Meski sederhana, mencuci tangan dengan sabun merupakan upaya menjaga kebersihan dan efektif mencegah dan mengendalikan penyebaran penyakit infeksi. Kebiasaan mencuci tangan dengan cara yang tepat, membantu menurunkan risiko ISPA hingga 23%, risiko diare hingga 48%, menurunkan risiko pneumonia sebanyak 50%, mengurangi risiko kematian bayi akibat infeksi hingga 27%, juga mencegah penyakit lain seperti Ebola, SARS, COVID-19 dan Mpox.
Baca juga: Waspada Mpox! Ini Tips Untuk Para Traveler
Banyak hal kita kerjakan dengan menggunakan tangan, dan seringkali tanpa kita ketahui, kita menyentuh benda-benda yang terdapat bakteri atau virus penyebab infeksi. Sementara itu, kita sering secara tidak sengaja menyentuh mata, hidung, hingga mulut tanpa menyadari adanya bakteri atau virus di tangan kita. Di sisi lain, bakteri dan virus dapat masuk ke dalam tubuh melalui mata, hidung, juga mulut, sehingga menimbulkan penyakit infeksi.
Cara Cuci Tangan yang Benar, Untuk Cegah Infeksi
Terkadang, yang sering dilupakan atau terlewatkan ialah cara mencuci tangan yang tepat. Untuk membersihkan bakteri, juga virus yang menempel di tangan, cuci tangan harus dilakukan setidaknya hingga 60 detik.
Cuci tangan dengan mengikuti anjuran Kemenkes RI yaitu sebagai berikut:
Pertama, basahi tangan menggunakan air bersih yang mengalir. Gosok sabun batang pada telapak tangan, atau ambil sabun cair secukupnya, kamudian gosok kedua telapak tangan secara lembut dengan arah memutar
Kedua, usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian
Ketiga, gosok sela-sela jari tangan hingga tampak dan terasa bersih
Keempat, bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci
Kelima, gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
Keenam, letakkan ujung jari ke telapak tangan , kemudian gosok perlahan untuk membersihkan sela-sela kuku dengan sabun. Setelah semua terkena sabun, dan bersih, segera bilas dengan air bersih yang mengalir, kemudian keringkan
Sangat disarankan untuk menggunakan air bersih yang mengalir, untuk mengurangi risiko kontaminasi bakteri lain. Hal tersebut dikarenakan, mencuci tangan dengan air yang tergenang, seperti di wadah atau bak, dikhawatirkan dapat mencemari atau bisa saja air telah terkontaminasi oleh pengguna sebelumnya. Untuk temperatur air yang digunakan tidaklah berpengaruh pada proses membersihkan tangan, namun air hangat lebih berisiko mengakibatkan iritasi pada kulit.
Kapan Harus Cuci Tangan?
Bakteri dapat berpindah dari tangan ke makanan atau minuman, dan dapat berkembang biak pada makanan atau minuman tertentu. Selain itu, bakteri juga dapat menyebar melalui barang-barang yang biasa kita sentuh, seperti handphone, handrail, lapisan meja, juga bahkan ketika kita bersalaman dengan orang lain. Kemenkes RI menganjurkan untuk mencuci tangan pada momen-momen berikut ini
- Sebelum, saat, dan sesudah menyiapkan makanan
- Sebelum dan setelah makan
- Sebelum menyusui bayi dan mengganti popok
- Sebelum dan setelah mengasuh seseorang yang sakit di rumah
- Sebelum dan sesudan merawat luka
- Setelah buang air
- Setelah batuk atau bersin
- Setelah menyentuh sampah
- Setelah beraktivitas seperti mengetik, menyentuh uang, hewan atau binatang, berkebun
Cuci Tangan Pakai Sabun vs. Hand Sanitizer
Tim cuci tangan pakai sabun atau tim hand sanitizer? Mana yang paling efektif?
WHO menyatakan bahwa cuci tangan pakai sabun lebih efektif mengangkat kotoran-kotoran dan bakteri, terlebih jika dilakukan dengan menggosok tangan secara menyeluruh. Jika tangan sangat kotor atau berminyak, mencuci tangan dengan sabun akan lebih efektif dibandingkan dengan hand sanitizer. Hand sanitizer sendiri, lebih efektif jika digunakan ketika tangan tidak tampak kotor secara fisik dan hanya untuk membersihkan kuman atau bakteri biasa. Oleh karena itu, jika memungkinkan, cuci tangan pakai sabun tetap menjadi pilihan yang lebih aman.
Jika tidak memungkinkan untuk mencuci tangan dengan sabun, maka dapat menggunakan hand sanitizer dengan konsentrasi alkohol paling tidak sebanyak 60%. Banyak penelitian menunjukkan bahwa alkohol dengan konsentrasi antara 60–90% lebih efektif membunuh bakteri, dibandingkan dengan konsentrasi alkohol yang lebih sedikit, atau bahkan non-alkohol.
Cuci tangan pakai sabun merupakan langkah utama dalam mencegah penyakit infeksi. Kebiasaan ini sederhana, tetapi dampaknya sangat luar biasa dalam memberikan perlindungan terhadap berbagai penyakit menular. Jangan lupa untuk mengingat dan menerapkan cara cuci tangan yang benar, juga perhatikan kapan saja kita perlu mencuci tangan!
Sumber:
CDC: Centers for Disease Control and Prevention
Artikel Edukasi CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) ini telah ditinjau oleh:
Aid Fitriyana Hidayat, S.KM.
Programer Promkes Puskesmas Tinewati
Puskesmas Tinewati
Alamat: Jl. Garut – Tasikmalaya No.82, Singasari, Kec. Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat 46412