Mahasiswa Diterjunkan Dampingi Ibu Hamil

Sebanyak 45 mahasiswa jurusan kebidanan Poltekkes Kemenkes RI, Sabtu (3/6), dilepas ke gampong-gampong di wilayah kerja Puskesmas Darul Imarah dan Blangbintang, Aceh Besar untuk mendampingi ibu hamil dan ibu dengan anak di Bawah Dua Tahun (Baduta). Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu hamil dan ibu Baduta tentang kesehatan ibu dan anak.

“Setiap mahasiswa mendampingi dengan melakukan kunjungan ke rumah ibu hamil atau Baduta dua minggu sekali,” kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Aceh, Yusrizal SKM,M.Kes kepada Serambi, kemarin. Selain mahasiswa, kader desa yang telah dibina juga mendamping 3-4 ibu hamil. Seremoni penglepasan mahasiswa Sabtu lalu juga diikuti oleh Kasie Kesehatan Keluarga dan Gizi Erlindawati SKM, MPHM, pengelola KIA Dinas Kesehatan Aceh, penanggung jawab KIA Dinkes Kabupaten Aceh Besar, Ketua Jurusan Kebidanan Nurlaily S.ST, M.Kes, dan Ketua Prodi Kebidanan Poltekkes.

Dikatakan Yusrizal, jumlah ibu hamil yang didampingi di wilayah kerja Puskesmas Darul Imarah sebanyak 207 orang, sedangkan di Puskesmas Blangbintang sebanyak 120 orang, dengan 20 ibu Baduta. Kegiatan ini merupakan kerja sama Dinas Kesehatan Aceh, Dinas Kesehatan Aceh Besar, dan Poltekkes Kemenkes RI. “Kabupaten yang menjadi pilot project pendampingan ini adalah Aceh Besar, Aceh Barat, dan Aceh Timur dengan melibatkan kader desa serta mahasiswa D4 dan D3 Kebidanan,” kata dia.

Sebagaimana diketahui, tambah Yusrizal, angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator penting dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat. Berdasarkan Survei Demogafi dan Kependudukan Indonesia 2012, terdapat kenaikan angka kematian ibu dari 228 per 100 ribu kelahiran menjadi 359 per 100 ribu kelahiran. Terkait tingginya AKI ini, 82 persen kematian terjadi pada usia muda dimana penyebab tingginya AKI lantaran kualitas hidup perempuan yang rendah, rata-rata berpendidikan rendah, derajat kesehatan dan gizi yang rendah, anemia, kurang zat besi, dan stunting, termasuk infrastruktur yang bisa menjadi penyebab kesulitan mendapatkan pelayanan kesehatan.

Angka kematian ibu di Aceh masih cukup tinggi yaitu sebesar 169/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2016, meningkat dibanding tahun 2015 yakni sebesar 135/100.000 Kelahiran Hidup, dimana penyebab utama kematian adalah perdarahan (32%), hipertensi dalam kehamilan (20%), infeksi (11%), gangguan sistem peredaran darah (3%), gangguan metabolik (2%), dan penyebab lainnya (31%).

Sumber aceh.tribunnews.com

Yuk Share Postingan Ini:
Kesmas.ID
Kesmas.ID
Articles: 673

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *