Menkes Pemerintah Tiru Layanan Kesehatan Aisyiyah Soal Layanan Kesehatan Ketuk Pintu TB Care

Menteri Kesehatan menggelar kunjungan kerja ke Sumbar, kehadiran Menteri untuk mensosialisasikan kepada dinas kesehatan melalui puskesmas Sumbar terkait Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dengan mendatangi keluarga bukan lagi menunggu pasien di puskesmas.

Katanya, Pendekatan Keluarga bukanlah program baru, melainkan salah satu cara Puskesmas meningkatkan jangkauan sasaran dan meningkatkan akses masyarakat pada pelayanan kesehatan dengan mendatangi keluarga.

“Puskesmas tidak boleh diam, harus aktif dan pro aktif melakukan pelayanan ke luar gedung sampai kepada keluarga, Kita tidak ingin dibilang Kementerian sakit tetapi Kementerian untuk menjadikan orang sehat,” tutur Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moelo

Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek mengharapkan program ketuk TB Aistiyah care Ini tetap berlanjut karena apa yang dilakukan Aisyiyah sangat membantu pemerintah dalam menyehatkan masyarakat.

“Program ketuk pintu Aisyiyah ini luar biasa pemerintah meniru apa yang dilakukan Aisyiyah ini,” Kata Menteri Kesehatan Nila F Moeloek ketika acara Rakerkesda di Padang, Senin (17/4/2017).

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno juga memberikan apresiasi aksi ketuk pintu TB Aisyiyah care pro aktif mendatangi pasien di rumah mereka masing-masing.

Gubernur mengharapkan puskesmas meniru Aisyiyah jangan tunggu didatangi harus mengunjungi tempat masyarakat.

Sementara itu Ketua PW Aisyiyah Sumbar Dra Hj Meiliarni Rusli mengatakan Muhammadiyah membentuk PKO Penolong Kesengsaraan Oemum Tahun 1917 dengan menitikberatkan pada pelayanan sosial dan kesehatan, Aisyiyah terus berbuat bagi kaum mustadhafin pada pemerintah Belanda 100 tahun lebih dulu dari negara ini merdeka atau Sumbar tahun1925 di Maninjau, Agam.

Program kesehatan Aisyiyah program bernama Aisyiyah sakinah sudah tampil menyadarkan masyarakat merencanakan keluarga tidak saja ketika mempunyai anak tetapi sebelum nikah.

Lanjutnya, Bagi Aisyiyah imuniasi dan Keluarga berencana merupakan pilar preventif pelayanan kesehatan bagi umat.

“Walapun tidak dibiayai global Fund. Aisyiyah TB care tidak akan berhenti karena bagi Aisyiyah pelayan kesehatan bagi satu orang pasien merupakan misi penyelamatan teehadap manusia dan komitmen Aisyiyah amalan solihan tanpa memandang SARA,” katanya.

Program malaria dilakukan didaerah terpencil kader aisyiyah bukan mengharapkan upah bagi kader menyehatkan satu orang berarti menyelamatkan masyarakat secara keseluruhan. Sejak tahun 2004 tb aisyiyah sudah penyadaran lepada masyarakat penyakit TB hingga sembuh.

Menurutnya, kader Aisyiyah yang melakukan aksi ketuk pintu kepada 12.096 orang yang dilakukan 196 kader dan 16792 screening di empat kota Padang, Payakumbuh, Pariaman dan Solok.

SUMBER

(Visited 499 times, 1 visits today)