Upaya pencegahan dan penurunan stunting dilakukan melalui intervensi gizi yang terpadu, yaitu intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif. Dari pengalaman global menyatakan bahwa penyelenggaraan intervensi yang terpadu untuk menyasar kelompok prioritas di lokasi prioritas merupakan kunci keberhasilan perbaikan gizi, tumbuh kembang anak, dan pencegahan stunting.
Percepatan pencegahan stunting akan lebih efektif apabila dilakukan secara konvergen. Konvergensi penyampaian layanan membutuhkan keterpaduan proses perencanaan, penganggaran, dan pemantauan program/ kegiatan pemerintah secara lintas sektor untuk memastikan tersedianya setiap layanan intervensi gizi spesifik kepada keluarga sasaran prioritas dan intervensi gizi sensitif untuk semua kelompok masyarakat, utamanya masyarakat miskin.
Untuk mencapai hasil yang optimal berdasarkan prinsip efisien dan efektif dalam pencegahan stunting, maka perlu dilakukan konvergensi dalam program/ kegiatan dan sumber pembiayaan pada lokasi desa yang telah ditetapkan.
Kabupaten Bangka sebagai salah satu dari 160 kabupaten/ kota prioritas intervensi stunting Tahun 2019 dengan 11 desa lokus stunting yang diintervensi pada Tahun 2021, telah melaksanakan aksi konvergensi penurunan stunting secara bersama-sama atau terpadu antar Organisasi Perangkat Daerah atau OPD yang terkait dalam penurunan stunting.
Dimulai dari Aksi 1 sampai Aksi 8, semua OPD mempunyai peran dan tanggung jawab sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing dalam percepatan pencegahan dan penurunan stunting di Kabupaten Bangka.
Untuk itu Kabupaten Bangka melalui Tim Pokja Penurunan Stunting yang terdiri dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait penurunan Stunting seperti Bappeda, Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian dan Pangan, Dinas KB dan Perlindungan Anak, Dinas Pemerintahan Desa, Dinas Pendidikan serta Dinas Sosial berkolaborasi melaksanakan Monev ke desa lokus stunting yang ada di Kabupaten Bangka.
Kegiatan ini dilakukan untuk memantau sejauh mana pelaksanaan aksi konvergensi stunting di desa berjalan dan mengevaluasi pelaksanaannya di desa lokus stunting yang ada di Kabupaten Bangka. Meskipun masih dalam masa pandemi COVID-19 kegiatan monev terpadu tetap dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan.
Penyelenggaraan intervensi, baik gizi spesifik maupun gizi sensitif, secara konvergen dilakukan dengan mengintegrasikan dan menyelaraskan berbagai sumber daya untuk mencapai tujuan pencegahan stunting. Dalam pelaksanaannya, upaya konvergensi percepatan pencegahan stunting dilakukan mulai pada tahap perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan, hingga pemantauan dan evaluasi.
Pada tahap pemantauan dan evaluasi, konvergensi dilakukan melalui pelaksanaan pemantauan yang dilakukan bersama dengan menggunakan mekanisme dan indikator yang terkoordinasikan dengan baik secara berkelanjutan.
Hasil pemantauan dan evaluasi dapat dijadikan acuan bagi semua pihak yang terkait untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan upaya percepatan pencegahan stunting dan memberikan masukan bagi tahap perencanaan dan penganggaran selanjutnya.
Secara umum pada tahapan pemantauan dan evaluasi, Dinkes Kabupaten Bangka sesuai kewenangannya memiliki peran dalam melaksanakan pemantauan dan evaluasi hasil akhir rencana sebagai dasar mengukur serta capaian kinerjanya.
Kegiatan yang dimulai sejak tanggal 18 Oktober 2021 sampai tanggal 5 November 2021 dilakukan dengan berkoordinasi ke pihak kecamatan yang membawahi desa lokus stunting. Selanjutnya pihak kecamatan akan memberikan informasi kepada desa lokus stunting untuk mempersiapkan data yang diperlukan.
Adapun desa lokus yang dikunjungi adalah Desa Maras Senang, Neknang, Saing, Kota Kapur, Penagan, Rukam, Mendo, Cengkong Abang, Air Duren dan Gunung Muda. Monev dibagi 2 tim dengan menerapkan protokol kesehatan dalam mencegah terjadi penularan COVID-19.
Diharapkan dengan kolaborasi monev ke desa lokus stunting ini dapat memecahkan masalah yang ditemui dan bersama sama mencari solusi sesuai faktor determinan untuk di intervensi ke sasaran yang tepat dalam rangka mencegah dan menurunkankan angka stunting pada balita.
@tp2akstunting
@unicefindonesia
@ureportcovid19
#covid19diaries
#cegahstuntingpenting
#gizianak
#balitasehat
#giziibuhamil
#untuksetiapanak
#ureportcovid19
#seksigizidinkesbangka
#kesmasid