Menteri Kesehatan Prof Nila Moeloek, SpM melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Sumatera Barat. Padang menjadi tujuan pertama kunker Menkes.
Bukan tanpa alasan Padang menjadi tujuan pertama. Semenjak awal tahun 2015 lalu, terjadi kejadian luar biasa (KLB) atau outbreak penyakit difteri di kota tersebut. Dalam kunjungannya ke SD Pertiwi 2, Kota Padang, Menkes menyempatkan diri melihat langsung proses imunisasi DPT (difteri, pertusis, tetanus).
Wakil Wali Kota Padang, Ir Emzalmi, MSi, mengatakan bahwa sejak awal tahun sudah ada 24 suspek difteri di kota ini, dengan 4 orang di antaranya positif. Oleh karena itu, outbreak response immunization (ORI) sudah harus dilakukan.
“Target kami imunisasi kepada 250.000 anak usia di bawah 15 tahun. Saat ini sudah kurang lebih 53 persen yang sudah diimunisasi,” ungkap Emzalmi, dalam kegiatan ORI di SD Pertiwi 2, Kota Padang, Sumatera Barat, Jumat (20/2/2015).
Dalam sambutannya, Menkes mengatakan bahwa penyakit difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheria. Jika tak mendapat imunisasi, difteria dapat menyebabkan kelumpuhan otot bahkan membuat anak-anak kehilangan nyawa.
Oleh karena itu ia mengimbau kepada seluruh pihak terkait untuk lebih waspada terhadap penyakit ini. Tak lupa, Menkes menitipkan pesan kepada rombongan dokter kecil dari SD Pertiwi yang juga menyambutnya.
“Apa gejalanya difteri? Batuk, demam, susah bernapas, ada putih-putih di tenggorokan. Nah putih-putih itu yang bahaya, nanti nggak bisa napas,” ungkap Menkes lagi.
Sumber detik.com