Gejala Penyakit Monkeypox, dari Pencegahan hingga Pengobatan

Gejala penyakit Monkeypox saat ini telah dideklarasikan sebagai penyakit darurat kesehatan oleh World Health Organization (WHO) pada tanggal 14 Agustus 2024. Monkeypox kini menjadi penyakit baru yang kasusnya semakin berkembang sejak munculnya varian baru, yaitu Klade 1B.

Di Indonesia, dilansir dari Tribunnews, kasus Monkeypox sudah menyebar hingga wilayah Jakarta dan tercatat ada tiga orang yang diduga terkena virus Monkeypox.

Pengertian Monkeypox

Mpox atau yang dulunya dikenal sebagai Monkeypox adalah penyakit langka yang berasal dari virus Orthopoxvirus dengan penyebaran melalui kontak langsung antar manusia, atau dari hewan terinfeksi ke manusia yang melakukan kontak langsung.

Sebelum menyebar secara masif, kasus cacar monyet pertama pada manusia diketahui terjadi pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo, Afrika Tengah. Awal penularan juga dari hewan, seperti: tikus, monyet, dan tupai yang sudah mati.

Ada dua jenis (Klade) virus mpox yang diketahui. Satu yang berasal dari Afrika Tengah (Klade I) dan satu yang berasal dari Afrika Barat (Klade II). Wabah dunia saat ini (2022 hingga 2023) disebabkan oleh Klade IIb, subtipe dari klade Afrika Barat yang tidak terlalu parah.

Gejala Penyakit Monkeypox

Gejala penyakit Monkeypox ini ditandai dengan ciri-ciri seperti: cacar air, tetapi dengan ukuran yang sedikit lebih besar dan terdapat kelenjar getah bening yang membengkak, sampai munculnya ruam kemerahan.

Ketika tertular dengan virus Monkeypox, butuh beberapa hari hingga beberapa minggu sebelum keluar gejala-gejala umum akan muncul, seperti:

  • Demam.
  • Ruam.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening.
  • Panas dingin.
  • Sakit kepala.
  • Nyeri otot.
  • Kelelahan.

Cara penyebaran virus Monkeypox ketika seseorang melakukan kontak langsung dengan penderita, yaitu dari manusia ke manusia atau dari hewan ke manusia. Penyebaran dari manusia ke manusia dari kontak kulit ke kulit (seperti menyentuh atau berhubungan seks) dan kontak mulut ke mulut, atau kontak mulut ke kulit (seperti berciuman).

Virus juga dapat bertahan selama beberapa waktu pada pakaian, perlengkapan tidur, handuk, benda, elektronik, dan permukaan yang telah disentuh oleh penderita Monkeypox. Penyebaran dari hewan ke manusia dari kulit yang terluka, seperti: akibat gigitan atau cakaran, atau melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh atau lesi cacar (luka) hewan yang terinfeksi.

Cara pencegahan dan pengobatan Monkeypox

Sekalipun penderita virus Monkeypox ini bisa sembuh sendiri, tetapi baiknya melakukan tindakan pencegahan awal supaya infeksi tidak terlalu menyebar dan menjaga anak-anak tertular dari virus ini, dengan cara:

  • Menghindari kontak dengan hewan yang terinfeksi (terutama hewan yang sakit atau mati).
  • Batasi konsumsi daging yang tidak dimasak dengan benar atau dari hewan yang diburu.
  • Selalu basuh tangan dengan sabun dan air.
  • Menghindari kontak dengan orang yang mungkin terinfeksi virus.
  • Mengenakan masker yang menutupi mulut dan hidung saat berada di sekitar orang lain.
  • Mencuci sendiri (angkat seprai, pakaian dan handuk dengan hati-hati, masukkan cucian ke dalam kantong plastik sebelum membawanya ke mesin cuci dan cuci dengan air panas >60°).
  • Menggunakan alat pelindung diri (APD) Ketika menangani pasien Monkeypox.
  • Membersihkan permukaan yang sering disentuh dengan sabun dan air serta disinfektan rumah.

Untuk pengobatannya sendiri bisa dilakukan dengan melakukan aktivitas fisik dan makan makanan yang bergizi untuk meningkatkan kekebalan tubuh dalam memerangi virus Monkeypox. Penderita Monkeypox sebisa mungkin jangan menggaruk kulit mereka. Penderita juga wajib menjaga kebersihan ruam dan menjaga kulit tetap kering dan terbuka.

Referensi

https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22371-monkeypoxhttps://www.who.int/news-room/questions-and-answers/item/mpox

https://www.who.int/news-room/questions-and-answers/item/mpox

https://www.mitrakeluarga.com/artikel/cacar-monyet


Artikel edukasi ini telah direview oleh:

Dewi Andrayani, S.KM
Progamer Promkes UPTD Puskesmas Cineam

Puskesmas Cineam
Jl. Raya Cineam, Kec. Cineam, Tasikmalaya Tasikmalaya, Jawa Barat, Indonesia
Telp/WA: (0261) 380562

Yuk Share Postingan Ini:
anugrahwicaksono99
anugrahwicaksono99
Articles: 12

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *