Pemkab Kendal tahun 2017 berencana mendirikan 20 Kampung KB. Kampung tersebut akan tersebar di 20 kecamatan. Keberadaan kampung tersebut diharapkan mampu meningkatkan kesehatan masyarakat.
“Keberadaan Kampung KB jangan sekadar acara seremoni. Namun, bagaimana bisa terus berjalan dan berkesinambungan serta bermanfaat bagi masyarakat,” kata Sekda Bambang Dwiyono saat membuka Rapat Koordinasi Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan yang digelar di eks gedung Korpri, Setda Kendal, Rabu (19/4).
Rakor diselenggarakan Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP2PA) dan diikuti sekitar 100 peserta yang terdiri atas perwakilan forkompimda, camat, dan instansi terkait lainnya.
Bambang Dwiyono mengatakan, pihaknya mengapresiasi kegiatan tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat Kendal. Dikatakan Kendal memang sudah memiliki satu Kampung KB yang berada di Kelurahan Tunggulrejo, Kendal.
“Keberadaan kampung itu mungkin belum bisa optimal. Sehingga perlu dioptimalkan. Perangkat daerah yang terkait harus turun ke bawah dan berada di tengah masyarakat,” tuturnya.
Kepala DP2KBP2PA Kendal, Asrifah mengatakan, rakor tersebut sebagai upaya persiapan kabupaten layak anak (KLA) dan pembentukan 20 Kampung KB di sepanjang tahun 2017. Hingga kini, kata dia, Kendal baru mempunyai satu Kampung KB yang berada di Kelurahan Tunggulrejo, Kendal.
“Masing-masing desa/kelurahan yang sudah ditunjuk harus mempersiapkan Kampung KB. Nanti akan kami lombakan untuk mencari yang terbaik,” tambahnya.
Dia menambahkan, rakor tersebut sekaligus sebagai program yang dimiliki Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang merupakan program unggulan. Semua OPD bisa berpartisipasi di dalam Kampung KB. Keberadannya bisa dipadukan dengan program pemerintah.
“Kami harapkan satu kecamatan bisa memiliki satu Kampung KB. Ada pun kriteria pembentukan kampung tersebut antara lain wilayah sulit terjangkau kesehatan dan capaian KB masih rendah,” terang Asrifah.