lokus.
Di Kabupaten Bangka sendiri sampai tanggal 26 Juni 2020, kasus COVID -19 sebanyak 57 pasien terkonfirmasi positif dalam 3 bulan terakhir, dan sudah 56 kasus sembuh atau tingkat kesembuhan pasien positif Covid-19 mencapai 98% dan tidak ada kasus positif baru, sehingga mempunyai harapan Kabupaten Bangka akan kembali menuju zona hijau dan aman dari wabah virus Covid-19 dengan syarat menerapkan protokol kesehatan disetiap aktivitas di masyarakat.

Dikarenakan masih dalam masa pandemik Covid-19 dan persiapan adaptasi normal baru atau new normal maka kampanye Germas di 9 desa lokus stunting yang dilaksanakan dari tanggal 22 Juni sampai 26 Juni 2020 ini dibagi menjadi 2 Tim dan setiap pertemuan diurai menjadi 2 sesi. Peserta wajib menggunakan protokol kesehatan yaitu menggunakan masker, sebelum dan sesudah kegiatan mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir serta menjaga jarak atau Physical Distancing.
Protokol kesehatan sangat penting pada kegiatan ini sebagai upaya mencegah penyebaran virus covid 19 dan harus membiasakan diri dalam melakukan setiap kegiatan menuju persiapan untuk kehidupan new normal, pada kesempatan ini peserta sudah menjalankan protokol kesehatan secara benar seperti menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, kantor desa sudah melaksanakan protokol kesehatan dengan baik selain menyiapkan peralatan cuci tangan, kantor desa menyiapkan masker yang akan di berikan kepada masyarakat yang datang tidak menggunakan masker.
Pada kampanye germas di desa lokus stunting tanggal 25 Juni 2020 yaitu Desa Kace Timur dihadiri oleh Kasi Gizi Desi Yanti, SKM, MKM sebagai narasumber beserta Tim dari Dinas Kesehatan Kab.Bangka, petugas gizi dan petugas promkes Puskesmas Petaling serta Kepala Desa Kace Timur, Ketua BPD dan aparat desa terkait lainnya dengan peserta dari kader, PKK, pendamping desa, KPM, Ibu hamil, ibu balita dan masyarakat.
Kampanye ini diisi dengan pemutaran video tentang edukasi stunting dan germas, ceramah, diskusi, kuis interaktif serta pemberian makanan tambahan (PMT) penyuluhan bagi balita dan ibu hamil yang diikuti 90 peserta dan dibagi menjadi 2 sesi serta memberlakukan protocol kesehatan.

“Kampanye Gerakan Masyarakat hidup Sehat (Germas) dan PHBS merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan budaya perilaku hidup sehat dalam upaya penurunan dan pencegahan stunting melalui 7 indikator yaitu meningkatkan aktifitas fisik, konsumsi sayur dan buah, rutin cek kesehatan, menjaga kebersihan lingkungan, menggunakan jamban, tidak merokok dan tidak minuman alkohol. Perilaku yang sehat mendukung penurunan stunting di desa Kace timur termasuk sanitasi atau kesehatan lingkungan, Desa Kace timur sendiri sudah menjadi desa ODF atau desa bebas dari buang air besar sembarangan (BAB) sehingga mendukung terjadi nya penurunan stunting yang ada di Desa Kace timur, seperti diketahui prevalensi stunting baduta di Kace timur mengalami penurunan pada tahun 2019, dimana tidak ada kasus baru pada Baduta“, ujar Desi setelah selesai kampanye.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada balita yang ditandai dengan tinggi badan menurut umur yang tidak sesuai dengan standar WHO yaitu -2 Standar Deviasi sampai ≥-3 Standar Deviasi dan biasanya kejadian stunting dikarenakan kurangnya asupan gizi pada balita dalam jangka waktu lama terutama sejak 1000 hari pertama kehidupan (HPK), pemberian makanan bayi dan anak yaitu pemberian ASI eksklusif dan Makanan pendamping ASI yang tidak cukup dan tidak tepat serta sanitasi yang buruk. Stunting jika tidak terdeteksi akan menjadi new human disaster karena dampaknya akan berpengaruh terhadap kualitas SDM dan mengancam masa depan bangsa.
Pelaksanaan Germas sangat penting dilakukan oleh seluruh masyarakat, dimulai dari diri sendiri dan keluarga harus membudayakan Germas yaitu dengan peningkatan aktivitas fisik, peningkatan perilaku hidup sehat dan mengkonsumsi gizi seimbang serta peningkatan pangan yang aman dan sehat dalam memperbaiki gizi masyarakat. Selain itu untuk ibu yang memiliki balita dianjurkan sering ke posyandu untuk memantau tumbuh kembang balita dan mendapatkan edukasi mengenai tumbuh kembang anak untuk mendeteks masalah gizi.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, dr. Then Suyanti, MM mengharapkan kegiatan kampanye Germas di Desa Lokus Stunting ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam upaya pencegahan stunting melalui peningkatan upaya promosi dan preventif hidup sehat dan akhirnya dapat mewujudkan Kabupaten Bangka bebas Stunting.