Kecacingan merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit berupa cacing. Penyakit infeksi akibat cacing umumnya tidak menyebabkan penyakit berat sehingga sering kali diabaikan walaupun sesungguhnya memberikan gangguan kesehatan.
Penyakit infeksi cacing tanah (STH) ternyata masih menjadi beban besar bagi sejumlah negara. Secara global, hingga 2019 sekitar 820 juta penduduk terinfeksi penyakit ini. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) penyakit terabaikan ini menyebabkan lebih dari 500 ribu kematian setiap tahunnya.
Di Indonesia sendiri, sampai dengan tahun 2018, angka prevalensinya sangat bervariasi, dari 2,5 persen hingga 60-an persen, namun bisa juga lebih. Laporan tentang “Neglected Tropical Disease in Indonesia” (Fauziyah et.al, 2021) menyatakan, kasus STH di Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) pernah mencapai 91 persen di tahun 2019.
Salah satu langkah untuk mengurangi infeksi terhadap penyakit cacingan adalah dengan cara pemberian obat cacing pada anak. Selain untuk mengobati infeksi, pemberian obat cacing juga diperlukan untuk mencegah terjadinya infeksi.
Apa saja gejalanya?
- Terdapat cacing pada feses : Gejala cacingan pada anak yang paling mudah dikenali adalah ditemukannya cacing di feses si kecil. Jenis cacing yang sering terlihat di feses adalah cacing kremi, cacing gelang, dan cacing pita.
- Gangguan pencernaan : Anak-anak yang terinfeksi cacing juga umumnya mengalami gangguan pencernaan, seperti penurunan nafsu makan, sakit perut, muntah, diare, atau justru sembelit
- Anus gatal : Anus gatal merupakan salah satu gejala cacingan pada anak yang khas dan paling sering muncul. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh infeksi cacing kremi.
- BAB berdarah : Infeksi cacing gelang (ascariasis) bisa menyebabkan buang air besar berdarah. Hal ini karena cacing bisa menempel di dinding usus dan menyebabkan perdarahan.
- Muncul ruam di kulit : Munculnya ruam di kulit juga merupakan salah satu gejala cacingan pada anak. Gejala ini biasanya disebabkan oleh infeksi cacing keremi.
- Batuk : Infeksi cacing gelang dapat menimbulkan batuk. Gejala cacingan pada anak ini umumnya terjadi bila cacing terlebih dahulu menginfeksi paru-paru sebelum memasuki saluran pencernaan.
- Berat badan kurang : Gejala cacingan pada anak lainnya adalah berat badan kurang. Hal ini terjadi karena nutrisi dari makanan yang seharusnya diserap oleh tubuh si kecil justru diambil oleh cacing.
- Kulit pucat : Salah satu gejala cacingan pada anak akibat infeksi cacing tambang ialah kulit yang pucat. Hal ini karena cacing tambang menyerap darah dari dinding saluran pencernaan.
Bagaimana pencegahan infeksi dari parasit tersebut?
- Hindari memberikan makanan yang kurang matang pada anak.
- Pastikan anak mencuci tangan sebelum makan, setelah buang air, atau setelah bermain di luar rumah.
- Jaga anak agar tidak memasukkan mainan atau benda asing lain ke mulutnya.
- Bersihkan mainan anak secara rutin, terutama bila mainan tersebut sering dibawa ke luar rumah dan sering bersentuhan dengan tanah.
- Rutin memotong kuku anak.
- Mandikan anak minimal 2 kali sehari.
- Rajin mengganti pakaian anak.
- Cuci handuk dan sprei anak dengan rutin.
- Beri tahu anak agar tidak menggaruk bokong dan menggigiti kuku nya.
Bila gejala cacingan pada anak tidak juga membaik setelah ia mengonsumsi obat cacing, Anda perlu membawa Si Kecil ke dokter.
Artikel ini telah di review oleh :
Anton Syahlan H, S.KM
Koordinator Pelayanan Promosi Kesehatan
Puskesmas Ciawi
Puskesmas Ciawi
Jl. Puskesmas No. 15 Pakemitan, Kec. Ciawi, Tasikmalaya, Jawa Barat 46156
Referensi :
Penyakit Kecacingan Terabaikan di Tengah Pandemi – Kompas.id
8 Gejala Cacingan pada Anak dan Cara Mengatasinya – Alodokter