Donor darah adalah tindakan sukarela di mana seseorang mendonasikan darahnya untuk disimpan di bank darah, yang nantinya akan digunakan untuk keperluan transfusi bagi mereka yang membutuhkan. Proses ini memberikan banyak manfaat, tidak hanya bagi pendonor sendiri, tetapi juga bagi orang lain yang memerlukan bantuan darah. Sebagai informasi, darah yang didonorkan dapat berupa darah utuh atau komponen-komponennya. Aktivitas ini umumnya dilakukan oleh remaja hingga dewasa, dan mendorong terbentuknya kebiasaan sosial yang positif. Namun, sebelum melakukan donor darah, calon pendonor biasanya melalui serangkaian pemeriksaan kesehatan untuk memastikan kondisi tubuhnya dalam keadaan baik dan memenuhi syarat untuk mendonorkan darah. Darah yang terkumpul berasal dari donor sukarela maupun donor pengganti, yang keduanya memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan darah di masyarakat.

Mengapa Donor Darah Itu Penting?
Secara umum, donor darah secara rutin, dengan interval minimal tiga bulan, membawa berbagai manfaat kesehatan yang signifikan, baik untuk tubuh maupun mental. Berikut adalah beberapa keuntungan utama dari donor darah:
- Menjaga Kesehatan Jantung Menurut dr. Nitish Basant Adnani dari KlikDokter, darah mengandung zat besi yang dapat mempengaruhi kekentalan darah. Jumlah zat besi yang terlalu tinggi bisa meningkatkan kekentalan darah dan mempercepat oksidasi kolesterol, yang pada akhirnya dapat menumpuk di dinding arteri, meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Dengan rutin melakukan donor darah, kadar zat besi dalam darah lebih stabil, sehingga risiko penyakit jantung dapat menurun. Bahkan, penelitian yang dipublikasikan di “American Journal of Epidemiology” menunjukkan bahwa donor darah dapat menurunkan risiko penyakit jantung sebesar 33% dan serangan jantung hingga 88%. Selain itu, data dari American Medical Association juga menunjukkan bahwa mendonorkan darah setiap enam bulan mampu mengurangi risiko serangan jantung dan stroke bagi orang berusia 43-61 tahun.
- Meningkatkan Produksi Sel Darah Merah Banyak orang mungkin khawatir bahwa donor darah akan mengurangi jumlah sel darah merah mereka. Namun, setelah donor, tubuh merespons dengan merangsang sumsum tulang belakang untuk memproduksi sel darah merah baru, sehingga membantu menjaga kesehatan dan keseimbangan darah.
- Menurunkan Berat Badan Donor darah juga dapat membantu membakar kalori. Mendonorkan sekitar 450 ml darah diperkirakan membakar sekitar 650 kalori, yang cukup untuk membantu dalam pengaturan berat badan. Meskipun demikian, donor darah tidak boleh dijadikan metode utama untuk menurunkan berat badan, karena donor hanya bisa dilakukan setiap tiga bulan, tergantung pada kondisi kesehatan dan kadar hemoglobin.
- Mengurangi Risiko Hipertensi Donor darah membantu menurunkan kadar ferritin, yang merupakan protein penyimpan zat besi dalam tubuh. Menurut dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter, penurunan kadar ferritin ini mengurangi stres oksidatif yang dapat memicu gejala sindrom metabolik. Sebagai contoh, penelitian di jurnal “BMC Medicine” menemukan bahwa pasien dengan sindrom metabolik yang mendonorkan darah mengalami penurunan tekanan darah dalam enam minggu setelah donor, serta penurunan kadar gula darah yang signifikan. Namun, donor darah tidak menggantikan pengobatan hipertensi, dan penderita hipertensi harus tetap menjalani pengobatan sesuai anjuran dokter.
- Menurunkan Risiko Kanker Dengan menjaga kadar zat besi dalam batas normal, donor darah juga bisa menurunkan risiko beberapa jenis kanker, seperti kanker hati, usus besar, paru-paru, esofagus, dan lambung, sesuai penelitian dalam Journal of the National Cancer Institute Volume 100, donor darah terbukti mengurangi risiko kanker. Di samping itu, Journal of the National Basic and Clinical Physiology and Pharmacology juga disebutkan bahwa donor darah dapat mengurangi penanda inflamasi dan meningkatkan kekuatan antioksidan.
- Deteksi Dini Penyakit Serius Sebelum mendonorkan darah, Anda akan menjalani pemeriksaan kesehatan yang mencakup deteksi penyakit seperti HIV, hepatitis C, sifilis, dan malaria. Pemeriksaan ini penting tidak hanya bagi penerima darah tetapi juga bagi pendonor sebagai langkah deteksi dini. sehingga Anda bisa lebih memperhatikan kondisi kesehatan jika terdapat indikasi penyakit tertentu.
