Kepala Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura Alfons Sawita mengatakan, distriknya mulai mengalokasikan dana khusus untuk penanganan penyakit endemik seperti Tuberkolosis (TB), HIV, dan AIDS agar bisa ditangani berkelanjutan.
“Ini merupakan tugas wajib negara, karena itu struktur pemerintahan seperti distrik sudah harus melakukan intervensi terkait dengan dokumen anggaran yang ada di kampung dan kelurahan untuk membiayai penanganan penyakit endemik di distriknya,” katanya usai upacara pencanangan gerakan Toki Pintu TB di Balai Latihan Kesehatan (Balatkes), Padang Bulang, Kota Jayapura, Selasa (21/3/2017).
Ia mengatakan, gerakan penanganan TB di distriknya sudah berlangsung lama. Bahkan ketika menjabat, tugas pertama yang dilakukannya meminta Dinas Kesehatan menjelaskan dimana peran distrik dalam penanganan kesehatan, kemudian langsung melakukan gerakan.
“Langkah pertama yang saya lakukan memproteksi penggunaan anggaran, kalau tidak ada anggaran yang berkaitan dengan kesehatan maka saya tidak akan tanda tangan, saya juga perintahkan untuk sebagian anggaran yang turun ke setiap kelurahan dan kampung harus disisihkan untuk penanganan penyakit-penyakit endemik di masyarakat,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua drg. Aloysius Giyai mengapresiasi yang dilakukan Kadistrik Sentani dalam penanganan dan pencegahan beberapa penyakit endemik yang saat ini masih menjadi lampu merah di wilayah Papua.
“Ini harus dicontoh distrik, sebab pencegahan dan penanganan penyakit bukan hanya tugas Dinas Kesehatan, tetapi juga semua stakeholder agar semua keluhan masyarakat bisa ditangani dengan baik dan tepat sasaran,” katanya.