Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi salah satu daerah sasaran pelatihan Keluarga Sehat yang sangat potensial karena kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan relatif rendah.
“Kami baru menyelenggarakan pelatihan Keluarga Sehat pada Tahun 2017 dengan lokus dari 137 Puskesmas atau 10 persen dari 22 kota/kabupaten pada tahun pertama,” jelas Kepala Badan Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) NTT Appolonaris Berkanis di hadapan Menteri Kesehatan RI yang menghadiri Pelatihan Keluarga Sehat di Kota Kupang, NTT, Selasa (2/5).
Memasuki sesi angkatan keenam atau paripurna, Appolonaris melihat sebuah hasil signifikan dalam proses pengambilan data kesehatan sesuai 12 indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan.
“Tercatat kondisi masyarakat sehat hanya 17 persen,” papar Appolonaris.
Belum lagi ditemukan tiga permasalahan terbesar, yakni penderita hipertensi yang berobat tak teratur sebanyak 61,1 persen, masih terdapat perokok dalam keluarga sebanyak 75,7 persen, dan belum menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional sebanyak 60,4 persen. Tantangan lainnya, sebut Appolonaris, masih terdapat 350 Puskesmas atau 90 persen yang belum mengikuti pelatihan Keluarga Sehat karena kendala geografis kepulauan.
“Kita punya tugas berat. Setiap orang berhak mempunyai BPJS Kesehatan padahal di sini pesertanya masih sekitar 31 persen,” ujar Menkes menimpali data tersebut.
Menanggapi kondisi ini, Kepala Badan PPSDM Kemenkes RI drg. Usman Sumantri, M.Sc. mencermati penanganan pelatihan Keluarga Sehat di 387 Puskesmas se-NTT harus terus didorong mengingat pelaksanaanya baru setahun berjalan.
“Ini era otonomi dan ada second liner. Daerah mulai melatih dengan dananya sendiri,” urai Usman.
Komitmen Kemenkes membangun kesehatan masyarakat melalui target sasaran pelatihan Keluarga Sehat meliputi 9 provinsi, 64 kabupaten dengan jumlah Puskesmas secara bertahap bertambah setiap tahun. Ia berharap Bapelkes dapat berswadaya dan dapat membantu percepatan penyebaran program.
Pada 2016 sasaran pelatihan Keluarga Sehat sebanyak 470 Puskesmas, jumlah tersebut bertambah menjadi 1.768 Puskesmas pada 2017, sehingga total 2.238 Puskesmas. Tahun 2018 terdapat penambahan sasaran sebanyak 2.847 Puskesmas sehingga total menjadi 5.085 Puskesmas. Dan pada 2019 target sasaran bertambah sebanyak 3.525 Puskesmas pada 27 provinsi, 149 kabupaten/kota terpilih sehingga total sasaran adalah 8.610 Puskesmas.
Untuk memberikan dukungan pelatihan Keluarga Sehat ke daerah-daerah, dibutuhkan fasilitator yang memiliki kompetensi melatih, oleh karena itu diselenggarakan pelatihan bagi pelatih atau yang dikenal dengan istilah Training of Trainer (TOT).
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi ‘Halo Kemkes’ melalui hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id.
Kepala Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat
drg. Oscar Primadi, MPH
NIP.196110201988031013