Era transformasi digital saat ini telah memasuki dunia kesehatan masyarakat. Integrasi kesehatan dengan teknologi informasi merupakan suatu kunci kesuksesan tenaga kesehatan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat saat ini. Kementerian Kesehatan, melalui Cetak Biru Transformasi Kesehatan Digital, telah menyerukan strategi transformasi digitalisasi kesehatan sejak tahun 2021.
Pembendaharaan ini terus berlanjut hingga kini untuk memastikan ketersediaan dan keberlangsungan transformasi kesehatan bagi masyarakat Indonesia. Adapun berbagai aspek transformasi yang direncanakan oleh Kementerian Kesehatan sebagai berikut.
Transformasi Layanan Primer
Transformasi Layanan Primer menjadi fondasi utama dalam reformasi kesehatan Indonesia dengan fokus utama pada penguatan upaya promotif dan preventif.
Transformasi Layanan Rujukan
Sebagai pilar kedua, Transformasi Layanan Rujukan berfokus pada peningkatan kualitas dan pemerataan akses layanan rujukan dalam sistem kesehatan Indonesia.
Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan
Sebagai pilar ketiga dari transformasi kesehatan Indonesia, Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan memainkan peran krusial dalam menjaga kekuatan dan keberlanjutan sistem kesehatan.
Transformasi Sistem Pembiayaan Kesehatan
Pilar keempat, Transformasi Sistem Pembiayaan Kesehatan, berfokus pada penyediaan akses yang lebih mudah dan adil dalam pembiayaan kesehatan.
Transformasi Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan
Pada pilar kelima, Transformasi SDM Kesehatan bertujuan untuk memastikan distribusi tenaga kesehatan yang merata di seluruh Indonesia.
Transformasi Teknologi Kesehatan
Pada pilar keenam, yang juga merupakan pilar terakhir, Transformasi Teknologi Kesehatan berperan dalam pemanfaatan teknologi informasi untuk mendukung sistem kesehatan Indonesia.
Untuk mendukung upaya percepatan strategi transformasi kesehatan di Indonesia saat ini, sangat penting bagi tenaga kesehatan untuk bergerak cepat dalam beradaptasi dengan skill yang dibutuhkan saat ini. Salah satu peran yang dapat dilakukan tenaga kesehatan adalah dengan menguasai kemampuan menulis. Menulis menjadi aspek utama dalam pembuatan konten digital kreatif yang berlandaskan pada promosi dan pendidikan kesehatan masyarakat melalui media sosial. Untuk itu, Kesmas-ID, salah satu platform kesehatan masyarakat, berkerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul mengusung pelatihan menulis bagi tenaga kesehatan yang diadakan secara daring pada tanggal 10 Agustus 2024.
Melalui kesempatan ini, Rakmatniwa, S.K.M selaku founder Kesmas-ID memberikan insight mengenai bagaimana cara penulisan artikel yang baik. Pada kesempatan ini pula, Kepala Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Purwo Yunianto, S.S.T., memberikan kata sambutan dalam pembukaan pelatihan dan kegiatan magang yang dijalankan dari hasil kolaborasi Dinas Kesehatan Gunungkidul dan Kesmas-ID. Sebanyak 37 peserta magang akan ditempatkan di seluruh Puskesmas wilayah kerja Kabupaten Gunungkidul selama 3 bulan. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan magang ini adalah meningkatnya kemampuan menulis bagi tenaga kesehatan masyarakat untuk mendorong percepatan transformasi digital.
Selama 3 bulan magang, peserta tidak hanya akan belajar mengenai cara penulisan dan publikasi yang baik dan benar, tetapi juga akan terpapar dengan implementasi upaya promosi dan pendidikan kesehatan yang tengah digerakkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul. Kegiatan ini diharapkan dapat mengakselerasi upaya transformasi digital kesehatan di Indonesia saat ini dengan strategi yang telah dibentuk dan dijalankan oleh tenaga kesehatan demi masyarakat Indonesia yang lebih sehat.