Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan (AKK), Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin (FKM Unhas), Kamis (16/11) masih sebagai bagian dari agenda Dies Natalis FKM Unhas yangg ke-35, menggelar seminar nasional dengan topik Politik Kesehatan Pro Orang Sehat, dengan diikuti sekitar 600 orang peserta.
Kegiatan ini dibuka Dekan FKM Unhas, diwakili Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan & Alumni, Prof. Sukri Palutturi, Ph.D., dengan menghadirkan nara sumber antara lain; Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, H. Syamsul Bahri, M.Sc, dengan materi materi tentang politik anggaran, Sekjen Kementerian Kesehatan RI, yang diwakili dr. Frisa Wahyuni Putri, M.Kes, membawakan materi dengan topik topik mengenai kebijakan dan implementasi Germas di Indonesia.
Selanjutnya Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriyani, S.I.P, M.Si, membahas implementasi lokal politik pro orang sehat serta Guru Besar termuda Unhas, Prof. Sukri Palutturi, Ph.D. dengan pokok bahasan materinya tentang kontribusi politik dan outcome kesehatan.
Ketua Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan (AKK) FKM Unhas, Dr. Muhammad Alwi Arifin, M.Kes, dalam sambutannya mengemukakan, bahwa seminar ini sangat penting karena politik berkontribusi terhadap kesehatan.
“Kesalahan proses politik memberi dampak terhadap kesehatan, olehnya itu mari kita bersinergi antara kalangan kampus, DPR RI, Kementerian Kesehatan dan pemerintah daerah,” tegas Dr. Muhammad Alwi Arifin.
Sementara itu Prof. Sukri dalam sambutan pembukaannya di depan peserta yang berasal dari mahasiswa S1, S2, dan S3 FKM Unhas, perwakilan institusi kesehatan di Kota Makassar, serta seluruh dosen AKK dan FKM Unhas menyampaikan, bahwa politik kesehatan pro orang sehat harus riil dalam hal tenaga kesehatan, anggaran, orientasi dan keterlibatan lintas sektor, serta mengajak nara sumber dan peserta untuk mendorong lahirnya UU Kesehatan Masyarakat dan menjadi umbrella dari UU Kesehatan.
“Ide ini bahkan mendapat sambutan hangat dari parlemen untuk lahirnya undang-undang ini dan itu, dan ini harus dimulai dari FKM Unhas, selain itu juga perlunya penempatan 1 Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) 1 Desa untuk mengkaderisasi pembangunan kesehatan sampai pada tingkat desa,” tegas Prof. Sukri.
Seminar yang disponsori oleh PT. Free Port, Hotel Sheraton dan sebagainya tersebut, dipandu Muhammad Yusri Abadi, S.KM, M.Kes, dengan menghadirkan 2 guru besar AKK sebagai pembahas, yaitu Prof. Dr. Indar, SH, M.PH dan Prof. Dr. Amran Razak, S.E, M.Sc.
Sebagai pembahas Prof. Indar menyampaikan, bahwa politik dan hukum itu ibarat kereta api dan relnya. Rel adalah hukum dan kereta api adalah politiknya. Sementara Prof. Amran menghimbau para SKM untuk menjadi anggota DPR agar bisa menjadi pejuang kesehatan masyarakat di parlemen.
Sumber: https://www.mediasulsel.com
Fakultas Kesehatan masyarakat ini sangat mendunia fakultas yang sangat bermutu tinggi dan sangat bermanfaat