- Hidup Lebih Lama Menjadi sukarelawan donor darah dengan niat altruistik atau tanpa pamrih juga berpengaruh terhadap kesejahteraan hidup. Penelitian di jurnal Health Psychology menemukan bahwa orang yang secara sukarela mendonorkan darah untuk menolong orang lain memiliki risiko kematian lebih rendah dalam empat tahun ke depan dibandingkan mereka yang mendonorkan darah untuk alasan pribadi.

Persiapan Sebelum Donor Darah
- Konsumsi Makanan Kaya Zat Besi Pastikan untuk makan 3–4 jam sebelum donor dan jangan mendonorkan darah dengan perut kosong. Perbanyak juga asupan makanan kaya zat besi, seperti daging tanpa lemak, kacang-kacangan, aprikot kering, biji labu, dan bayam. Zat besi sangat penting untuk membantu tubuh memproduksi hemoglobin, yang berfungsi mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Hindari makanan berlemak seperti burger, kentang goreng, dan es krim sebelum donor.
- Tidur Cukup di Malam Sebelumnya Tidur yang cukup sangat disarankan, idealnya tidur sekitar pukul 9 malam, agar tubuh lebih rileks dan siap untuk proses donor. Hal ini juga membantu mengurangi risiko efek samping seperti kelelahan atau pusing.
- Hindari Olahraga Berat Sebelum mendonorkan darah, usahakan untuk tidak melakukan aktivitas fisik yang berat. Sebaliknya, fokuskan pada istirahat untuk menjaga kondisi tubuh tetap optimal.
- Banyak Minum Air Putih Pastikan tubuh terhidrasi dengan cukup minum air putih sebelum donor darah. Ini akan menjaga keseimbangan cairan tubuh dan mendukung proses donor agar berjalan lancar.
- Kenakan Pakaian Nyaman Proses donor darah bisa memakan waktu yang cukup lama, mulai dari antrian hingga pengambilan darah. Pilihlah pakaian yang nyaman dan tidak membatasi gerakan, seperti baju lengan pendek atau lengan panjang yang cukup longgar sehingga bisa digulung di atas siku.
Syarat Menjadi Pendonor
Menurut dr. Sara Elise Wijono dari KlikDokter, ada beberapa syarat yang perlu dipenuhi untuk menjadi pendonor. Secara umum, umur pendonor harus antara 17-60 tahun, dan untuk usia 17 tahun diperlukan izin tertulis dari orang tua, asalkan kondisi kesehatan memenuhi kriteria. Adapun syarat kesehatan lain yang perlu diperhatikan:
- Berat badan minimal 45 kg.
- Suhu tubuh antara 36,6-37,5 derajat Celsius.
- Tekanan darah sistolik 110-160 mmHg dan diastolik 70-100 mmHg.
- Denyut nadi teratur, berkisar antara 50-100 kali per menit.
- Kadar hemoglobin minimal 12 gram untuk wanita dan 12,5 gram untuk pria.
- Frekuensi donasi maksimal adalah lima kali per tahun dengan jarak minimal tiga bulan, disesuaikan dengan kondisi pendonor.
Kondisi yang Tidak Memungkinkan Seseorang Menjadi Pendonor
Beberapa kondisi tertentu juga membuat seseorang tidak dapat mendonorkan darah. Anda tidak dapat mendonorkan darah jika:
- Pernah menderita hepatitis B dalam enam bulan terakhir.
- Berhubungan erat dengan penderita hepatitis, atau baru saja menjalani transfusi, tato, atau operasi kecil.
- Baru menjalani operasi gigi dalam 72 jam atau operasi besar dalam 12 bulan terakhir.
- Baru menerima vaksin tertentu, seperti polio, influenza, kolera, tetanus, dalam 24 jam; atau vaksin virus hidup (parotitis, campak, tetanus toxin) dalam dua minggu terakhir.
- Baru menerima imunisasi rabies terapeutik dalam setahun terakhir.
- Baru sembuh dari alergi dalam seminggu terakhir.
- Baru melakukan transplantasi kulit dalam setahun terakhir.
- Sedang hamil, dalam masa menyusui, atau dalam waktu enam bulan setelah melahirkan.
- Memiliki ketergantungan pada obat, alkoholisme, atau mengidap penyakit tertentu, seperti sifilis, tuberkulosis, epilepsi, atau penyakit darah tertentu (seperti G6PD, thalassemia, atau polisitemia vera).
- Termasuk dalam kelompok berisiko tinggi untuk HIV/AIDS atau terdiagnosis HIV/AIDS.
Donor darah bukan hanya tindakan mulia, tetapi juga kontribusi nyata untuk membantu sesama. Melalui kegiatan seperti Donor Darah, kita dapat bersama-sama menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan peduli. Mari tingkatkan kesadaran dan partisipasi dalam kegiatan donor darah demi kebaikan bersama.
[1] https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2181/kenali-donor-darah-dan-beragam-manfaatnya
Artikel ini telah direview oleh:
Sri Nurjanah, S.K.M.
Staf Promkes Puskesmas Rajapolah
Puskesmas Rajapolah
Jl. Raya Rajapolah, Rajapolah, Kec. Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat 46155
Telp. (0265) 42000