Keberadaan Puskesmas sebagai ujung tombak saat ini, bukan lagi harus terfokus pada pelayanan kesehatan saat masyarakat sakit saja. Akan tetapi, juga harus berperan sebagai agen pembangunan kesehatan di wilayahnya.
Menjadi penggerak pembangunan kesehatan artinya menjadi pemicu kemajuan kesehatan masyarakat yang akan berpengaruh terhadap kualitas hidup masyarakat. Dengan majunya bidang kesehatan, nantinya produktifitas masyarakat juga akan bertambah semakin besar. Dengan demikian keberhasilan pembangunan tidak terlepas dari keberhasilan pelayanan kesehatan masyarakat.
Dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo, mengajak seluruh komponen bangsa dalam membangun dimulai dari pinggiran (desa). Pengutamaan pembangunan melalui wilayah pinggiran menuju ke wilayah tengah ini tak terkecuali untuk bidang kesehatan. Pola seperti ini ingin menghadirkan Negara pada setiap jengkal tanah di Indonesia, dipelosok, terpencil, maupun daerah perbatasan sekalipun.
Salah satu kebijakan di bidang kesehatan, Pemerintah menghadirkan Nusantara Sehat, yakni penugasan khusus bidang kesehatan berbasis tim. Tenaga Kesehatan ini di rekrut langsung oleh Badan PPSDM (Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia) Kemenkes RI dengan melalui proses seleksi yang sangat ketat. Kehadiran Tim Nusantara Sehat diharapkan dapat memberi perubahan dunia kesehatan menuju pelayanan kesehatan yang paripurna.
Kabupaten Indragiri Hilir yang berada di Provinsi Riau menjadi sasaran program Kementerian Kesehatan Republik Indonesia berupa penempatan Tim Nusantara Sehat. Saat ini terdapat 2 Tim yang ditempatkan di UPT Puskesmas Sungai Guntung (Kecamatan Kateman) dan Batang Tumu (Kecamatan Mandah). Tim pertamakali ditempatkan mulai tanggal 9 Desember 2015 adalah Tim Nusantara Sehat Puskesmas Sungai Guntung, kemudian diikuti pada akhir tahun 2016 untuk tim yang ditempatkan di Puskesmas Batang Tumu.
“Kegiatan turun ke desa yang menyenangkan walaupun harus jalan kaki tak apa kalau dilakukan dengan ikhlas, insya Allah ladang pahala buat kita. Karena kiri-kanan kita juga bisa lihat keindahan dan kekayaan alam sekitar pohon kelapa yang hijau meskipun jauh dari pemukiman warga.” tutur Dedeh Supriatin, SST saat turun ke Desa Sungai Teritip (Bidan Nusantara Sehat)
Dapat dibayangkan bagaimana gambaran implementasi program Nusantara Sehat yang ditempatkan di DTPK (Daerah Terpencil Perbatasan Kepulauan) dan DBK (Daerah Bermasalah Kesehatan). Pelaksanaan program kesehatan yang dilakukan tidak hanya terfokus pengobatan dalam gedung, namun juga diiringi aksi jemput bola ke masyarakat. Peningkatan upaya promotif dan preventif-lah yang terkadang lebih berdampak dalam kegiatan.
Saat ini munculnyakekinian masalah kesehatan harus di imbangi dengan kemajuan program kesehatan masyarakat. Umumnya masyarakat datang ke fasilitas kesehatan untuk berobat, baik kepada dokter praktik maupun langsung ke Puskesmas. Sedangkan jika ditelusuri sumber penyebab masalah itu dapat diantisipasi dengan pencegahan yang efektif yaitu melalui program KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi). Lebih banyak orang sakit baru berobat dibandingkan orang sehat / beresiko yang menjaga kesehatanya agar tidak sakit.
“Kunjungan nakes kali ini di salah satu desa terisolir wilayah kerja Puskesmas Sungai Guntung di Kabupaten Indragiri Hilir yang hanya bisa ditempuh berjalan kaki. Dengan kondisi jalan yang berlumpur dan licin pada musim hujan kurang lebih dengan jarak 3 km. Namun semangat pengabdian, jarak yang kami tempuh dan lelah berjalan kaki terasa ringan ketika melihat senyuman dan antusias masyarakat menyambut.” Ujar Ns.Hendri H,S.Kep (Perawat Nusantara Sehat).
Mendatangi masyarakat yang belum tersentuh pelayanan kesehatan menjadi pilihan dalam upaya pelaksanaan program promosi kesehatan. Tenaga Kesehatan merasa memiliki tanggungjawab untuk menurunkan resiko masalah kesehatan dengan memberikan pelayanan turun lapangan. Hal itu tidak lain timbul dari harapan besar untuk selalu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat di lokasi penempatan kami (Tim Nusantara Sehat).