Penyakit tidak menular adalah jenis penyakit yang tidak menular dari orang ke orang, melainkan disebabkan oleh berbagai faktor seperti gaya hidup, pola makan, dan faktor lingkungan. Penyakit ini tidak boleh dianggap sepele karena menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) tahun 2021, sebanyak 74% orang meninggal disebabkan PTM. Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian terbanyak akibat PTM, atau 17,9 juta orang setiap tahunnya, diikuti oleh kanker (9,3 juta), penyakit pernapasan (4,1 juta), dan diabetes (1,5 juta).
Kurangnya aktivitas fisik merupakan faktor risiko utama terjadinya penyakit tidak menular. Sedangkan yang terjadi di Indonesia 1 / 4 penduduk termasuk golongan kurang aktif dalam melakukan aktivitas fisik. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar orang dewasa mendapatkan aktivitas fisik yang setara dengan dua setengah jam hingga lima jam per minggu. Sementara itu, anak-anak disarankan untuk mendapatkan aktivitas fisik setidaknya satu jam per hari. Kemenkes juga menganjurkan masyarakat untuk melakukan aktivitas fisik selama minimal 30 menit setiap hari. Aktivias fisik yang dapat dilakukan seperti berjalan kaki, bersepeda, berenang, berolahraga, dan rekreasi serta bermain secara aktif.
Aktivitas fisik dibagi menjadi tiga macam, yaitu aktivitas fisik sehari-hari, aktivitas fisik dengan latihan, dan juga olahraga. Aktivitas harian adalah kegiatan sehari-hari dalam mengurus rumah dapat membantu untuk membakar kalori yang didapatkan dari makanan yang dikonsumsi. Latihan fisik adalah aktivitas yang dilakukan secara terstruktur dan terencana seperti jalan kaki, jogging, push up, peregangan, senam aerobik, bersepeda, dan sebagainya. Sedangkan olahraga didefinisikan sebagai aktivitas fisik yang terstruktur dan terencana dengan mengikuti aturan-aturan yang berlaku dengan tujuan tidak hanya untuk membuat tubuh jadi lebih bugar namun juga untuk mendapatkan prestasi.
Dalam melakukan akivitas fisik Kemenkes merekomendasikan untuk memperhatikan prinsip BBTT yaitu Baik, Benar, Terukur, dan Teratur. Baik adalah melakukan aktivitas fisik sesuai dengan kemampuannya, benar adalah aktivitas yang dilakukan secara bertahap mulai dari pemanasan dan diakhiri dengan pendinginan atau peregangan, terukur adalah aktivitas fisik yang diukur intensitas dan juga waktunya, dan yang terakhir adalah aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur sebanyak 3-5 kali dalam seminggu.
Manfaat kesehatan dari aktivitas fisik sudah diketahui dengan baik, yaitu menurunkan risiko terhadap penyakit tidak menular termasuk penyakit kardiovaskular, hipertensi, diabetes, serta kanker payudara dan usus besar. Selain itu, aktivitas fisik memiliki efek positif pada kesehatan mental, menunda timbulnya demensia, dan dapat membantu menjaga berat badan yang sehat. Mengingat pentingnya aktifitas fisik, maka perlu kerjasama dari berbagai pihak untuk menyebarluaskan dan memberikan edukasi kepada masyarakat melalui gerakan masyarakat hidup sehat. Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat lebih aware terhadap kesehatannya dengan melakukan aktivitas fisik dan melakukan perilaku hidup bersih dan sehat.
Referensi :
Kemenkes. (2018). Mengenal Jenis Aktivitas Fisik. Diakses pada 1 November 2024, dari https://promkes.kemkes.go.id/?p=8807
NCD Alliance. (2022). Kurangnya Aktivitas Fisik. Diakses pada 1 November 2024, dari https://ncdalliance.org/why-ncds/risk-factors-prevention/physical-inactivity
World Health Organizaion. (2023). Penyakit Tidak Menular. Diakses pada 1 November 2024, dari https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/noncommunicable-diseases
Artikel ini telah direview oleh:
Gina Marliyana, S.KM.
Tenaga Promkes Puskesmas Cibalong
Puskesmas Cibalong
Cibalong, Kec. Cibalong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat 46185
Telp : 0821-1547-6741