Kupas Tuntas, Mitos dan Fakta Imunisasi Anak

Banyak mitos mengenai imunisasi yang beredar di masyarakat. Berikut adalah fakta tentang imunisasi anak yang perlu untuk diketahui.

Imunisasi adalah suatu upaya pencegahan penyakit dengan memberikan vaksin (produk bakteri/virus yang dilemahkan) agar menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap penyakit tertentu. Sehingga bila suatu saat terpajan, efek yang ditimbulkan terhadap seseorang yang terpajan tidak akan terlalu parah sebab tubuh sudah membentuk antibodi terhadap penyakit tersebut. Namun, nyatanya masih terjadi banyak kesalahpahaman yang beredar di masyarakat mengenai imunisasi anak. Berikut mitos dan fakta tentang imunisasi anak yang perlu untuk diketahui.

Mitos #1 : Imunisasi dapat menyebabkan Autisme

Fakta : tidak ada bukti ilmiah yang mendukung pernyataan ini. Penelitian yang dilakukan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menemukan tidak ada hubungan antara imunisasi dan autisme.

Mitos #2: Imunisasi dapat menyebabkan efek sampingan jangka panjang yang parah

Fakta : Efek samping imunisasi biasanya ringan dan sementara, seperti demam, sakit kepala, kelelahan, atau nyeri pada area penyuntikan seperti di lengan. Efek sampingan parah sangat jarang terjadi.

Mitos #3: Imunisasi tidak diperlukan jika memiliki sistem imun yang kuat

Fakta : Sistem imun yang kuat tidak dapat melindungi dari semua penyakit. Imunisasi membantu meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu.

Mitos #4: Imunisasi dapat menyebabkan overdosis vaksin

Fakta : Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung pernyataan ini. Vaksin dirancang untuk memberikan dosis yang tepat dan aman.

Mitos #5: Imunisasi hanya diperlukan untuk anak-anak

Fakta : Imunisasi diperlukan untuk semua umur, termasuk dewasa. Beberapa vaksin, seperti vaksin influenza, diperlukan secara tahunan.

Mitos #6: Imunisasi dapat menyebabkan penyakit yang sama dengan vaksin

Fakta : Vaksin tidak dapat menyebabkan penyakit yang sama dengan vaksin. Vaksin mengandung virus atau bakteri yang dilemahkan atau tidak aktif.

Mitos #7 : Imunisasi tidak efektif

Fakta: Imunisasi sangat efektif dalam mencegah penyakit menular. Contohnya, vaksin polio telah mengurangi kasus polio sebesar 99% sejak tahun 1988.

Mitos #8 : Imunisasi dapat menyebabkan ketergantungan pada vaksin

Fakta : Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung pernyataan ini. Vaksin dirancang untuk memberikan kekebalan tubuh yang permanen.

Mitos #9 : Imunisasi tidak diperlukan jika tidak berisiko terkena penyakit

Fakta : Imunisasi diperlukan untuk semua orang, karena penyakit menular dapat menyebar dengan cepat dan tidak terduga.

Mitos #10 : Imunisasi dapat menyebabkan kematian

Fakta : Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung pernyataan ini. Risiko kematian akibat imunisasi sangat jarang dan biasanya terkait dengan kondisi medis yang sudah ada.

Mitos #11 : Imunisasi yang diberikan secara bersamaan efek sampingnya juga akan besar

Fakta : Penelitian menunjukkan bahwa vaksin yang direkomendasikan sama efektifnya jika dikombinasikan (contoh measles rubella) tidak menimbulkan risiko efek samping lebih besar.

Imunisasi merupakan langkah tepat untuk mencegah penyakit menular. Penting untuk memahami fakta dan mitos tentang imunisasi anak untuk membuat keputusan yang tepat tentang kesehatan anak.

Mari kita Wujudkan Generasi Emas dengan Mengikuti Program BIAS !

Artikel ini telah direview oleh:

Bani Srinurbani S.K.M.

Tenaga Promkes Puskesmas Cigalontang

Puskesmas Cigalontang

Jl Perkantoran No 38 Ds. Cigalontang Kec. Cigalontang Kab Tasikmalaya, Jawa Barat
Telepon : 0265 543 052/02657079797

Baca ini Juga :

Yuk Share Postingan Ini:
Rizki Prakoso Suranto Putri, S.K.M.
Rizki Prakoso Suranto Putri, S.K.M.
Articles: 10

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *