Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan, pemberian vaksin untuk anak dan balita di ibukota harus teruji. Pasalnya, tidak sedikit orang yang meraup keuntungan dari vaksin-vaksin palsu yang membahayakan kesehatan anak dan balita.
“Tolong dicermati, pastikan vaksinnya yang sudah teruji yang asli. Karena banyak otak-otaknya orang kita luar biasa busuknya, dia tidak peduli anak-anak kita mati. Ini untuk melindungi anak-anak kita,” ujar Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, di rusun Pesakih, Jakarta Barat, Sabtu (13/5).
Dia meminta Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk mengecek betul pemberian vaksin di pusat kesehatan masyarakat dan layanan kesehatan lainnya. Meski telah ada 10 jenis vaksin dasar yang harus diberikan kepada anak, Djarot ingin agar vaksin tersebut benar-benar bermanfaat.
“Yang perlu saya sampaikan, saya bilang sama Pak Kusmedi (Kadinkes DKI), saya tanya imunisasi dasar itu berapa jenisnya, 10 mungkin lebih, belum lagi vaksin lain. Saya minta tolong betul supaya dicek betul apakah vaksin itu bermanfaat bagi kita atau tidak, bermanfaat bagi anak kita atau tidak, jangan mengada-ada, yang sesuai kebutuhan kita,” katanya.
Menurutnya, tidak semua vaksin bisa diberikan begitu saja kepada anak dan balita. Beberapa vaksin yang baru ditemukan, harus melewati kajian mendalam sebelum diberikan kepada anak-anak ibukota. Apalagi, belakangan ada kasus pemberian vaksin yang menyebabkan hal tidak baik untuk anak.
“Jangan semua vaksin dia muncul langsung kita kasihkan, jangan. Tapi betul-betul melalui kajian ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan. Tolong dikaji betul ada nggak manfaat betul bagi kita. Hati-hati sebab salah kasih (vaksin) bisa berantakan,” ungkapnya.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, R. Koesmedi mengatakan, pihaknya bersama McDonald Care Mobile milik Yayasan RMHC memberikan vaksin atau imunisasi bagi 600 batita. Hal ini dilakukan dalam rangka Pekan Imunisasi yang dipusatkan Imunisasi Rusunawa Pesakih, Cengkareng Jakarta Barat.
“Ke 600 batita ini, mayoritas berasal dari keluarga warga rusun Pesakih, warga Cengkareng dan sisanya sejumlah 200 bayi berasal dari wilayah kalideres dan sekitarnya. Masing-masing menerima imunisasi dasar sesuai dengan jadwal yang seharusnya mereka dapatkan,” kata R. Koesmedi.
Sinergi Efektif
Bekerjasama dengan Dinas kesehatan Propinsi DKI Jakarta dan berkoordinasi dengan setiap suku dinas di lima wilayah Jakarta , Yayasan Ronald McDonald House Charities, sejak enam tahun yang lalu telah memberikan bantuan layanan imunisasi kepada lebih dari 97.000 bayi dan anak. Baik melalui program imunisasi dasar bagi bayi ataupun Balita, maupun pada program Bulan Imunisasi sekolah bagi anak-anak kelas 1 dan 2 di tingkat Sekolah Dasar.
Sementara itu, Ketua Yayasan RMHC, Caroline Djajadiningrat mengungkapkan, pihaknya telah merambah 15 kota di Pulau Jawa, Bali serta Lombok untuk pemberian imunisasi. Bahkan, program Grant Imunisasi di luar Pulau Jawa telah di jalankan sejak tahun 2015.
“YRMHC akan terus mengusahakan agar lebih banyak lagi anak Indonesia yang menerima manfaat dari kehadiran RMHC khususnya pelaksanaan pelayanan imunisasi dengan terus berupaya menambah titik bantuan setiap tahunnya,” katanya.