Layanan On The Spot, Upaya Percepatan Penurunan Stunting di Kab Bangka

Salah satu upaya yang dilaksanakan oleh Kabupaten Bangka untuk menurunkan angka stunting adalah peningkatan layanan on the spot melalui Audit Kasus Stunting dengan melakukan intervensi langsung kepada anak stunting.

Rembuk Stunting Kabupaten Bangka tahun 2024 dilaksanakan sebagai  bentuk aksi konvergensi ke-3 yaitu dengan berkomitmen mengentaskan stunting melalui rencana kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting yang dilakukan bersama sama antara Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sebagai penanggung jawab dengan sektor lembaga non-pemerintah dan masyarakat.  

Bertempat di Ruang Parai tenggiri, Kantor Sekretariat Daerah, Sungailiat Bangka pada tanggal 8 Mei 2024, dibuka langsung oleh PJ. Bupati Bangka dan Sekretaris Daerah Bangka didampingi oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Bangka. Dalam pertemuan ini dihadiri juga oleh perangkat Forkominda, Camat, Kepala Desa lokus stunting, Kepala Puskesmas, Direktur RSUD, TP PKK, Petugas Gizi Puskesmas, perwakilan Wartawan dan Bank Sumsel Babel.  

Dilanjutkan penandatanganan Berita Acara Rembuk Stunting dan komitmen bersama oleh PJ. Bupati Bangka M. Haris AR,AP,MH dan Forkominda diikuti oleh peserta rembuk stunting. Dalam sambutan Sekretaris Daerah Kabupaten Bangka  menyampaikan pentingnya peningkatan layanan dalam rangka percepatan penurunan stunting, bukan hanya oleh OPD terkait intervensi spesifik dan sensitif saja tetapi juga oleh masyarakat, pihak akademisi, wartawan dan lembaga swasta.

Dalam kesempatan ini Kepala Bappeda Pan Budi Marwoto menyampaikan tentang hasil survey kesehatan Indonesia (SKI) 2023 dan upaya yang telah dilakukan Kabupaten Bangka dalam percepatan penurunan stunting. Prevalensi stunting balita untuk tingkat nasional mengalami penurunan dari 21.6% hasil SSGI 2022 menjadi 21.5% hasil SKI 2023. Namun untuk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengalami peningkatan yaitu 20.6% dari 18.5%  dan Kabupaten Bangka naik dari 16,2% menjadi 23,2%.

Data dari Dinas Kesehatan yang disampaikan oleh Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Nora Sukma Dewi tentang hasil gambaran prevalensi stunting Kabupaten Bangka menyatakan berdasarkan data dari aplikasi Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (ePPGBM)  bahwa  prevalensi stunting balita tahun 2023 mengalami penurunan menjadi 1.33%  dari 1,34 %  tahun 2022. Oleh karena itu perlu upaya sungguh-sungguh untuk menurunkan kembali angka stunting sesuai target 14%  pada tahun 2024.

Salah satu upaya yang dilaksanakan oleh Kabupaten Bangka untuk menurunkan angka stunting adalah peningkatan layanan on the spot melalui Audit Kasus Stunting dengan melakukan intervensi langsung kepada anak stunting dengan pemeriksaan kesehatan pada balita dan ibu hamil serta pemberian pangan keperluan medis khusus (PKMK) pada anak stunting.

Layanan on the spot ini diberikan oleh dokter spesialis anak, dokter spesialis kandungan, dokter spesialis gizi klinik dan psikolog. Kegiatan ini sudah dilaksanakan pada 80 anak stunting di desa lokus stunting, sedangkan PKMK diberikan kepada 320 anak stunting yang tersebar di Kabupaten Bangka.

Hasil  kegiatan rembuk stunting ini diharapkan menjadi dasar gerakan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Bangka melalui intervensi program dan kegiatan yang dilakukan antar OPD penanggung jawab layanan dan partisipasi masyarakat.   

#aksi3
#konvergensistunting
#stunting
#wasting
#gizibalita
#gizi100hpk
#gizibumil
#gizicatin
#gizimasyarakat

Yuk Share Postingan Ini:
Desi Yanti SKM, MKM.
Desi Yanti SKM, MKM.

Nutrisionis, Subkoordinator Gizi Dinkes Bangka

Articles: 26

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *