Tasikmalaya, 2 September 2024, kegiatan pengabdian kepada masyarakat Universitas Siliwangi di SMA Negeri 3 Tasikmalaya baru-baru ini sukses dilaksanakan sebagai bagian dari program hibah pendanaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Program ini berfokus pada pencegahan stunting melalui peningkatan cakupan konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) dan edukasi gizi kepada siswi Kelas XI dan pendistribusian media komik kesehatan sebagai sarana edukatif. Kegiatan ini melibatkan 3 orang dosen yaitu Nissa Noor Annashr, SKM, MKM, Aveny Septi Astriani, S.Pd., M.Hum dan Riska Sarofah, S.IP., M.I.P. Adapun 2 orang mahasiswa yang terlibat yaitu Reyhandara Habib Yanuar dan Krisna Yanti.
Data dari Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya menunjukkan bahwa prevalensi anemia di Puskesmas Purbaratu mencapai 31,96%, sementara persentase remaja putri yang mengonsumsi TTD hanya 51,86%, angka yang masih jauh di bawah target pemerintah sebesar 75% untuk tahun 2023 dan 90% untuk tahun 2024. Meski pasokan TTD sudah tersedia di sekolah melalui puskesmas, kesadaran para siswi untuk mengonsumsinya masih rendah karena kurangnya pemahaman mengenai manfaatnya dalam mencegah anemia dan stunting, serta ketidaknyamanan terhadap bau, rasa, dan efek samping yang dirasakan.
Peserta kegiatan ini adalah siswi Kelas XI yang diberikan edukasi kesehatan di ruang aula SMA 3. Program pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan kesadaran para siswi mengenai pentingnya konsumsi TTD dan pola makan yang sehat.
Tahap pelaksanaan kegiatan ini meliputi beberapa langkah penting, antara lain sarapan bersama seluruh siswi sekolah, sebagai langkah awal untuk menanamkan pentingnya asupan makanan bergizi dalam mencegah anemia. Sarapan ini diharapkan dapat menjadi kebiasaan baik bagi para remaja untuk memenuhi kebutuhan gizi harian mereka dan mencegah kekurangan zat besi, yang merupakan salah satu penyebab utama anemia. Setelah sarapan, dilanjutkan dengan pengisian kuesioner pre-test oleh peserta untuk mengetahui pengetahuan dan sikap peserta sebelum diberikan edukasi kesehatan.
Kegiatan dilanjutkan dengan pendistribusian komik kesehatan mengenai anemia dan stunting yang telah dibuat oleh saudara Reyhandra Habib (Mahasiswa Kesehatan Masyarakat), peserta diberi kesempatan untuk membaca komik sekitar 10-15 menit untuk memahami isi pesan pada komik tersebut. Setelah itu, dilakukan penayangan video terkait anemia dan status gizi. Selanjutnya pemberian edukasi kesehatan tentang manfaat TTD dan pola makan sehat, pelatihan penentuan status gizi untuk mengukur dan menghitung status gizi para siswi. Kegiatan ini diakhiri dengan pengisian kuesioner post-test untuk mengetahui pengetahuan dan sikap siswi setelah diberikan edukasi dan membaca komik kesehatan.
Ketua tim pengabdian, Nissa Noor Annashr, SKM., MKM., yang juga sebagai Dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat, menjelaskan bahwa edukasi ini juga membekali siswi pengetahuan dan keterampilan untuk bisa mengukur dan menentukan status gizinya. Selain itu, para siswi juga mendapatkan kartu monitoring minum TTD yang harus diisi setiap minggu untuk memantau perkembangan mereka minum TTD setiap minggunya dan dilaporkan serta dimonitoring oleh anggota PMR (Palang Merah Remaja).
Aveny Septi Astriani, S.Pd., M.Hum., Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, menyebutkan bahwa media komik kesehatan dipilih sebagai sarana edukasi untuk menarik minat belajar siswi. “Komik menjadi media yang efektif karena dapat menyampaikan pesan kesehatan dengan cara yang lebih santai dan menarik,” jelasnya.
Diharapkan, melalui program ini, kesadaran remaja tentang pentingnya gizi yang baik dan pencegahan anemia dapat meningkat, sehingga para siswi mampu menjaga kesehatan dan berkontribusi pada pencapaian target pemerintah dalam pencegahan stunting di Indonesia.
Penulis:
Nissa Nomor Annashr
Dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat
Riska Sarofah, S.IP., M.I.P
Dosen Program Studi Ilmu Politik