Perdana! Acara Ngetren alias Ngobrolin Kesehatan Pesantren, untuk pertama kalinya diselenggarakan oleh Pesantren Sehat Nusantara (PSN), Kamis, 29 Agustus 2019 via Grup WA. Diskusi online ini diikuti oleh 150 peserta aktif dari berbagai kalangan; Santri, Pengurus/ Pengajar Pesantren, Tenaga Kesehatan, pengelola Lembaga Pendidikan Kesehatan, Pemerhati Kesehatan, Ormas Kesehatan, dll.
Pesantren Sehat Nusantara (PSN) –merupakan Pusat pengembangan manajemen kesehatan pesantren. Dimana PSN ini merupakan gerakan santri bersama, untuk mewujudkan Pesantren Sehat di seluruh Indonesia.
Diskusi online kali ini menghadirkan narasumber Rizqiana Adawiyah, S.Kep. Ns., Ketua Pelaksana Poskestren Riyadhotut Thalabah, Rembang. Berikut ini ringkasan diskusi kami untuk anda.
Poskestren Riyadhotut Thalabah,
Poskestren Teladan se-Kabupaten Rembang
Pesantren Riyadhotut Thalabah, Rembang berdiri pada tahun 1948, dengan total santri saat ini mencapai 2500 lebih santri/siswa. Terdiri dari berbagai asrama. Lokasi pemateri, berada di asrama dengan jumlah 180 santriwati.
Berdirinya Poskestren diawali dengan kesadaran salah satu pengasuh terhadap kebutuhan layanan kesehatn di pesantren yang bisa diakses langsung oleh santri. Meski pada awalnya mendapat penolakan dari pimpinan pesantren (Kyai), namun pada ahirnya pendirian Poskestren Riyadhotut Thalabah disetujui dan mendapat dukungan sepenuhnya dari pesantren.
Program kerja Poskestren tidak hanya berkutat pada pelayanan kuratif/ pengobatan saja, tapi juga meliputi aspek pilar lain kesehatan, yaitu promosi dan preventif.
Kegiatan pengobatan di pesantren dilakukan oleh pengelola poskestren, dengan didukung oleh tenaga puskesmas dengan kunjungan secara berkala. Pengadaan obat dan alkes selain dari swadaya pesantren sendiri, juga didapat dari berbagai sumber, seperti hibah dari puskesmas, alumni, dan pihak luar lain yang tidak mengikat.
Upaya promosi kesehatan di pesantren dilakukan dengan kegiatan penyuluhan berkala, aktifitas fisik, serta pembentukan dan pelatihan kader Santri Husada. Pembinaan kesehatan lingkungan bersinergi dengan kegiatan lain di pesantren, seperti halnya piket kebersihan harian, roan bersama (Jumat Bersih), dan lain sebagainya.
Pencegahan penyakit dilakukan dengan penjaringan dan pendataan kesehatan santri, disamping juga untuk membuat data dasar kesehatan pesantren.
Kegiatan Poskestren Riyadhotut Thalabah mendapat dukungan sepenuhnya dari pihak pesantren, puskesmas setempat, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang.
Hasil output dari kegiatan Poskestren dapat diliaht dari beberapa indikator berikut:
- Terbentuknya kader santri husada yang mengerti dan terampil tentang peningkatan kesehatan lingkungan, perilaku hidup bersih dan sehat, dan pengobatan dasar.
- Menurunnya anggaran yang dikeluarkan pesantren untuk biaya pengobatan secara langsung karena menurunnya angka kesakitan santri.
Poskestren Riyadhotut Thalabah mendapat penghargaan dari Dinas Kesehatan setempat sebagai pesantren terbersih dan Poskestren teladan se-Kabupaten Rembang.
Tanya Jawab Diskusi
Anis Sanjaya
(Q) Masalah obat-obatan dan alat kesehatan gimana kak ? Kan butuh dana banyak, atau ada sponsorship?
(A) Saat pertama mengajukan proposal ke Puskesmas, pihak Puskesmas mengatakan siap bekerja sama dalam hal pembinaan dan supply obat-obatan. Begitupun dengan Alat Kesehatan, kami mendapatkan bantuan dari Puskesmas berupa Termometer, Tensimeter, Stetoskop, dan Kotak P3K lengkap beserta isinya. Saat obat-obatan habis, kami menghubungi Puskesmas dan Puskesmas mengirimkan obat-obatan. Meski begitu, kadang perlu menggunakan uang kas juga untuk membeli beberapa obat apabila pPuskesmas sedang kosong dan kami butuh.
Uang kas sendiri adalah hasil dari sodaqoh teman-temen alumni. Termasuk akhirnya kami bisa membeli tempat tidur pasien, meja, kursi, dan rak. Bangunan Poskestren kami dibuatkan oleh yayasan.
