Sebanyak 745 warga Kabupaten Sragen diketahui mengidap penyakit HIV/AIDS hingga September 2017 ini.
Namun, jumlah tersebut diyakini baru sebagian kecil dari keseluruhan pengidap HIV/AIDS yang ada di Kabupaten Sragen ini. Penjelasan itu disampaikan Koordinator Pengelola Program Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Sragen, Wahyudi.
Menurut dia, mayoritas penularan HIV/AIDS karena perilaku seks berganti-ganti pasangan. Tak main-main, penularan dengan cara itu mencapai 90 persen. Penularan lain dengan penggunaan narkoba suntik dan perinatal atau penularan dari ibu ke bayi.
“Mayoritas penularan HIV/AIDS karena perilaku seks dengan berganti-ganti. Angkanya hampir 90 persen,” kata Wahyudi.
Wahyudi menjelaskan terdapat beberapa tempat risiko tinggi penularan HIV/AIDS di Sragen, salah satunya adalah kawasan wisata Gunung Kemukus. Di kawasan wisata Gunung Kemukus banyak pekerja seks komersial yang rawan menularkan HIV/AIDS.
Wahyudi mengimbau masyarakat berhati-hati dan mencari informasi tentang penyebaran HIV/AIDS. Berbagai informasi itu penting untuk mencegah terjadinya penularan.
“Bagi masyarakat umum tolong dipahami pengetahuan komprehensif tentang HIV/AIDS. Hindari seks bebas dan narkoba, sebab dua hal itu penyumbang terbanyak kasus HIV/AIDS. Lakukan tes HIV di pelayanan terdekat [puskesmas] untuk mengetahui status sejak dini,” kata Wahyudi.
Aspek kehati-hatian sangat penting karena berdasarkan data Kementerian Kesehatan baru 40 persen kasus HIV/AIDS di Sragen yang terdata atau diketemukan. Artinya sekitar 60 persen kasus HIV/AIDS belum terdeteksi sehingga sulit dilakukan pengawasan.
Lantaran tidak terdeteksi, sangat sulit memantau pola hidup dan kesehatan 60 persen pengidap HIV/AIDS. Mereka sangat rentan menularkan virus HIV/AIDS kepada orang lain.
“Estimasi nasional angka HIV Sragen mencapai 1.595 kasus. Artinya data kami baru 40 persen,” ujar dia.
Berikut jumlah temuan kasus HIV/AIDS lima tahun terakhir di Sragen:
Tahun 2011: 27 kasus
Tahun 2012: 32 kasus
Tahun 2013: 58 kasus
Tahun 2014: 100 kasus
Tahun 2015: 173 kasus
Tahun 2016: 163 kasus
Tahun 2017 (sampai September): 153 kasus
Sumber: KPA Sragen
Tema Hari AIDS Sedunia 2017 kali ini yaitu, “Saya Berani Saya Sehat, Lindungi yang Tersayang dari HIV/AIDS.
“Kami dari KPA Sragen berpesan, saat ini HIV/AIDS menunjukkan angka yang menkhawatirkan, sehingga setiap masyarakat wajib untuk mengetahui bagaimana cara pencegahannya, bagaimana klo sudah terinfeksi, bagaima mengelola itu. Dukung gerakan SAYA BERANI SAYA SEHAT dengan jalan berani tes HIV, obati jika terdeteksi HIV positif, pertahankan tetap minum ARV (antiretroviral). HIV merupakan penyakit kronis yang dapat dikelola sama seperti hipertensi dan diabetes militus, dengan rutin minum ARV dan pola hidup sehat dapat mempertahankan kualitas hidup ODHA tetap sehat”, pesan Wahyudi saat diwawancara di peringatan Hari AIDS Sedunia 2017, Minggu 3/12/2017.