Gizi buruk masih menjadi masalah serius di masyarakat, terutama di kalangan anak-anak dan ibu hamil. Kondisi ini terjadi akibat kurangnya asupan nutrisi yang cukup dan seimbang, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Gizi buruk tidak hanya berdampak pada tumbuh kembang anak yang terhambat, tetapi juga meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis dan menurunkan produktivitas generasi mendatang. Meskipun berbagai program pemerintah telah dilakukan, seperti pemberian makanan tambahan dan edukasi gizi, tantangan seperti kemiskinan, kurangnya akses pangan bergizi, dan minimnya kesadaran masyarakat masih menjadi hambatan utama. Maka dari itu, untuk menghapus gizi buruk demi menciptakan generasi yang sehat dan berkualitas memerlukan upaya bersama dari berbagai pihak.
Mengenal Gizi Buruk
Gizi buruk atau malnutrisi adalah kondisi serius dimana asupan makanan tidak dapat memenuhi kebutuhan gizi anak. Gizi buruk ditandai dengan berat badan anak yang terlalu rendah jika dibandingkan dengan tinggi badannya. Anak yang mengalami gizi buruk biasanya memiliki daya tahan tubuh yang sangat lemah sehingga berisiko terkena penyakit parah, bahkan meninggal. Oleh karena itu, kondisi ini merupakan masalah yang serius sehingga memerlukan penanganan yang tepat.
Penyebab Malnutrisi
Penyebab utama penyaki ini adalah kekurangan asupan makanan yang bernutrisi sesuai kebutuhan masing-masing kelompok usia anak. Kurangnya asupan ini bisa terjadi karena tidak tersedianya bahan makanan yang berkualitas baik. Selain itu, gizi buruk juga sering disebabkan oleh gangguan penyerapan nutrisi akibat penyakit kronis, misalnya diare kronis atau TBC.
Faktor Risiko Anak Mengalami Malnutrisi
Risiko terjadinya malnutrisi pada anak bisa meningkat jika ibu hamil memiliki beberapa kondisi atau faktor berikut:
- Hamil di usia remaja
- Malnutrisi
- Kebiasaan merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, dan menggunakan narkoba
- Terinfeksi HIV, sifilis, dan hepatitis B
- Tingkat pendidikan rendah
- Kemiskinan
Pada anak, beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko terjadinya gizi buruk adalah:
- Terlahir prematur atau berat badan lahir rendah
- Mengalami infeksi kronis atau infeksi berulang
- Berkebutuhan khusus, misalnya cerebral palsy
- Terlahir dengan kelainan bawaan, seperti bibir sumbing, kelainan pada sistem pencernaan, malabsorbsi makanan, atau penyakit jantung bawaan
- Mendapatkan pola asuh yang tidak menunjang tumbuh kembangnya
- Tinggal di lingkungan dengan sanitasi buruk, tidak mendapat akses untuk air bersih, dan berpolusi
Gejala Gizi Buruk
Gejala yang menunjukkan anak mengalami gizi buruk adalah:
- Tubuh anak tampak sangat kurus
- Wajah keriput
- Kulit kering
- Perut tampak buncit
- Sering lemas dan tidak aktif bermain
- Gangguan tumbuh kembang
- Rambut mudah rontok dan tampak kusam
- Pembengkakan (edema) di tungkai
Pencegahan Gizi Buruk
Penyakit ini bisa dicegah dengan melakukan beberapa upaya berikut ini:
- Memberikan makanan bergizi lengkap dan seimbang sesuai kebutuhan anak
- Menerapkan pola asuh yang baik
- Memberikan ASI eksklusif hingga usia anak 6 bulan, dilanjutkan dengan memberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang bergizi lengkap dan seimbang
- Mengukur tinggi dan berat badan anak secara berkala
- Membawa anak untuk segera berobat apabila terkena penyakit infeksi
Malnutrisi merupakan masalah serius yang dapat mempengaruhi kualitas hidup individu, terutama anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Dengan memahami definisi, penyebab, risiko, dan upaya pencegahannya, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya menyediakan kebutuhan gizi yang seimbang. Pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat perlu bekerja sama untuk meningkatkan akses terhadap pangan bergizi, memberikan edukasi tentang pola makan sehat, serta menyatukan tumbuh kembang anak secara rutin . Harapannya, dengan upaya bersama angka malnutrisi ini dapat ditekan sehingga tercipta generasi yang lebih sehat, cerdas, dan produktif di masa depan.
Artikel ini telah direview oleh:
Yuni Yuniar, S.KM
Programer Promkes UPTD Puskesmas Jatiwaras
UPTD Puskesmas Jatiwaras
Alamat: Jl. Raya Papayan-Cikatomas Desa Jatiwaras Tlp (+62)853-2068-3553, Kabupaten Tasikmalaya Kecamatan Jatiwaras, Jawa Barat 46185