Oiya ada juga yang nyumbang berupa alat. Alat cek glukosa, kolesterol, asam urat kami dapatkan dari donatur. Begitu juga timbangan berat badan dan pengukur tinggi badan.
Nurul
(Q) Pengajuan atau proposal ke Puskesmas terdekat gimana mbak? Apakah di setiap Puskesmas selalu ada schedule atau kegiatan keluar, di lingkungan pesantren khususnya?
(A) Saya kurang tahu apakah semua puskesmas punya program. Yang jelas, ketika kami datang ke Puskesmas setempat, puskesmas di lingkungan wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, disediakan anggaran untuk melakukan pembinaan kepada pesantren bidang kesehatan.
(Q) Apakah ada persyaratan yang harus dipenuhi pondok ketika hendak mendirikan Poskestren?
(A) Saat puskesmas datang ke pesantren kami, puskesmas hanya tanya kira-kira ruangan poskestren nanti dimana.
Ilmy
(Q) Apa saja materi kurikulum modul yang diberikan untuk Santri Husada? Kalau ada dokumennya boleh di share.
(A) Materi yang kami susun hampir mirip dengan materi-materi yang diberikan di Pramuka Saka Bhakti Husada. Kami diskusikan materinya dengan puskesmas setempat kak.
Budi
[Q) Apa saja program Poskestren? gimana biar bisa ditularkan ke pondok lain?
(A) Program seperti ini, diskusi bersama PSN, bertujuan untuk memotivasi pesantren lain mendirikan program yang sama.
(Q) Dari sistem dokumen apa apa saja yang dibutuhkan kak, kalau ada form yang bisa di bagi dan bermanfaat untuk rekan-rekan sekalian yang ada di grup agar bisa maju bersama dalam Poskestren kak.
(A) Dokumen yang sangat penting adalah dokumen kunjungan santri ke poskestren (dalam hal ini yang dimaksud adalah pelayanan kuratif), dan dokumen keluar masuk obat.
Anas
Q). Penilaian apa saja yang dilkukan saat inspeksi, atau ada checklist seperti bahan untuk akreditasi.
(A) Kalau ini kami kurang tahu kak. Kami hanya rapi-rapi sebelum ada inspeksi da nketika ada undangan dari DKK kami diinfokan bahwa peaantren kami terbersih.
Q). Adakah contoh form pengkajian diawal saat siswa masuk pertma di PP kak, sebagai bentuk pengkajian awal dan persiapan pencegahanp enykit bawaan keluarga.
(A) Ada kak. Formatnya bikin sendiri.
Maulana
[Q) Beberapa puskesmas yang saya tahu, seperti di Jogja, sudah membuka layanan konseling psikologi, apakah poskestren cukup valid jika membuka layanan psikologi juga? Karena kalau saya amati, santri itu banyak juga yang ternyata punya gejala psikosomatis, sakit-sakitan karna gak betah, atau ad amasalah yang belum terselesaikan. Mohon pendapatnya.
(A) Menurut saya, sah-sah saja kak. Meskipun santri husada kami pernah dibekali materi tentang psikologi oleh lulusan sarjana psikologi tapi kalau penerapan di pesantren kami, layanan konseling psikologi belumb erjalan. Di pesantren kami ada dua ibu asrama, harapan pengasuh, ibu asrama inilah yang menjadi tempat mengadu sebelum ibu asrama merujuk santri yang membutuhkan kepada ahlinya.
Karena diskusi ini diikuti oleh berbagai kalangan, Poskestren manjadi hal baru dan unik bagi beberapa pihak. Sebagai salah satu bentuk UKBM dibawah kordinasi dan pembinaan dari Puskesmas setempat, kehadiran Poskestren menjadi solusi terhadap berbagai masalah kesehatan di pesantren sebagai institusi Pendidikan Islam terbesar dan tertua di Indonesia.
Kehiduppan komunitas santri di pesantren adalah representasi kehidupan masyarakat secara umum. Intervensi terhadap masalah kesehatan di pesantren, juga bagian dari upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang lebih luas lagi.
Kegiatan diskusi ini bertujuan disamping untuk mensosialisasikan program Poskestren, juga untuk menginspirasi dan memotivasi pesantren lain agar bisa memberikan perhatian lebih terhadap aspek kesehatan pesantren dengan mendirikan Poskestren di pesantren masing-masing dan untuk mewujudkan pesantren bersih dan sehat.
Penulis
Fashury Abdillah
Kordinator PSN
Anda masih dapat mengikuti diskusi ini melalui kolom komentar.
Pertanyaan akan dijawab oleh narasumber.