Memahami Penyakit Malaria dan Cara Mencegahnya

Malaria ditetapkan sebagai masalah global dalam konferensi menteri kesehatan dunia pada tahun 1992. Menurut World Malaria Report (2022), terdapat sekitar 247 juta kasus malaria di seluruh dunia pada tahun 2021, dengan 95% kasus berasal dari Afrika dan hanya 2% dari Asia Tenggara. Kasus Malaria di Asia Tenggara. Di Indonesia, negara penyumbang kasus malaria terbesar kedua di Asia Tenggara, terdapat 811.636 kasus pada tahun 2021 dam meningkat sekitar 30% menjadi 400.253 kasus pada tahun 2022, dengan Provinsi Papua menyumbang 90% dari total kasus nasional. Peningkatan ini disebabkan oleh masalah teknis seperti pembangunan yang tidak berwawasan kesehatan, mobilitas penduduk, serta resistensi nyamuk vektor dan obat malaria. Epidemiologi malaria di Indonesia didominasi oleh spesies Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax, yang menunjukkan kompleksitas masalah dan memerlukan perhatian serius dalam pengendaliannya.

Apa itu Malaria?

Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit dari genus Plasmodium yang menyerang sel darah merah. Penyakit ini dapat bersifat akut maupun kronik, dengan gejala utama seperti demam tinggi, anemia, dan pembesaran limpa. Jika tidak diobati, malaria bisa berakibat fatal, terutama bagi kelompok berisiko tinggi seperti bayi, anak balita, dan ibu hamil. Selain itu, malaria dapat menyebabkan anemia yang signifikan dan mengurangi produktivitas kerja.

Malaria ditularkan melalui dua komponen utama: parasit Plasmodium dan nyamuk Anopheles betina. Ada empat spesies Plasmodium yang dapat menginfeksi manusia:

1. Plasmodium falciparum: Menyebabkan malaria tropika, bentuk yang paling parah dan dapat menyebabkan komplikasi serius seperti anemia berat dan syok.

2. Plasmodium vivax: Umumnya menimbulkan gejala lebih ringan, tetapi dapat kambuh karena parasit ini bertahan di hati.

3. Plasmodium malariae: Dikenal menyebabkan infeksi kronis yang kadang asimtomatis.

4. Plasmodium ovale: Jarang terjadi, sering sembuh tanpa pengobatan.

 Cara Penularan

Malaria dapat menular melalui dua mekanisme, yaitu:

1. Penularan Alamiah: Melalui gigitan nyamuk Anopheles yang terinfeksi.

2. Penularan Tidak Alamiah: Melalui transfusi darah atau dari ibu ke bayi.

 Gejala dan Diagnosis Malaria

Umumnya, gejala malaria dapat muncul 10 hingga 15 hari setelah terpapar, meliputi:

– Demam

– Menggigil

– Sakit kepala

– Berkeringat berlebihan

– Lemas

– Anemia

 Faktor Penyebab Malaria di Indonesia

Malaria masih menjadi masalah kesehatan yang serius di Indonesia. Beberapa faktor yang memengaruhi kejadian malaria antara lain:

 Faktor Manusia

– Pengetahuan dan Perilaku: Kurangnya pemahaman tentang pencegahan malaria.

– Status Gizi: Orang dengan gizi buruk lebih rentan terhadap malaria.

– Pekerjaan: Pekerja di sektor pertanian dan nelayan berisiko tinggi.

 Faktor Lingkungan

– Iklim: Suhu dan kelembaban yang mendukung hidupnya nyamuk.

– Kondisi Rumah: Ventilasi yang buruk memungkinkan nyamuk masuk.

– Lingkungan Sosial Budaya: Mobilitas penduduk yang tinggi dapat meningkatkan penularan.

 Cara Pencegahan Malaria

Beberapa langkah pencegahan yang bisa diambil untuk menghindari malaria antara lain:

1. Menggunakan Kelambu: Cara ini dapat mengurangi risiko gigitan nyamuk saat tidur.

2. Menggunakan Losion Anti Nyamuk: Berguna saat beraktivitas di luar ruangan.

3. Pakaian Panjang: Menutupi kulit dapat mengurangi kemungkinan gigitan nyamuk.

4. Insektisida: Mengendalikan populasi nyamuk di area sekitar rumah.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang malaria dan penerapan langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat berkontribusi dalam mengurangi risiko dan prevalensi penyakit ini di masyarakat.


Yuk Share Postingan Ini:
anitanurjanah.ph
anitanurjanah.ph
Articles: 12

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *