Opini: Hamil dan Melahirkan Hanya Butuh 5 Jam, Tanda Masyarakat Kita Sedang Sakit

Berkembangnya isu Ibu hamil dan melahirkan hanya butuh 5 jam, dan melahirkan anak tanpa seorang Bapak (ajaib) di Kab. Enrekang, menandakan “Masyarakat kita sedang sakit”.

Dalam Kajian Antropologi Kesehatan, beberapa “Orang Enrekang sedang dalam keadaan sakit”. Sebagian masyarakat sedang mengalami masalah menurut saya.

Dalam pemahaman antropologi kesehatan dikenal istilah illnes dan sicknes, Illnes secara sederhana saya jelaskan adalah (Pemahaman atau pandangan sehat/ sakit sehingga lahirlah persepsi tentang kesehatan atas persepi personal keluarga) & Sicknes adalah (pembenaran/ pengakuan atas persepsi sebagian orang/ kebanyakan orang atas konsep sehat/ sakit yang terjadi di lingkungan sosial masyarakat terkait kesehatan).

Kenapa saya menyatakan demikian? Persepsi tentang sakit & penyakit oleh beberapa masyarakat masih kental dengan dunia mistis, jauh dari aspek rasional lagi ilmiah.

Tentu bukan tanpa dasar, tapi dari argument pihak puskesmas kota sebagai penanggung jawab kesehatan di wilayah Kec. Enrekang mengatakan dari aspek medis Persalinan dilaksanakan dgn normal, (tentu pertanyaan awam adalah apakah proses kehamilannya/ normal dalam aspek medis? Bertemunya sperma dan ovum? Tentu hal ini masih menjadi pertanyaan terkait (berita yang menyebar di desa Karueng, Enrekang ini) berita yang cenderung dan sedang menjadi perbincangan hangat cenderung hot karena digoreng oleh media yang lokal & media sosial facebook, Menjadi poin analisis juga ketika perwakilan MUI Enrekang pun turut angkat bicara terkait berita ini, perwakilan MUI dlm hal ini Bapak Amin Palmansyah, sekaligus legislator Enrekang ini, menyatakan jangan sampai keyakinan & kepercayaan seperti ini berkembang dan memunculkan kesyirikan. (Bahkan beliau cenderung tak percaya akan berita ini), pointnya yg hendak sya tekankan adalah sebagian masyarakat kita di enrekang masih “sakit” dlm persepsi illnes dan sicknes, knpa demikian, menurut laporan petugas Kesehatan Ibu & Anak ibu (Yusrayanti) bahkan pihak keluarga menolak di berikan Vit K & HB0 ke bayinya /Illnes) yg tak kalah mencengangkan adalah adanya keterangan keluarga korban yg menyatakan/persepsi keluarga anaknya (hamil sampe melahirkan hanya butuh 5 jam saja) hal ini di benarkan oleh sebagian masyarakat yg mengatakan ini mungkin saja(sicknes) saya mencoba mengaitkan dalm aspek medis hal ini amat tidak ilmiah, bahkan Al Quran pun menyatakan proses “Allah meniupkan roh pada calon bayi jika usianya sudah cukup 40 hari”. sehingga menjadi tidak lagi rasional ketika desas desus yg menyatakan hamil & melahirkan hanya butuh 5 jam.

tentu harapan kedepan adalah aspek Pembangunan Kesehatan Masyarakat di enrekang masih butuh sentuhan besar, bahwa menyebarnya issue yg mengatakan hamil dan melahirkan hanya butuh waktu lebih kurang 5 jam hal ini merupakan “pengetahuan/persepsi sakit” harus ada”

New policies related to health” kebijakan baru terkait pembangunan kesehatan, keberpihakan kebijakan, pelembagaan kegiatan, stimulus, serta pengawasan & evaluasi kegiatan yg inovatif & berkelanjutan supaya masyarakat tahu, paham dan mampu untuk hidup sehat lebih baik, khususnya terkait aspek Kesehatan ibu & anak, tentu hal ini juga menjadi teguran bagi semua pelaku Kesehatan masyarakat dan pemerintah di wilayah t4 kejadian tersebut agar lebih aktif dlm proses pendekatan dan inovasi dlm aspek kesehatan ibu, anak & masyarkat.

Enrekang, 1 juli 2017

@Rijalul Jabar, SKM, M Adm.Kes

(Sekertaris Umum Perhimpunan Sarjanan Kesehatan Masyarakat/ Persakmi Cabang Kab. Enrekang

Sekertaris Umum Ikatan ahli kesehatan masyarakat/ IAKMi Cabang Enrekang)

Yuk Share Postingan Ini:
Rijalul Jabar
Rijalul Jabar

Promkes Dinkes Kab Enrekang

Articles: 58

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *