Donor Darah Anak SMA/SMK Lebih Penting daripada Lansia!?

Donor darah adalah proses pengambilan darah dari seseorang secara sukarela untuk disimpan di bank darah yang digunakan untuk keperluan transfusi darah. Donor darah adalah salah satu aktivitas yang banyak memberikan manfaat tidak hanya pada diri sendiri, namun juga kepada seluruh orang yang membutuhkan. Donor darah bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja tergantung penyedia. PMI setiap kabupaten biasanya meyediakan donor darah gratis sesuai jam kerja.

Syarat menjadi pendonor darag adalah sebagai berikut :

  • Berusia 17–60 tahun bagi yang baru pertama kali mendonorkan darah.
  • Sedang dalam kondisi sehat, baik jasmani maupun rohani.
  • Pendonor yang berusia 60 tahun atau lebih dari 65 tahun perlu mendapatkan perhatian khusus.
  • Tekanan darah normal, yakni 100/70–150/80 mmHg.
  • Suhu tubuh berkisar antara 36,6–37,5 derajat Celcius.
  • Denyut nadi berkisar antara 50–100 kali per menit.
  • Berat badan minimal 45 kg.
  • Kadar hemoglobin normal, sekitar 12,5–17 g/dL dan tidak lebih dari 20 g/dL.
  • Bersedia mendonorkan darah secara sukarela, dibuktikan dengan mengisi formulir persetujuan.
  • Jarak waktu dari donor terakhir minimal 3 bulan.

Mengapa Donor Darah Penting Bagi Siswa SMA/SMK?

Donor darah adalah tindakan mulia yang tidak hanya bermanfaat bagi penerima, tetapi juga bagi para pendonor itu sendiri. Khususnya bagi siswa SMA/SMK, kegiatan donor darah memiliki arti penting yang dapat memberikan dampak positif, baik bagi diri sendiri maupun lingkungan sekitar. Usia minimal donor darah adalah 17 tahun dan diusia muda pemulihan pada tubuh masih terbilang relatif cepat daripada lansia, dan umumnya anak muda lebih sehat dan bugar dibanding yang sudah lansia. Donor darah itu gampang, tinggal datang ke tempat pelayanan donor darah, daftar dan tunggu dipanggil untuk melakukan donor darah.

Dampak Positif Donor Darah Bagi Kesehatan Siswa

Sebenarnya sangat banyak manfaat dari donor dah, namun disini akan ditulis beberapa saja.

Pertama, dengan menjadi pendonor darah, siswa SMA/SMK dapat berkontribusi secara langsung untuk menyelamatkan nyawa orang lain yang membutuhkan. Darah yang mereka sumbangkan akan diolah dan didistribusikan kepada pasien-pasien yang memerlukan. Tindakan ini tidak hanya membantu orang lain, tetapi juga memberikan rasa kepuasan dan kebanggaan tersendiri bagi para pendonor.

Kedua, donor darah dapat menjadi sarana bagi siswa SMA/SMK untuk menjaga kesehatan diri. Dengan melakukan donor darah secara rutin, secara tidak langsung mereka juga bisa mendapatkan pemeriksaan kesehatan secara gratis. Hal ini dapat membantu mengidentifikasi potensi masalah kesehatan yang mungkin dimiliki, sehingga dapat segera ditangani.

Ketiga, kegiatan donor darah juga dapat menjadi sarana edukasi bagi siswa SMA/SMK. Melalui kegiatan ini, mereka dapat memperoleh informasi penting terkait pentingnya donor darah, proses donor darah, serta manfaat yang dapat diperoleh. Pengetahuan ini dapat membantu meningkatkan kesadaran dan kepedulian siswa terhadap sesama. Pemulihan yang Lebih Cepat Pada Siswa Setelah Donor Darah. Banyak siswa SMA dan SMK yang rajin menjadi pendonor darah. Namun, terkadang mereka merasa tidak fit dan membutuhkan waktu pemulihan setelah mendonorkan darah. Hal ini dapat diatasi dengan memastikan untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang kaya nutrisi sebelum dan sesudah donor darah. Hal ini akan membantu tubuh untuk lebih cepat pulih. Selain iu, cobalah untuk beristirahat dan tidak melakukan aktivitas fisik yang berat setelah mendonorkan darah.

Berbagi Donor Darah Menanamkan Nilai Kepedulian Sosial pada Siswa

Sebagai pelajar yang baik, sudah seharusnya kita mengamalkan ilmu yang telah dipelajari. Salah satu bentuk pengamalan budi pekerti yang dapat dilakukan adalah dengan menolong orang lain, dan salah satu caranya adalah dengan donor darah.

Kegiatan donor darah tidak hanya bermanfaat bagi penerima, tetapi juga dapat menanamkan nilai-nilai kepedulian sosial pada diri para siswa. Melalui kegiatan ini, siswa dapat belajar untuk peduli terhadap sesama dan memahami betapa pentingnya berbagi dengan orang lain yang membutuhkan.

Selain itu, donor darah juga dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dan kepedulian siswa terhadap lingkungan sekitarnya. Dengan berpartisipasi dalam kegiatan ini, siswa dapat berkontribusi secara langsung untuk membantu orang lain dan merasakan kebermanfaatannya.

Mempersiapkan Siswa Untuk Menjadi Pendonor Darah Mandiri Di Masa Depan

Guru memiliki tanggung jawab untuk mempersiapkan siswa-siswa kita agar menjadi pribadi yang baik, sehat secara jasmani dan rohani. Salah satu cara untuk menanamkan kebaikan dalam diri mereka adalah dengan mendorong mereka untuk menjadi pendonor darah yang mandiri di masa depan.

Darah merupakan komponen vital yang relatif lebih mudah diproduksi kembali oleh tubuh manusia. Dengan menjadi pendonor darah, para siswa tidak hanya memberikan manfaat bagi orang lain, tetapi juga menambah kebaikan dalam diri mereka sendiri. Hal ini penting untuk disampaikan kepada siswa agar mereka memahami pentingnya berbagi dan membantu sesama.

Melalui bimbingan dan arahan yang tepat, para guru dapat memotivasi siswa-siswa untuk secara sukarela menjadi pendonor darah. Dengan demikian, kita dapat mempersiapkan generasi penerus yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kepedulian dan kebaikan hati yang tinggi.

Bagaimana Dengan Lansia?

Orang tua maupun lansia tetap saja penting untuk melakukan donor darah, bukan berarti tidak perlu melakukan donor darah. Sama-sama pentingnya dan untuk melakukan ddonor darah, ditambah lagi terkadang ketersediaan darah yang belum tercukupi, maka dari itu ayok donor darah. Tingkatkan Kesadaran Siswa Akan Pentingnya Donor Darah Sejak Dini, Agar Sadar Sampai Tua Nanti!

Referensi

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2181/kenali-donor-darah-dan-beragam-manfaatnya
https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/mengenal-prosedur-donor-darah
Yuk Share Postingan Ini:
Rahmat Tauhid
Rahmat Tauhid
Articles: 5

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *