Sadar akan kurangnya inovasi di dunia medis dalam negeri, Indonesia HealthCare Forum menyelenggarakan kompetisi bertajuk IndoHCF Innovation Award 2017.
Tak kurang dari 167 peserta baik dari lembaga, pemerintah daerah, hingga individu mendaftar untuk ikut serta dalam ajang penghargaan pertama yang diselenggarakan IndoHFC ini.
“Kita memiliki beberapa kegiatan yg intinya betul-betul ingin menjadi bagian komponen masyarakat untuk ikut membangun kesehatan Indonesia,” terang perwakilan Indonesia HealthCare Forum, Dr. dr. Supriyantoro, Sp.P, MARS dalam kesempatan media brifing pengumuman finalis di Jakarta, Selasa (2/5/2017).
Terdapat lima kategori dalam program IndoHCF Innovation Award 2017 kali ini yaitu Inovasi SPGDT atau Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu, Inovasi Program Kesehatan Ibu dan Anak, Inovasi Alat Kesehatan, Inovasi E-health dan Inovasi Seni Kreasi Promosi Kesehatan.
“Ini award yang pertama, minat pesertanya cukup tinggi. Sebelum ajang IndoHCF, inovator lokal langsung mengikuti ajang lomba di level internasional, di sana mereka berhadapan dengan produk yang lebih tinggi kualitasnya. Jadi kita coba untuk mengangkat ke permukaan inovator lokal sehingga bisa dimanfaatkan secara lokal juga. Apalagi harganya terjangkau,” katanya.
Salah satu Juri dari Ikatan Konsultan Kesehatan Inonesia (IKKESINDO), Prof. dr. Alex Papilaya, mengatakan, hampir semua inisiatif dari para inovator muncul, karena kegalauan dengan sistem kesehatan yang ada saat ini.
“Bukan main, orang di mana-mana galau dengan keadaan yang ada dan berkata I have to do something,” ucapnya.
Selanjutnya, peserta terbaik posisi satu hingga lima dalam empat kategori pertama, akan melaksanakan demo, expo dan presentasi pada 22-23 Mei 2017. Sedangkan posisi terbaik pertama hingga ketiga untuk kategori Seni Kreasi Promosi Kesehatan, akan dinilai secara langsung saat tampil pada Malam Final yang akan digelar pada 23 Mei 2017.