Hari ini, Selasa 3 September 2024 Kabupaten Bantul bersama kabupaten dan kota lain di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memulai Kick-off Imunisasi Japanese Encephalitis (JE). Program imunisasi ini akan berlangsung secara gratis dari 3 September hingga 31 Oktober 2024, menargetkan anak-anak usia 9 bulan hingga kurang dari 15 tahun. Di Kabupaten Bantul, diperkirakan sebanyak 194.239 anak akan menerima vaksin JE ini.
Setelah dilaksanakan secara masal, imunisasi JE menjadi bagian dari program imunisasi rutin yang dijadwalkan setiap bulan November. Anak-anak berusia 10 bulan akan menerima dosis vaksin JE sebagai bagian dari program imunisasi dasar, untuk memastikan perlindungan berkelanjutan bagi generasi mendatang. Imunisasi tambahan Japanese Encephalitis di Kabupaten Bantul, bersama dengan kabupaten/kota di Daerah Istimewa Yogyakarta, merupakan yang ketiga setelah Provinsi Bali tahun 2018 dan Kalimantan Barat tahun 2023.
Japanese Encephalitis (JE) adalah penyakit radang otak yang disebabkan oleh virus JE dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Culex. Penyakit ini merupakan masalah kesehatan masyarakat utama di Asia, termasuk Indonesia, dengan insidensi mencapai 1,8 per 100.000 penduduk dan Case Fatality Rate (CFR) sebesar 20–30%. Sekitar 30–70% penderita yang selamat mengalami gejala sisa berat seperti kejang, kelumpuhan, dan keterbelakangan mental, menekankan pentingnya vaksinasi sebagai upaya perlindungan utama. Bantul termasuk daerah dengan risiko tinggi penyebaran JE karena adanya inang utama seperti babi dan hewan ternak lainnya serta populasi nyamuk Culex yang signifikan.
Acara kick-off ini dibuka oleh Bupati Bantul dan dihadiri oleh para pejabat, termasuk perwakilan dari Kepolisian Resor Bantul, Komandan Komando Distrik Militer, Sekretaris Daerah, Kepala Dinas, Kemenag Bantul, Panewu, Lurah, Kepala Puskesmas, rumah sakit, organisasi profesi kesehatan, dan lembaga terkait.
Tujuan dari pemberian imunisasi JE adalah terciptanya kekebalan pada anak usia 9 bulan sampai dengan anak usia kurang 15 tahun terhadap penyakit Japanese Encephalitis. Selanjutnya anak yang mendapat imunisasi membuat tubuhnya lebih kuat terhadap penyakit Japanese Encephalitis, mempunyai masa depan yang lebih baik, lebih sehat, lebih produktif dan dapat bersekolah dengan baik dan maksimal. Anak yang jarang sakit akan menghemat pengeluaran keluarga untuk berobat.
Bantul memiliki rekam jejak yang sangat baik dalam pelaksanaan program imunisasi. Pada tahun 2023, Kabupaten Bantul mencapai status Desa UCI (Universal Child Immunization) di seluruh 75 kalurahan dengan cakupan imunisasi dasar lengkap melebihi 80%. Capaian lainnya termasuk imunisasi dasar lengkap untuk anak usia 0–11 bulan sebesar 97,13%, imunisasi campak rubella 97,12%, imunisasi DT 96,42%, dan Td 96,89%. Program PIN Polio putaran pertama juga mencapai cakupan 98,8%.
Kick-off Imunisasi Japanese Encephalitis adalah langkah penting untuk melindungi anak-anak dari penyakit berbahaya. Dengan dukungan aktif dari semua lapisan masyarakat, kita dapat memastikan perlindungan optimal bagi anak-anak di Bantul serta menciptakan masa depan yang lebih sehat.
Meskipun demikian, tantangan seperti manajemen rantai dingin vaksin, peningkatan kualitas layanan imunisasi, dan informasi yang salah (hoax) tentang vaksin masih perlu diatasi. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang manfaat imunisasi, kami mengajak seluruh pelaksana, pengelola, praktisi program imunisasi, serta tokoh masyarakat dan agama untuk:
- Meningkatkan pemahaman tentang manfaat vaksin dan pentingnya imunisasi rutin.
- Membangkitkan kesadaran akan pentingnya program imunisasi lengkap.
- Mendukung pelaksanaan imunisasi JE sebagai investasi untuk menciptakan generasi Bantul yang sehat dan kuat.
Mari bersama-sama kita sukseskan program imunisasi ini demi kesehatan dan kesejahteraan generasi mendatang.
Nilna Sa’adatar Rohmah
Residen FETP UGM di Dinas KesehatanKabupaten Bantul