Dinkes Kota Jogja menyebut ada satu anak dan beberapa ibu hamil di Kecamatan Danurejan terinfeksi virus rubella. Temuan tersebut berdasarkan penelitian dari Balai Laboratorium Kesehatan (BLK) dan Rumah Sakit Sardjito.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jogja, Fita Yulia Kisworini mengingatkan kepada masyarakat pentingnya imunisasi campak-rubella karena penyakit tersebut dapat menyebabkan komplikasi yang serius, bahkan kematian.
“Terutama bagi ibu-ibu hamil sangat rawan. Jika sudah terkena kemungkinan besar anaknya akan terkena.” kata Fita dalam jumpa pers di Balai Kota Jogja, Rabu (19/7).
Fita mengatakan anak lahir yang terkena rubella tanda-tandanya di antaranya lingkar kepala kecil tidak sesuai dengan ukuran badan, mengalami gangguan pendengaran, dan katarak. Gejala tersebut akan menghambat tumbuh kembang anak.
Ia tidak menjelaskan lebih detail temuan satu anak yang suspek rubella. Namun Fita mengakui, berdasarkan hasil laboratorium Rumah Sakit Sardjito, tanda-tanda rubella pada anak tersebut positif. “Satu anak itu temuan Sardjito, dan beberapa ibu hamil juga terkena.” kata dia.
Menurut Fita, rubella biasanya berupa penyakit ringan pada anak, namun jika menular pada ibu hamil pada trimester pertama atau awal kehamilan daat menyebabkan keguguran atau kecacatan pada bayi yang dilahirkan.
Kecacatan tersebut dikenal sebagai sindrom rubella kongenital yang meliputi kelainan pada jantung, mata, telinga, dan menghambat tumbuh kembang anak.
Rubella dan Campat, kata dia, hampir serupa tanda-tandanya. Hanya untuk Rubella biasanya bintik-bintik merah samar dan cepat hilang. Bahkan penderitanya tidak menyadari terkena campak. Tanda-tanda itu berbahaya jika menular pada ibu hamil.
“Tidak ada pengobatan untuk penyakit campak dan rubella, namun penyakit ini dapat dicegah. Imunisasi dengan vaksi MR [Campak dan Rubella] adalah pencegahan terbaik.” ujar Fita.
Sumber solopos.com