Padang Pariaman, 2024 – Kampung Guci, sebuah wilayah di Pariaman yang tampak tenang, kini menjadi saksi perubahan besar dalam upaya memerangi Tuberkulosis (TB). Di tengah menurunnya cakupan penemuan dan pencegahan TB di wilayah ini, sekelompok mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas (FKM Unand) Kelompok 11 melakukan gerakan nyata selama satu bulan penuh melalui program Pengalaman Belajar Lapangan (PBL). Mahasiswa-mahasiswa ini tidak hanya mengamati dari jauh, tetapi mereka terjun langsung ke lapangan untuk memberikan pelatihan kepada kader kesehatan lokal dan penyuluhan kepada masyarakat.
Berdasarkan data Profil Kesehatan Puskesmas Kampung Guci tahun 2023, dari 10 kasus TB yang ditemukan, sebagian besar penderitanya adalah laki-laki. Namun, yang lebih mengkhawatirkan, cakupan upaya penemuan kasus TB hanya mencapai 38,5%, jauh di bawah target yang diharapkan. Tren serupa terjadi di tingkat kabupaten, di mana jumlah penemuan kasus TB menurun drastis dari 1.730 kasus pada tahun 2022 menjadi hanya 952 kasus pada tahun 2024.
Melihat situasi ini, program “CERDAS TB” (Cerdik Atasi Tuberkulosis) yang diusung oleh mahasiswa kelompok 11 PBL FKM Unand hadir dengan misi besar, yaitu meningkatkan kesadaran, keterampilan, dan partisipasi masyarakat serta kader kesehatan untuk mencegah penyebaran TB. Kegiatan ini terdiri dari serangkaian pelatihan kader dan penyuluhan masyarakat yang dikemas dengan cara yang interaktif dan menarik. Program ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi angka penularan TB, tetapi juga menciptakan perilaku hidup sehat yang berkelanjutan di tengah masyarakat Kampung Guci.
Pelatihan kader kesehatan yang merupakan salah satu pilar utama program CERDAS TB dilaksanakan pada tanggal 20 dan 27 September 2024 di Nagari Sungai Asam dan Lubuk Pandan. Para kader diberikan pelatihan komprehensif mulai dari teori dasar tentang TB, cara penularan, hingga pentingnya deteksi dini. Mahasiswa kelompok 11 PBL Unand memberikan materi secara bertahap disertai dengan pengarahan dari dokter Puskesmas Kampung Guci. Tidak hanya teori, sesi tanya jawab serta Emo Demo (emotional demonstration) disajikan untuk membantu kader menginternalisasi informasi dengan lebih baik. Menariknya, setiap peserta yang menunjukkan performa baik dalam pre-test dan post-test mendapatkan penghargaan, yang semakin menambah semangat para kader.
Namun, program ini tidak berhenti pada pelatihan kader. Penyuluhan kepada masyarakat juga menjadi bagian penting dari Program CERDAS TB. Kegiatan penyuluhan dalam gedung dilaksanakan pada 17 hingga 19 September dan dilanjutkan pada 23 hingga 26 September 2024. Mahasiswa kelompok 11 FKM Unand secara bergantian menyampaikan informasi penting tentang TB seperti upaya pencegahan dan pengobatan TB. Banner dan leaflet turut digunakan untuk memperjelas materi yang disampaikan sehingga masyarakat memiliki panduan visual yang mudah diingat.
Sementara itu, penyuluhan luar gedung yang dilaksanakan di sekolah dasar, sekolah menengah, dan kelompok lansia menambah jangkauan intervensi. Para siswa dan kelompok lansia diajak untuk lebih mengenal TB melalui media interaktif dan sesi diskusi. Dengan melibatkan generasi muda dan kelompok lanjut usia, diharapkan pesan pencegahan TB dapat tersebar lebih luas ke seluruh elemen masyarakat.
Program CERDAS TB merupakan jawaban konkret atas permasalahan yang dihadapi oleh Puskesmas Kampung Guci. Kurangnya jumlah kader serta rendahnya cakupan penemuan kasus sebelumnya disebabkan oleh minimnya edukasi dan promosi kesehatan yang efektif. Kini, dengan adanya pelatihan kader dan penyuluhan masif, mahasiswa FKM Unand berharap dapat mendorong perubahan positif di masyarakat. Keterlibatan aktif kader dalam program ini tidak hanya meningkatkan kapasitas mereka, tetapi juga memberikan harapan baru dalam upaya penanggulangan TB di Kampung Guci.
Melalui pendekatan kolaboratif ini, diharapkan angka penularan TB di Kampung Guci bisa ditekan dan masyarakat semakin sadar akan pentingnya deteksi dini dan pengobatan yang tepat. “CERDAS TB” bukan sekadar program temporer, tetapi menjadi langkah awal untuk membangun kesadaran kesehatan yang berkelanjutan di Kampung Guci, sebuah kampung yang kini bergerak bersama melawan TB.
Anggota Kelompok 11 PBL Puskesmas Kampung Guci:
1. Aziva Muriza Putri
2. Hasya Tsania Azzara
3. Huriyah Nur Halimah
4. Indah Permata Bunda
5. Nabilla Putri Amanda
6. Nurul Fatimah Yusri
7. Sri Mulyaningsih