Isu terkait pelayanan kesehatan sering menimbulkan kesalahpahaman di antara para pembaca. Hal ini tentu mengundang perhatian publik untuk lebih kritis dan selektif dalam mengakses informasi di media sosial, terutama oleh kalangan anak muda yang sudah tak asing lagi dengan banyaknya berita hoaks.
Upaya meningkatkan literasi di era digital perlu mendapat perhatian untuk bisa lebih meningkatkan minat baca dan menulis baik di lingkup tenaga kesehatan (nakes) maupun bukan nakes. Karenanya, Kesmas-ID bekerja sama dengan Dinas Kesehatan di Kabupaten Gunungkidul mengadakan pelatihan kepenulisan terkait artikel kesehatan untuk membantu meningkatkan minat baca di wilayah Kabupaten Gunungkidul, khususnya di kalangan anak muda dan masyarakat umum pada umumnya.
Banyaknya berita hoaks menjadi keresahan tersendiri bagi masyarakat umum. Tak jarang informasi di masyarakat jadi simpang siur dan tidak konsisten, baik isu tentang pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) maupun isu-isu kesehatan yang saat ini sering menjadi perhatian publik, seperti penyakit yang sering diderita oleh anak-anak hingga orang dewasa. Oleh karena itu, pelatihan kepenulisan oleh tim Kesmas-ID ini penting adanya untuk meningkatkan kepedulian terkait literasi digital di dunia kesehatan.
Pada 10 Agustus lalu, Bapak Rakmatniwa, S.K.M selaku pemateri telah menyampaikan berbagai pokok bahasan terkait literasi kepenulisan. Beberapa hal yang beliau sampaikan yaitu terkait alasan mengapa harus menulis, siapa target pembacanya, apa ide tulisan yang bisa menjadi problem solving untuk para pembaca, tips membuat judul yang menarik, tips membuat artikel, cara memilih foto yang estetis, dan tentunya didukung oleh tips optimasi SEO (Search Engine Optimization).
Pelatihan yang sudah diselenggarakan oleh tim Kesmas-ID bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul diharapkan dapat membawa pengaruh positif terhadap penyebaran informasi kesehatan, baik di wilayah Kabupaten Gunungkidul maupun peserta magang dari pelatihan Kesmas-ID. Dengan demikian, adanya pelatihan ini bisa menjadi pengalaman baru dan upaya meningkatkan skill kepenulisan bagi para peserta, baik dari alumni nakes maupun bukan nakes.
Skill kepenulisan tidak hanya bermanfaat selama proses magang saja, tetapi juga bermanfaat untuk pengembangan diri di era digital yang sarat akan informasi ini. Selain itu, upaya pengembangan diri melalui pelatihan ini bisa menjadi poin plus untuk menambah value portofolio dan relasi dari tim nakes Puskesmas setempat. Bagi beberapa peserta yang sudah memiliki hobi journaling, pelatihan kepenulisan ini menjadi kesempatan emas yang tidak akan dilewatkan.