Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis dalam seribu hari pertama kehidupan, mulai dari masa kehamilan hingga usia dua tahun. Dampak stunting tidak hanya terlihat pada pertumbuhan fisik anak yang lebih pendek dari rata-rata, tetapi juga pada perkembangan kognitif yang terhambat, sehingga memengaruhi kemampuan belajar dan produktivitas di masa depan. Oleh karena itu, pencegahan stunting menjadi prioritas utama dalam menjaga kualitas generasi penerus bangsa.
Langkah pencegahan stunting dapat dimulai dari pemenuhan kebutuhan gizi ibu hamil. Asupan makanan bergizi yang seimbang, konsumsi suplemen zat besi, serta pemeriksaan kehamilan secara rutin menjadi faktor penting untuk memastikan janin tumbuh sehat. Setelah bayi lahir, pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama dan makanan pendamping ASI (MPASI) yang bergizi juga sangat penting. Selain itu, sanitasi lingkungan yang baik dan akses ke air bersih turut membantu mencegah infeksi yang dapat memperburuk kondisi gizi anak.
Upaya ini membutuhkan sinergi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat. Program edukasi mengenai pentingnya gizi, kebersihan, dan pola asuh yang baik harus terus disosialisasikan secara masif. Dengan mencegah stunting sejak dini, kita tidak hanya meningkatkan kualitas hidup anak, tetapi juga memastikan Indonesia memiliki generasi yang sehat, cerdas, dan produktif di masa depan.
