Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Kesehatan Masyarakat (HMKM) dari beberapa Universitas di Denpasar menggelar aksi damai di Lapangan Puputan Badung. Sabtu sore (27/5). Aksi dalam rangka memperingati hari tanpa tembakau se-dunia ini untuk menyadarkan masyarakat akan bahaya merokok dan khususnya pada generasi muda.
Dalam aksi ini pada mahasiswa menolak iklan rokok yang menjadi salah satu penyebab adanya generasi muda menjadi perokok baru. Karena pengaruh maraknya iklan rokok mulai dari spanduk, baliho dan lainnya.
“Untuk aksi damai ini kita menolak iklan rokok, karena iklan rokok juga menjadi daya tarik bagi generasi muda, seakan-akan kalau merokok itu keren padahal banyak ruginya secara pribadi,” ujar Ketua HMKM I Gusti Agung Istri Cahyani.
Menurut Cahyani kesadaran masyarakat pada bahaya merokok masi belum banyak yang sadar, dan hal ini juga perlu kerja keras untuk terus kampaye anti rokok.
“Karena iklannya masi dimana-mana, kita masi perlu usaha yang lebih keras lagi, apalagi generasi muda sekarang kalau merokok seakan-akan keren, padahal banyak ruginya,” ungkapnya.
Sementara Made Kerta Duana sebagai kordinator aksi memperingati hari tanpa tembakau sedunia menjelaskan bahwa dalam aksi ini melibatkan mahasiswa dari berbagai Universitas Kesehatan. Seperti Universitas Udayana, Universita Warmadewa, Sekolah Tinggi Kesehatan (STIKES) Denpasar serta anak-anak SD, SMP dan SMA.
“Kami hanya menyurakan bahaya rokok dalam kesehatan. Khususnya bagi generasi muda yang kecenderungan menjadi perokok baru, dengan aksi ini kita juga mendorong pemerintah agar lebih maksimal untuk pelarangan iklan rokok,” ujarnya.
Menurut Kertha kalau pemerintah Denpasar sudah serius mengatasi Kawasan Tanpa Rokok (KTR) sudah terbukti banyak tempat yang ada KTR tetapi satu sisi pelarangan untuk iklan rokok di luar ruang juga harus di maksimalkan khususnya seluruh Kabupaten di Bali.
“Kita juga mau mendorong pemerintah tentang pelarangan iklan rokok di luar ruang ini yang belum maksimal, hanya di Denpasar saja yang sudah bagus, tetapi di beberapa kabupaten lainnya seperti Tabanan, Singaraja, Badung masi marak iklan rokok ini,” jelasnya.
Menurut Made Kertha pelarangan iklan rokok di luar ruangan adalah untuk mencegah perokok pemula dan perokok dini.
“Karena kita menyakini anak-anak muda merokok karena adanya ikalan merokok, dalam bentuk spanduk baliho, videotron dan lainnya, karena itu menjadi daya tarik bagi mereka,” pungkasnya.
Sumber merdeka.com