Transformasi di bidang kesehatan menjadi agenda penting pemerintah dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat Indonesia. Program Transformasi Sistem Kesehatan yang digagas Kementerian Kesehatan tahun 2021 memiliki enam pilar utama yang saling berkaitan. Enam pilar transformasi sistem kesehatan dikelompokkan kedalam kategori Transformasi Layanan Primer, Transformasi Layanan Sekunder, Transformasi Sistem Pembiayaan Kesehatan, Transformasi SDM Kesehatan, dan Transformasi Teknologi Kesehatan.
Program ini tidak hanya berfokus pada upaya pemerintah dan tenaga kesehatan, tetapi masyarakat umum juga berkontribusi dalam keberhasilan transformasi sistem kesehatan. Masyarakat umum memiliki peran dalam edukasi kesehatan karena jika sudah memiliki pengetahuan yang cukup, mereka dapat mengedukasi keluarga, teman, dan orang-orang di lingkungannya agar dapat meningkatkan kesadaran hidup sehat. Hal ini harus didukung dengan kemudahan akses berbagai informasi kesehatan yang akurat. Sejalan dengan hal tersebut, Kesmas-ID berkolaborasi dengan Dinkes Kabupaten Gunungkidul, DIY, mengadakan pelatihan menulis sebagai bentuk implementasi pada pilar Transformasi Teknologi Kesehatan.
Transformasi pada bidang teknologi kesehatan berfokus pada upaya digitalisasi serta pemanfaatan teknologi informasi. Peningkatan kualitas layanan informasi mengenai kesehatan masyarakat dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi sebagai salah satu strategi dalam menyebarluaskan informasi kesehatan. Misalnya, kegiatan promosi kesehatan yang tidak hanya dilakukan secara tatap muka oleh tenaga kesehatan, tetapi dapat juga dioptimalkan dengan pembuatan berbagai konten yang dapat diakses secara daring. Promosi kesehatan sebagai upaya kampanye hidup sehat harus dirancang secara strategis agar tepat sasaran.
Berbagai media digital seperti artikel online, website rumah sakit, maupun website dinas kesehatan dapat dimanfaatkan sebagai media penyedia konten informasi kesehatan yang akurat. Artikel dibuat dengan gaya bahasa yang populer sehingga mudah dipahami oleh masyarakat umum. Penulis artikel populer yang baik dapat mengalihbahasakan istilah-istilah medis yang seringkali sulit dipahami masyarakat awam sehingga menjadi lebih mudah dipahami. Karenanya, diperlukan pelatihan menulis yang intensif agar kemampuan menulis, khususnya pada artikel populer bidang kesehatan, semakin meningkat.
Kegiatan Pelatihan Menulis Online yang diadakan Kesmas-ID dan Dinkes Kabupaten Gunungkidul dilakukan secara daring pada Sabtu, 10 Agustus 2024. Peserta hadir dari berbagai latar belakang keilmuan dan memiliki semangat yang sama untuk meningkatkan layanan informasi kesehatan. Acara dibuka dengan sambutan Purwo Yunianto,SST, MMR selaku Kepala Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. Sementara itu, materi pelatihan dibawakan oleh pendiri Kesmas-ID, Rakhmatniwa, S.K.M.
Penulisan artikel populer mengenai kesehatan membutuhkan berbagai keterampilan khusus, seperti teknik menulis, kemampuan riset, kemampuan berbahasa, maupun optimalisasi kata kunci. Teknis menulis yang baik akan membuat pembaca merasa nyaman dan memudahkan menangkap informasi yang disampaikan. Kemampuan riset dibutuhkan dalam pembuatan artikel kesehatan agar tulisan yang dihasilkan akurat dan sesuai dengan rujukan. Kemampuan bahasa digunakan untuk mengkomunikasikan informasi agar lebih mudah dipahami masyarakat. Sedangkan optimalisasi kata kunci akan berpengaruh pada kemudahan masyarakat dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Hal ini juga berhubungan erat dengan optimalisasi mesin pencarian atau lebih sering dikenal dengan SEO (Search Engine Optimization).
Berbagai kemampuan tersebut akan terus ditingkatkan dengan adanya kegiatan magang setelah pelatihan. Selama tiga bulan, peserta akan ditempatkan di Puskesmas-Puskesmas yang tersebar di Kabupaten Gunungkidul, DIY. Peserta magang akan berkolaborasi dengan pihak Puskesmas dalam pembuatan artikel populer maupun konten mengenai promosi kesehatan dan kegiatan Puskesmas. Harapannya, kemampuan menulis yang terus diasah dapat membuat para peserta menjadi jembatan informasi kesehatan untuk masyarakat umum sehingga mereka semakin mudah mengakses informasi kesehatan yang akurat dan mudah dimengerti.