Sabtu 6 April 2019, mendekati peringatan hari Kartini, Kader Jupetuk (Juru Pelapor Batuk) Puskesmas Sambirejo mengadakan Grebek TB, yaitu Program penanggulangan TB berbasis peran serta masyarakat.
Kader yang rata-rata perempuan itu dengan tulus iklas membantu masyarakat dalam penanggulangan TB dan membantu mereka yang terkena TB untuk rutin berobat, inilah contoh kartini masa kini.

Acara yang didukung penuh oleh Kepala Puskesmas Sambirejo beserta Programer TB ini diikuti oleh sekitar 20 Kader bentukan Puskesmas. Menurut Kepala Puskesmas Sambirejo Sragen, dr Wisnu Retnaningsih, kasus TB yang ada di Puskesmas awal tahun 2018 capaian oleh kader sangat membanggakan, akan tetapi di akhir tahun 2018 sampai tri bulan pertama di tahun 2019 mengalami penurunan. Oleh sebab itu di perlukan inovasi agar capaian temuan menjadi meningkat.
Grebek TB juga punya singkatan yaitu Gerakan Bersama Komunitas Temukan TB. Kegiatan yang dimulai pukul 8 pagi dibuka dan dilepas oleh Kepala Puskemas, dan akan berakhir pada jam 12 siang dengan kembali ke Puskesmas membawa pot dahak kemudian di setorkan di laboratorium.
Penyakit TB memang sulit ditemukan, akan tetapi dengan mengenali gejala dan memberikan kesadaran pada masyarakat semoga kasus TB yang tidak bisa terjangkau oleh puskesmas menjadi tertangani karena ada tangan panjang Puskesmas yaitu Kader Jupetuk Sambirejo.
Tentunya ini merupakan buah pendampingan & pelatihan dari LSM Aisyiyah TB HIV Care Sragen, dan koordinasi lintas sektor baik dengan masyarakat, lurah maupun perangkat desa. Acara yang diselenggarakan di 4 empat titik desa tersebut menghasilkan 19 suspek TB dan 2 pasien yang hasil pemeriksaannya positif TB.

“Kami ikut bangga dengan Puskemas Sambirejo, di tengah kesibukan puskesmas melayani pasien rawat jalan & rawat inap, masi memperhatikan Program Tb. Dan menjadikan salah satu Program prioritasnya. Semua saling berkoordinasi dengan baik antara petugas TB, petugas Laboratorium, bidan dan tentunya Kepala Puskesmas sebagai penentu kebijakan, saya berharap semua kepala Puskesmas bisa meniru hal yang baik di puskesmas tsb”, ungkap Edi Pramono, S.KM Koordinator LSM penanggulangan TB HIV Aisyiyah Care Sragen.
Salah seorang kader menceritakan kegiatan tersebut berjalan dengan lancar setelah sehari sebelumnya gladi bersih dengan menghubungi keluarga pasien yang pernah diajak periksa dan hasilnya positif TB, maka lingkungan rumah tsb wajib di screening untuk diperiksa di Puskesmas.
Kalo mencari sendiri terkadang kurang semangat, maka dengan bersama sama kader atau istilahnya Grebek, menjadi tambah semangat. Setelah kemarin dimonitor & dievaluasi oleh SSR Aisyiyah TB HIV Care kami diberi masukan tersebut.