Tak sedikit yang mengasumsikan olahraga dan aktivitas fisik sebagai kegiatan yang sama, yakni sama dalam menggerakan bagian atau keseluruhan tubuh sehingga menimbulkan rasa capek dan menghasilkan keringat. Tapi perlu diketahui, meskipun tampak serupa kegiatan olahraga dan aktivitas fisik ternyata tidaklah sama.
Dikutip dari detikhealth.com, pada dasarnya aktivitas fisik merupakan kegiatan seperti berlari, bermain, lompat dan tidak terstruktur mencakup kegiatan sehari-hari yang mengeluarkan energi. Namun, seringkali orang beranggapan ketika sudah melakukan aktivitas fisik maka dapat dikatakan juga sudah berolahraga. Padahal tidak seperti itu kenyatannya.
Lalu apa bedanya olahraga dan aktivitas fisik? Sophia Hage, seorang dokter olahraga dari Universitas Indonesia menjelaskan, aktivitas fisik merupakan kegiatan tidak terstruktur seperti rutinitas sehari-hari, contohnya menyapu, berkebun dan sebagainya.
Sedangkan olahraga merupakan kegiatan yang terencana dan memiliki tujuan, misalnya menurunkan berat badan atau menjaga kebugaran. Contoh olahraga sendiri seperti senam, renang, sepak bola, voli dan sebagainya. Olahraga sendiri merupakan bentuk khusus dari aktivitas fisik.
Sehingga dapat dikatakan berolahraga sudah pasti melakukan aktivitas fisik. Sebaliknya aktivitas fisik belum tentu dapat disebut berolahraga. Meskipun begitu, perilaku kehidupan modern berupa ragam kesibukan masyarakat cenderung beraktivitas fisik dan sedikit yang menyempatkan waktu untuk berolahraga dalam kesehariannya.
Jadi, bila sedang melakukan penelitian/survey, PBL maupun KKN perlu diperhatikan kembali jika terdapat pertanyaan mengenai kegiatan olahraga. Jika responden menjawab ‘Ya’ pada pertanyaan ‘Melakukan Olahraga’, sebaiknya tidak mudah percaya dan ditanyakan lagi olahraga apa yang dimaksudkan. Boleh jadi bila jawabannya menyapu, berkebun ataupun beraktivitas fisik tidak terstruktur lainnya, dapat dipastikan responden tersebut tidak berolahraga melainkan beraktivitas fisik.
