Menjaga Kesehatan Lansia dari Ancaman Hipertensi

Berdasarkan data dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, hipertensi merupakan faktor risiko penyebab kematian nomor empat terbesar dengan angka mencapai 10,2%. Studi kohort penyakit tidak menular 2011–2021 menemukan bahwa hipertensi merupakan penyebab kematian utama di seluruh dunia dengan kasus hipertensi esensial sebanyak 90–95%. Data SKI 2023 menunjukkan bahwa 59,1% kasus disabilitas (melihat, mendengar, atau berjalan) pada individu berusia di atas 15 tahun disebabkan karena penyakit yang didapat. Dari jumlah tersebut, 53,5% merupakan penyakit tidak menular dengan 22,2% disumbang oleh hipertensi.

Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya menunjukkan bahwa hipertensi salah satu penyakit tidak menular yang paling banyak diderita. Data dari Puskesmas setempat mencatat bahwa prevalensi hipertensi di daerah ini pada Juni 2024 terdapat 164 kasus, terdiri dari 87 laki-laki dan 77 perempuan. Data dari Puskesmas Kecamatan Kadipaten menunjukkan bahwa jumlah pasien hipertensi yang berobat rutin mengalami peningkatan setiap tahunnya. Namun, sosialisasi promosi kesehatan dan deteksi dini terus dilakukan oleh petugas Puskesmas Kadipaten untuk mengendalikan prevalensi penyakit ini.

Mengenal Hipertensi

Hipertensi sering juga disebut sebagai “The Silent Killer” karena penyakit ini dapat menyerang tanpa menunjukkan gejala yang jelas. Hipertensi didefinisikan sebagai kondisi tekanan darah sistolik seseorang mencapai 140 mmgHg dan/atau tekanan diastolik mencapai 90 mmHg.

Klasifikasi Tekanan Darah

Klasifikasi hipertensi berperan penting dalam menilai tingkat keparahan serta menentukan penanganan yang sesuai bagi masing-masing individu. Berikut adalah berbagai tingkat klasifikasi hipertensi berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah:

Sumber: Joint National Committe on Prevention Detection, Evaluation,and Treatment or High Pressure VII/JNC – VII, 2003 dalam P2PTM Kemenkes RI

Gejala Hipertensi

Menurut WHO, tekanan darah yang sangat tinggi mengalami gejala sebagai berikut:

  • Sakit kepala/pusing
  • Nyeri dada
  • Sulit bernapas
  • Mual
  • Muntah
  • Penglihatan kabur
  • Cemas
  • Bingung
  • Telinga berdengung
  • Mimisan
  • Irama jantung abnormal

Faktor Risiko Hipertensi

  • Bertambahnya usia, karena arteri cenderung mengeras dan kehilangan elastisitasnya
  • Konsumsi makanan yang mengandung garam tinggi, kurangnya aktivitas fisik, dan kelebihan berat badan (obesitas)
  • Merokok dan konsumsi alkohol
  • Memiliki riwayat keluarga dengan hipertensi
  • Memiliki riwayat penyakit ginjal, gangguan tiroid, dan masalah tidur yang dapat memengaruhi tekanan darah

Hidup Sehat untuk Mencegah dan Mengelola Hipertensi

DO ✔

  • Meningkatkan konsumsi sayur dan buah
  • Mengurangi waktu duduk
  • Meningkatkan aktivitas fisik seperti berjalan kaki, berlari, berenang, menari, dan lain-lain
  • Mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter
  • Memeriksakan kesehatan secara rutin ke dokter

DON’T ✘

  • Konsumsi makanan asin berlebihan (≤ 2 gram per hari)
  • Konsumsi makanan dengan kandungan lemak jenuh yang tinggi
  • Merokok
  • Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan

Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, lansia dapat mengurangi risiko hipertensi dan meningkatkan kesehata secara keseluruhan.

Mengelola Risiko Hipertensi

Apabila sudah terkena hipertensi, lakukan hal berikut untuk mengolala kondisi agar tekanan darah tetap terkontrol:

  • Mengelola dan mengurangi stres
  • Memeriksa tekanan darah secara rutin
  • Mengobati tekanan darah tinggi dengan benar
  • Mengelola kondisi medis lain
  • Mengurangi paparan udara yang tercemar

Langkah kecil dapat membawa dampak besar. Kesehatan lansia dapat terjaga dengan mengelola kondisi tekanan darah. Jaga Tekanan Darah, Jaga Kesehatan Lansia!

Referensi

  • Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan. (2023). Prevalensi, Dampak, serta Upaya Pengendalian Hipertensi & Diabetes di Indonesia. Kementerian Kesehatan, 1–2. https://drive.google.com/file/d/1RGiLjySxNy4gvJLWG1gPTXs7QQRnkS–/view
  • Ayo Sehat Kemenkes RI. (2024). Hipertensi pada Lansia. https://ayosehat.kemkes.go.id/topik-penyakit/pencegahan-infeksi-pada-lansia/hipertensi-pada-lansia
  • P2PTM Kemenkes RI. (2018). Klasifikasi Hipertensi. https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-dan-pembuluh-darah/page/28/klasifikasi-hipertensi
  • UPK Kemenkes RI. (2021). Mengenal Penyakit Hipertensi. https://upk.kemkes.go.id/new/mengenal-penyakit-hipertensi
  • WHO. (2023). Hypertension. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hypertension


Artikel edukasi ini telah direview oleh:
Mamat Rahmat, Amd. Kep
Programer Promkes Puskesmas Kadipaten

UPTD PUSKESMAS KADIPATEN
Jl. Perjuangan Desa Pamoyanan Kecamatan Kadipaten
Telepon (0265) 457815
Email: pkmkadipaten@gmail.com
Instagram: @pkmkadipaten_kabtasikmalaya

Yuk Share Postingan Ini:
Fitri Nur Fadhillah
Fitri Nur Fadhillah
Articles: 12

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *