Menular dan Mematikan, Kenali Bahaya Penyakit TBC!

TBC juga merupakan penyakit menular paling mematikan kedua di dunia. TBC berdampak pada kerusakan paru-paru dan menyebabkan komplikasi.

Apa Itu TBC?
TBC atau Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini biasanya menyerang paru-paru, tetapi juga dapat menyerang bagian tubuh lain seperti ginjal, tulang belakang dan otak. TBC juga merupakan penyakit menular paling mematikan kedua di dunia.

Gambar 1. TBC Paru

TBC Paru

Penularan TBC
TBC dapat menular melalui udara dari orang ke orang. Penularan dapat terjadi ketika penderita TBC batuk, bersin, berbicara dan meludah karena mereka memercikkan kuman TBC atau bacillia ke udara. Setelah kuman TBC masuk kedalam tubuh manusia melalui pernapasan, kuman TBC tersebut dapat menyebar dari paru-paru ke bagian tubuh lain melalui sistem peredaran darah, sistem saluran limfa, saluran pernapasan, atau penyebaran langsung ke bagian tubuh lainnya.

Gambar 2. Penularan TBC

Penularan TBC

Gejala TBC
1. Batuk terus-menerus (berdahak maupun tidak berdahak)
2. Demam dan meriang dalam jangka waktu yang panjang
3. Sesak napas dan nyeri dada
4. Berat badan menurun
5. Nafsu makan menurun
6. Batuk berdarah
7. Berkeringat di malam hari meski tanpa melakukan aktivitas

Pemeriksaan TBC
1. Pemeriksaan Dahak (Pemeriksaan BTA)
Dahak diambil 2 kali dalam 1 hari atau 2 hari, yaitu SS/SP. Disebut SS (Sewaktu-Sewaktu) jika sewaktu datang ke fasilitas pelayanan kesehatan (hari ke-1) diambil 2 dahak dengan interval minimal 1 jam. Sementara SP (Sewaktu-Pagi) jika sewaktu datang ke fasilitas pelayanan kesehatan (hari ke-1) dan pagi hari setelah bangun tidur (hari ke-2).
2. Tes Tuberkulin
Uji yang digunakan untuk penunjang diagnosis TBC dengan cara menyuntikkan 0,1 ml tuberkulin purified protein derivative (PPD) ke permukaan bagian dalam lengan bawah. 
3. Rontgen Dada
Pemeriksaan tambahan berupa rontgen foto dada (bila pemeriksaan dahak hasilnya negatif, sedangkan gejala TBC lainnya ada).
4. Tes Cepat Molekuler (TCM)
TCM adalah alat diagnosis utama yang digunakan untuk penegakan diagnosis TBC. 

Pencegahan TBC
1. Menjaga sirkulasi udara yang baik dengan cara membuka pintu dan jendela tiap pagi 
2. Menjemur kasur dan bantal agar tidak lembab
3. Memberikan suntik vaksin BCG bagi anak usia di bawah 5 tahun untuk menghindari TBC berat
4. Olahraga rutin minimal 2 kali seminggu
5. Tidak merokok
6. Tidak membuang dahak atau meludah di sembarang tempat
7. Terapkan etika batuk saat batuk atau bersin

Gambar 3. Etika Batuk dan Bersin (Sumber Kemenkes)

Etika batuk dan bersin

Pengobatan TBC
TBC dapat disembuhkan jika melakukan pengobatan dengan baik. Pengobatan TBC tergantung pada apakah seseorang memiliki TBC aktif atau laten. Untuk orang dengan TBC laten, dokter akan merekomendasikan terapi pencegahan yang biasanya melibatkan penggunaan antibiotik yang disebut isoniazid setiap hari selama 6 sampai 9 bulan. Orang dengan TBC aktif biasanya perlu mengonsumsi kombinasi antibiotik selama 6 sampai 12 bulan.
Jika pasien berhenti minum obat sebelum waktu yang disarankan, bakteri TBC berpotensi kebal terhadap obat yang biasa diberikan. Akibatnya, TBC menjadi lebih berbahaya dan akan lebih sulit diobati. Untuk itu pasien TBC harus minum obat secara teratur sesuai anjuran dokter.

Dampak TBC
Dampak penyakit TBC yaitu bisa menyebabkan kematian. Selain itu, jika pasien TBC tidak melakukan pengobatan dengan baik maka akan berdampak pada kerusakan paru-paru dan dapat menyebar ke organ lain dan menyebabkan komplikasi seperti nyeri dan patah tulang belakang, kerusakan sendi, meningitis, gangguan kelenjar getah bening, gangguan pada hati dan ginjal dan penyakit jantung.

Mari Cegah TBC mulai dari diri kita dan keluarga. Salam Sehat!

Referensi
Chomaerah, S. (2020). Program Pencegahan dan Penanggulangan Tuberkulosis di Puskesmas. Higeia Journal of Public Health Research and Development, 1(3), 84–94.
Kemenkes. https://ayosehat.kemkes.go.id/topik-penyakit/pencegahan-infeksi-bagi-bayi-dan-balita/tuberkulosis (diakses pada 17/08/2024).
Ryu, Y. J. (2015). Diagnosis of pulmonary tuberculosis: Recent advances and diagnostic algorithms. Tuberculosis and Respiratory Diseases, 78(2), 64–71.
WHO. (2018). Global Tuberculosis Report.


Artikel Edukasi TBC ini sudah direview oleh:
Ari Sriyanti, S.K.M.
Programer Promkes Puskesmas Culamega

Puskesmas Culamega
Alamat : Jl. Gubernur Sewaka No. 2, Desa Cintabodas, Kec. Culamega, Kab. Tasikmalaya, Jawa Barat 46188
Telpon : 0265758416

Yuk Share Postingan Ini:
erfitafitriyani1201
erfitafitriyani1201
Articles: 13

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *