Lebih Banyak Anak Terkena Rubella daripada Campak

Sebanyak 453.000 warga Kabupaten Bandung Barat menjadi sasaran imunisasi campak (measles) dan rubella yang akan digda Agustus-September 2017 nanti.

Sebanyak 453.000 warga Kabupaten Bandung Barat menjadi sasaran imunisasi campak (measles) dan rubella yang akan digda Agustus-September 2017 nanti. Saat ini, Dinas Kesehatan setempat tengah menyosialisasikan hal itu kepada para guru dan kader.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, Pupu Sari Rohayati mengungkapkan, imunisasi MR ini merupakan program nasional yang dicanangkan tahun ini. Imunisasi MR akan menjangkau sasaran berusia 9-59 bulan serta 60 bulan-15 tahun kurang sehari.

“Jadi, sasarannya adalah anak-anak dan remaja. Khusus untuk remaja, kami bekerja sama dengan Dinas Pendidikan untuk disosialisasikan di sekolah-sekolah,” ujar Pupu di Ngamprah, Kamis, 15 Juni 2017.

Imunisasi MR tersebut, menurut Pupu, akan diberikan dengan cara disuntikkan pada lengan sebelah kiri. Satu suntikan berisi dua vaksin, yakni anticampak dan antirubella. Vaksinasi untuk anak-anak diberikan di posyandu, sedangkan untuk remaja di sekolah masing-masing.

Pemberian imunisasi MR itu dilatarbelakangi banyaknya kasus campak dan rubella yang melanda anak-anak dan remaja di Indonesia. Awalnya, Dinas Kesehatan hanya memberikan imunisasi campak, tetapi kini ditambah dengan antirubella.

“Sebab, berdasarkan pemeriksaan, ternyata lebih banyak yang terkena rubella daripada campak. Memang, rubella ciri-cirinya hampir sama dengan campak,” katanya.

Perbedaan campak dan rubella

Untuk diketahui, inilah perbedaan campak dan rubella. Campak merupakan penyakit menular yang disebabkan virus dengan masa inkubasi 8-13 hari.  Gejalanya, yaitu demam, bercak kemerahan pada kulit disertai dengan batuk atau pilek.

Sementara itu, rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan dewasa muda yang rentan. Penyakit ini bisa menular kepada wanita hamil dan membahayakan janinnya.

Pupu mengungkapkan, imunisasi dibutuhkan untuk mencegah kedua penyakit tersebut. Satu kali vaksin untuk seumur hidup.

“Lebih baik mencegah daripada mengobati. Imunisasi ini cara untuk mencegah agar penyakit itu tidak menyerang anak-anak kita,” tuturnya.

Dia menambahkan, imunisasi MR nanti akan melibatkan 325 petugas medis. Mereka merupakan tenaga medis yang tergabung dalam berbagai organisasi kesehatan, seperti Ikatan Dokter Indonesia dan Ikatan Bidan Indonesia.

Sumber pikiran-rakyat.com

Yuk Share Postingan Ini:
Putri Awaliana Mukhlis, SKM
Putri Awaliana Mukhlis, SKM

Bachelor of Public Health Grade Years 2012

Articles: 58

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *