- Berobat Ke Luar Negeri, Kebutuhan Atau Gengsi? - October 1, 2023
- Cegah Penularan TBC di Panti Asuhan, Yamali TB Sulsel dan MPKS Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Makassar Teken MoA - September 25, 2023
- KKN, Mahasiswa Unand Bersama Bidan Desa Melakukan Intervensi Cegah Stunting - September 18, 2023
Bagi sebagian besar tenaga kesehatan muda di Indonesia, tentu sudah tidak asing lagi mendengar program Pencerah Nusantara dan Nusantara Sehat, namun belum banyak yang mengetahui perbedaan Pencerah Nusantara dengan Nusantara Sehat. Pencerah Nusantara adalah gerakan sosial intervensi kesehatan berbasis tim yang berfokus pada penguatan layanan kesehatan primer di daerah bermasalah kesehatan.
Namun, seringkali teman-teman tenaga kesehatan muda bingung tentang keduanya. Apa sih persamaan dan perbedaan antara Pencerah Nusantara dengan Nusantara Sehat? Siapa saja yang boleh mengikuti Pencerah Nusantara dan Nusantara Sehat? Yuk, simak enam hal yang perlu kamu ketahui tentang Pencerah Nusantara dan Nusantara Sehat!
1. Pencerah Nusantara adalah Inisiatif yang Melahirkan Nusantara Sehat
Pencerah Nusantara pertama kali diresmikan pada tahun 2011 oleh Kantor Utusan Khusus Presiden RI untuk Millenium Development Goals (MDGs) yang pada saat itu dikepalai oleh Prof. Nila Moeloek. Angkatan pertama tim Pencerah Nusantara diberangkatkan tepat pada hari Sumpah Pemuda di tahun 2012 dan ditempatkan di tujuh lokasi pengabdian yang lokasinya terletak di daerah perifer nusantara.
Setelah tiga tahun masa pengabdian, Pencerah Nusantara mulai menyebarkan dampak perubahan di ketujuh lokasi penempatan. Dengan bukti-bukti penelitian yang sudah terkumpul selama tiga tahun pertama intervensi, Kementerian Kesehatan RI memutuskan untuk mengadopsi Pencerah Nusantara menjadi program skala nasional yang kelak bernama Nusantara Sehat. Program Nusantara Sehat pun secara resmi diluncurkan pada tahun 2015.
2. Manajemen Pengelolaan
Sejak Kantor Utusan Khusus Presiden RI untuk MDGs memasuki masa purna tugas, tongkat estafet pengelolaan program Pencerah Nusantara dilanjutkan oleh Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI). Sebagai organisasi masyarakat sipil, CISDI memiliki otoritas penuh dalam mengembangkan inovasi dan manajemen program Pencerah Nusantara. CISDI juga mengusung semangat kolaborasi dengan melibatkan multi sektor dan multi aktor seperti akademisi, organisasi profesi, sektor bisnis, praktisi media dan pemerintah daerah dalam mendukung pelaksanaan Pencerah Nusantara.
Perbedaan Pencerah Nusantara dengan Nusantara Sehat yang lain adalah Nusantara Sehat dikelola secara penuh oleh Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI. Sebagai program resmi pemerintah, implementasi Nusantara Sehat berjalan sesuai dengan regulasi dan program prioritas pemerintah.
3. Lokasi Penempatan
Sesuai dengan Nawa Cita, Presiden Joko Widodo memprioritaskan pembangunan negeri ini di Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan. Umumnya, karakter daerah tersebut banyak mengalami keterbatasan khususnya terkait akses listrik, infrastruktur, dan jaringan telekomunikasi. Namun demikian, niat mulia teman-teman Nusantara Sehat tidak pernah berhenti hanya karena keterbatasan sarana prasarana karena mereka sadar bahwa justru disitulah tantangan yang sebenarnya.
Di sisi lain, Pencerah Nusantara memprioritaskan intervensi kesehatan di Daerah Bermasalah Kesehatan (DBK). Masih banyak daerah di Indonesia yang sudah mendapat aliran listrik, jaringan telekomunikasi, infrastruktur yang cukup serta memiliki fasilitas dasar kesehatan namun masih menghadapi tantangan kesehatan. Hal ini terjadi diantaranya akibat tidak meratanya distribusi tenaga kesehatan, belum optimalnya kolaborasi lintas sektor di lingkungan setempat serta determinan sosial lainnya.
4. Pengembangan Inovasi
Menilik lebih lanjut dari lokasi penempatan kedua program, tentu ada sedikit perbedaan dalam tujuan utama implementasi serta pengembangan inovasi yang dilakukan program Pencerah Nusantara dan Nusantara Sehat.
Program Nusantara Sehat bertujuan untuk menggenapi distribusi tenaga kesehatan di daerah-daerah yang tertinggal dan berlokasi di daerah perbatasan serta kepulauan. Kementerian Kesehatan RI sepenuhnya sadar bahwa sudah menjadi tanggungjawab dari pemerintah untuk mendukung pemerataan tenaga kesehatan di seluruh pelosok negeri. Hal ini terbukti mampu menjawab tantangan terkait distribusi tenaga kesehatan yang seringkali dianggap tidak seimbang antara daerah perkotaan dan daerah tertinggal. Inovasi yang dikembangkan pun sejalan dengan Standard Operating Procedure yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI.
Sedikit berbeda dengan Nusantara Sehat, Pencerah Nusantara bertujuan untuk memperkuat layanan kesehatan primer di Daerah Bermasalah Kesehatan (DBK). Dalam praktiknya, Pencerah Nusantara berkolaborasi dengan Puskesmas setempat dalam melakukan penguatan layanan Puskesmas. Termasuk di dalamnya tindakan promotif, preventif, kuratif, manajemen puskesmas sekaligus mendorong partisipasi lintas sektor dari perangkat desa dan masyarakat untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dan berdaya. Tidak berhenti sampai disitu, pengembangan inovasi yang dilakukan pun cukup mengejutkan. Dari mulai berkolaborasi dengan sektor swasta, komunitas, akademisi dan organisasi masyarakat sipil lain, Pencerah Nusantara juga tengah mengembangkan layanan telekonsultasi jarak jauh yang diharapkan dapat mengurangi angka rujukan di Puskesmas.
5. Satu tahun VS dua tahun. Pilih yang mana?
Jika kamu mempertimbangkan durasi pengabdian atas berbagai alasan, Pencerah Nusantara menempatkan tenaga kesehatan muda profesional selama satu tahun di daerah penempatan. Sementara itu, Nusantara Sehat secara resmi menugaskan tim kesehatan untuk ditempatkan selama dua tahun di daerah penempatan yang lokasinya memenuhi kriteria Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan.
6. Kolaborasi Interprofesi
Pencerah Nusantara dan Nusantara Sehat percaya bahwa intervensi kesehatan harus dilakukan secara bersama-sama oleh tenaga kesehatan muda secara lintas profesi. Dalam praktiknya, Pencerah Nusantara memberangkatkan tim kesehatan yang terdiri dari dokter, dokter gigi, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat dan pemerhati kesehatan non-medis dalam satu tim yang umumnya terdiri dari lima hingga enam orang. Sementara Nusantara Sehat memberangkatkan tim dengan jumlah anggota yang sedikit lebih besar, yaitu delapan orang tenaga medis. Dalam penerapan kolaborasi interprofesi, keahlian dari masing-masing tenaga kesehatan muda profesional dan pengalaman yang mereka miliki akan saling melengkapi sehingga memperkaya intervensi program yang dilakukan.
Keren bukan?
Nah, sekarang kamu sudah paham kan perbedaan Pencerah Nusantara dengan Nusantara Sehat? Kalau kamu adalah pemuda Indonesia yang ingin berkontribusi langsung pada pembangunan kesehatan di negeri ini, Pencerah Nusantara mengajak kamu untuk bergabung sebagai Pencerah Nusantara Angkatan 6. Yuk kunjungi www.pencerahnusantara.org sebelum pendaftaran ditutup pada tanggal 1 Desember 2017!
Penulis:
Outreach and Partnership Division
Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI)